DUKUNG
PROGRAM MP3EI
Kerinduan
masyarakat Provinsi Jambi untuk memiliki bandara bertaraf internasional dan
pelabuhan induk ekspor-impor sudah mulai diwujudkan. Kerinduan ini seiring
dengan pertumbuhan perekonomian masyarakat Provinsi Jambi tiga tahun belakangan
ini. Peningkatan perekonomian Provinsi Jambi begitu pesat.
ROSENMAN
MANIHURUK, Jambi
Kehadiran
Menteri Perhubungan EE Mangindaan dan tiga Direktorat Jenderal (Dirjen)
Perhubungan RI yakni Dirjen Perhubungan Udara Herry Bekti, Dirjen Perhubungan
Laut Bobby R Mamahit, Dirjen Perhubungan Darat Soeroyo Ali Meoso di puncak HUT
Provinsi Jambi ke-57 sebagai komitmen terhadap percepatan pembangunan
infrastruktur perhubungan di Provinsi Jambi.
Memasuki
usia ke-57 (6 Januari 1957-6 Januari 2014) Provinsi Jambi, tentunya banyak
perubahan kemajuan di sejumlah sektor. Seperti sektor pertanian, perkebunan,
pertambangan, perikanan dan secara khusus sektor transportasi. Betapa tidak,
Provinsi Jambi kini memiliki Bandara Sultan Thaha yang kedepannya menjadi
bandara bertaraf internasional.
Melalui
Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jambi terus mengupayakan peningkatan akses
perekonomian ekonomi dengan berbagai program pro rakyat. Peningkatan akses
perekonomian itu juga telah diletakkan pada visi Pemprov Jambi “Jambi EMAS
(Ekonomi Maju, Aman, Adil dan Sejahtera)
hingga 2015 yang diusung Gubernur dan Wakil Gubernur Jambi H Hasan Basri Agus
(HBA)-H Fachrori Umar beserta jajarannya.
Dishub
Provinsi Jambi bersama instansi terkait, berupaya mewujudkan transportasi yang handal
dalam rangka menunjang perekonomian daerah dan memiliki daya saing dalam satu
kesatuan sistim transportasi nasional menuju Jambi Emas tahun 2015.
Gubernur
Jambi H Hasan Basri Agus (HBA) mengatakan, PAD Provinsi Jambi tahun 2013
mencapai Rp 2,3 triliun. Peningkatan itu cukup signifikan jika dibandingkan
pada tahun 2009 hanya mencapai Rp 1,53 triliun.
Menurut
HBA, pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi tertinggi di Sumatera dan keenam
tertinggi dari seluruh provinsi di Indonesia. Pangsa perekonomian (PDRB)
Provinsi Jambi pertumbuhan investasi dan terjaganya konsumsi rumah tangga
menyebabkan pertumbuhan ekonomi Jambi masih dapat bertahan di angka yang cukup
tinggi.
Disebutkan,
dunia usaha di Provinsi Jambi meningkat mencapai 1,79 persen. Pertumbuhan
tersebut utamanya bersumber dari meningkatnya sektor pertanian 2,09 persen,
khususnya sub sektor perkebunan dan tanaman pangan bertumbuh 2,41 persen hingga
2,29 persen.
Peningkatan
pertanian di Jambi akan diikuti dengan meningkatnya industri pengolahan, yang
merupakan pengembangan produk turunan dari sektor pertanian. Tren kenaikan
harga komoditas tersebut juga terlihat dari meningkatnya perkiraan harga jual.
Geliat
pertumbuhan ekonomi Jambi tersebut diperkirakan akan mendorong peningkatan
penggunaan tenaga kerja mencapai 4,57 persen. Musim panen tanaman pangan
umumnya diikuti dengan meningkatnya kebutuhan pekerja yang diperkirakan sebesar
0,76 persen serta sektor perdagangan 0,74 persen.
Pertumbuhan
perekonomian Provinsi Jambi tentunya harus didukung infrastruktur perhubungan
melalui Bandara Sultan Thaha Saifuddin Jambi dan akses transportasi laut
Pelabuhan Ujung Jabung. Transportasi jalur darat juga sangat mendukung
pertubuhan perekonomian Provinsi Jambi, khususnya dari sentra-sentra
perkebunan, pertanian, pertambangan dan migas.
Dukungan Pemerintah Pusat
Kepala
Dinas Perhubungan Provinsi Jambi Ir P Bernhard Panjaitan MM kepada Harian Jambi saat ditemui di ruang
kerjanya mengatakan, visi Pemprov Jambi “Jambi EMAS” tetap sejalan dengan
program transportasi penunjang akses ekonomi di Provinsi Jambi.
Pembangunan
infrastruktur Perhubungan di Provinsi Jambi merupakan sebagian program
prioritas Pemerintah Provinsi Jambi menuju Jambi Emas 2015. Kemudian Percepatan
Pembangunan Ekonomi Provinsi Jambi dalam kerangka Masterplan Percepatan dan
Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).
“Sebagaimana
telah ditetapkan pemerintah pusat, bahwa kawasan pantai timur Provinsi Jambi
termasuk di dalam Koridor Ekonomi di dalam MP3EI. Dampak dari penetapan itu,
dana APBN akan dapat dikucurkan dalam pembiayaan infrastruktur. Terdapat tiga
agenda besar yang akan dilaksanakan untuk pembangunan infrastruktur perhubungan
di Provinsi Jambi dalam rangka MP3EI,” kata Bernhard Panjaitan.
Tiga
agenda besar itu yakni pembangunan pelabuhan Ujung Jabung dan kawasan ekonomi,
pembangunan bandar udara serta pembangunan infrastruktur jalan. Pembangunan
ketiga kegiatan tersebut diyakini akan berdampak positif terhadap perekonomian
di Provinsi Jambi pada khususnya dan nasional pada umumnya.
Dukungan
dana dari APBN sangat diharapkan guna mewujudkan kerinduan masyarakat Provinsi
Jambi memiliki bandara bertaraf internasional dan pelabuhan ekspor-impor di
Jambi. Sehingga “Menggapai Ujung Jabung dari Bandara Sultan Thaha Jambi”
menancapkan pertumbuhan perekonomian Provinsi Jambi ke depan.
Mewujudkan Pelabuhan Laut Ujung
Jabung
Pelabuhan
Ujung Jabung Timur di Kabupaten Tanjabtim Provinsi Jambi telah mulai
direncanakan untuk dikembangkan sejak tahun 2011. Pembangunan Pelabuhan Ujung
Jabung telah sesuai dengan Rencana Umum Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi
Jambi tahun 2013-2033.
Sesuai
dengan Perda No 10 Tahun 2013 tanggal 4 Juli 2013 dan ditetapkan dalam Rencana
Induk Pelabuhan Nasional sebagai Pelabuhan Pengumpan pada tahun 2015-2020 dan
sebagai Pelabuhan Utama pada 2020 sesuai Surat Keputusan Menteri Perhubungan RI
Nomor KP 414 Tahun 2013 tanggal 17 April 2013.
Detail Engineering Design (DED) Dermaga Curah BBM CPO di Pelabuhan Ujung Jabung. |
“Sesuai
dengan masterplan Pelabuhan Ujung
Jabung yang telah disusun, Pelabuhan Laut Ujung Jabung direncanakan menjadi
pusat distribusi dan outlet Provinsi
Jambi. Beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan dan akan dilaksanakan ada tiga
item,” ujar pencipta Lagu Batak
“Holong” ini.
Kegiatan
itu yakni penyusunan dokumen perencanaan berupa Feasibility Study (FS), Masterplan dan Detail Engineering Design (DED) melalui dana APBD Provinsi
Jambi, pembebasan lahan untuk kawasan pelabuhan seluas 104 ha melalui dana APBD
dan pembangunan fisik dermaga melalui dana APBN Ditjen Perhubungan Laut
Kementerian Perhubungan akan mulai dilaksanakan pada tahun 2014 dengan alokasi
dana sebesar kurang Rp 80 miliar.
Disebutkan,
konsep pengembangan kawasan ekonomi khusus Ujung Jabung dan Pelabuhan Ujung
Jabung Provinsi Jambi ini telah disampaikan Gubernur Jambi H Hasan Basri Agus
pada kunjungan kerja Bapak Presiden RI ke Provinsi Jambi September 2011 dan Februari
2012.
Dipaparkan
juga tentang kebutuhan infrastruktur transportasi di Provinsi Jambi yang
diharapkan dapat menjadi pemicu percepatan pembangunan ekonomi Provinsi Jambi.
Menurut
Bernhard Panjaitan, berdasarkan kajian dan rekomendasi dari Ditjen Perhubungan
Laut, mengingat besarnya anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan Pelabuhan
Ujung Jabung sesuai masterplan yang
mencapai kurang lebih Rp 2 triliun, maka pembangunan pelabuhan itu akan
dibangun secara bertahap hingga dapat dioperasikan secara minimal.
“Sumber
pendanaan diharapkan berasal dari APBN, APBD provinsi dan kabupaten maupun
sumber dana lain yang tidak mengikat. Tahapan pembangunan Pelabuhan Laut Ujung
Jabung direncanakan dimulai dari pembangunan dermaga curah cair (BBM/CPO),
dermaga multi purpose dari dermaga
batubara serta pembangunan areal darat,” katanya.
Disebutkan,
sejalan dengan telah selesainya penyusunan dokumen perencanaan Pelabuhan Laut
Ujung Jabung, maka tahun anggaran 2014 telah dialokasikan anggaran sebesar Rp
74 miliar guna pembangunan pelabuhan tahap I melalui APBN.
Sedangkan
tahun 2013, Pemerintah Provinsi Jambi telah melakukan pembebasan lahan untuk
kawasan pelabuhan seluas 104 ha dan direncanakan pada tahun 2014 akan dilakukan
pembebasan lahan lagi hingga mencapai 200 ha.
Detail Engineering Design (DED) Dermaga Penumpang Pelabuhan Ujung Jabung. |
Pemprov
Jambi melalui Dishub Provinsi terus berupaya untuk mewujudkan pembangunan
Pelabuhan Ujung Jabung Timur di Kabupaten Tanjabtim Provinsi Jambi. Ujung
Jabung nantinya merupakan sarana penunjang transportasi segitiga emas
perekonomian Indonesia (Singapura-Malaysia-Jambi-Indonesia).
Dishub
Provinsi Jambi kini optimis guna mewujudkan pelabuhan kebanggaan Provinsi Jambi
itu nantinya. Kerinduan masyarakat Provinsi Jambi, khususnya warga Tanjabtim
terhadap keberadaan pelabuhan Ujung Jabung, Tanjabtim terus dalam penantian.
“SK Gubernur
kepada Bupati Tanjabtim untuk membebaskan 4200 ha lahan untuk pelabuhan.
Akses menuju pelabuhan sudah diperpendek dengan membangun sejumlah jembatan.
Kajian BPPT, Pelabuhan Samudera/Ujung Jabung merupakan pelabuhan dengan wilayah
terbaik di Sumatera dilihat dari arus, kedalaman laut serta letaknya,” katanya.
Pembangunan
Pelabuhan Ujung Jabung juga didasari perhitungan tata letak wilayah Provinsi
Jambi dalam Arus Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) diantaranya Jambi, Babel, NTT,
Maluku, Maluku Utara, Sulut, Kepri. Kapal yang melintasi Selat Malaka dalam
perhitungan berkisar 3.000 kapal per hari, sedangkan Jambi berada di tengah
ALKI Selat Malaka.
Sementara
Panglima Komando Armada RI Wilayah Barat (Pangarmabar), Laksamana Muda (Laksda)
TNI Arief Rudianto mendukung pembangunan Ujung Jabung Timur. Disebutkan,
pembangunan pelabuhan itu guna menunjang transportasi laut di Segitiga Emas
Perekonomian Indonesia (Singapura-Malaysia-Jambi-Indonesia).
Pelabuhan
itu tidak hanya untuk kemajuan ekonomi Jambi, namun pembangunan Pelabuhan Ujung
Jabung juga akan meningkatkan situasi keamanan di wilayah Jambi. Pasalnya,
Jambi ditargetkan akan memiliki Pangkalan Angkatan Laut (Lanal).
Ir
Bernhard Panjaitan MM menambahkan, pembangunan pelabuhan Ujung Jabung Timur
sebagai pelabuhan samudera di Provinsi Jambi menjadi program prioritas
nasional. Dalam acara Pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) Tahun 2013, pelabuhan Samudera di Ujung
Jabung, sesuai dengan hasil kajian Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
(BPPT) merupakan program prioritas nasional.
Pelabuhan
Ujung Jabung sesuai dengan hasil BPPT, Gubernur Jambi H Hasan Basri Agus
bersama perwakilan pemerintah pusat, yakni Direktur Pelabuhan dan Pengerukan
Kemenhub RI Kemal Heryandri dan Direktur Transportasi Bappenas Ir Bambang
Prihartono, telah meninjau lokasi rencana pelabuhan, Selasa (3/7/2013) lalu di
Desa Sungai Itik, Kabupaten Tanjabtim, Provinsi Jambi.(*/lee)
Percepat
Akses Ekonomi Lewat Pengembangan Bandara Sultan Thaha
Pembangunan
bandara di Provinsi Jambi untuk mendukung program MP3EI diarahkan pada
pengembangan Bandara Sultan Thaha Jambi dengan didukung Bandara Bungo dan
Bandara Depati Parbo Kerinci.
Pengembangan
Bandara Sultan Thaha, diupayakan untuk dikembangkan sebagai bandara bertaraf
internasional dan diharapkan ke depan akan dapat menjadi bandara embarkasi haji.
Tahapan pembangunan Apron dan Taxiway melalui PT Angkasa Pura. Rosenman M/HARIAN JAMBI. |
Tingginya
pergerakan penumpang di bandara Jambi sejak tahun 2012 mencapai 1 juta
pergerakan atau 11,9 persen, naik dari 939.000 pergerakan pada tahun 2011.
Sehingga pengembangan bandara itu mutlak harus dilakukan.
Jumlah
pergerakan penumpang pada 2013 naik 8,84 persen atau 1,13 juta pergerakan atau
menjadi 1,4 juta pergerakan pada tahun 2015 mendatang. Sementara Bandara Sultan
Thaha Jambi kini baru mampu menampung 300 ribu pergerakan penumpang per tahun
dengan penerbangan 12 maskapai setiap harinya.
Kemudian
menambah luas terminal dari 2.308 m2 menjadi 13.015 m2 (meningkat 8 kali
lipat), kemudian areal apron, kapasitas parkir kenderaan dari 215 menjadi 461
kendaraan, kapasitas parkir pesawat dari 5 menjadi 12 pesawat, commercial area dari 621,5 m2 menjadi
1398 m2 dan terminal kargo dari 3.902 ton per tahun menjadi 7.391 ton per tahun.
Menurut
Bernhard Panjaitan, pembangunan tahap pertama difokuskan pada peningkatan
kapasitas terminal penumpang agar mampu melayani 1,5 juta pergerakan penumpang
pertahun. Pengembangan berupa landasan pacu, apron, taxi way, ruang tunggu VIP, serta seluruh sarana pendukung bandara
bertaraf internasional.
Pembangunan ruang tunggu VIP Bandara Sultan Thaha Jambi. Rosenman M/HARIAN JAMBI. |
“Sesuai
dengan arahan dari Gubernur dan Wakil Gubernur Jambi, maka Bandara Sultan Thaha
Jambi akan ditingkatkan statusnya menjadi bandara internasional, sehingga harus
memiliki desain yang baik. Terminalnya dibuat bagus dan juga agar bandaranya
bisa digunakan sebagai embarkasi haji,” katanya.
Disebutkan,
pengembangan terminal akan dilaksanakan dalam tiga tahap. Pembangunan tahap
pertama akan fokus mengembangkan terminal menjadi seluas 6.900 meter persegi
dan melengkapinya dengan dua garbarata.
Setelah
itu pengembangan memasuki tahap kedua. Pada tahap ini, terminal akan diperluas
menjadi 9.000 m2. Kemudian tahap ketiga, Angkasa Pura bakal memperluas terminal
menjadi 16.400 M2. Selain terminal bandara, Angkasa Pura juga akan
memperpanjang landasan pacu dari 2.000 meter menjadi 2.600. meter.
Lebar
landasan ditambah dari 35 meter menjadi 45 meter, perluasan tempat parkir
pesawat dari 20.638 m2 menjadi 43.089 m2. Untuk
pemindahan tower dan fisik runway
akan dikerjakan menggunakan dana APBN.
“Pembangunan
terminal penumpang dengan anggaran sebesar Rp 97 miliar melalui PT Angkasa Pura
II, saat ini dilanjutkan dengan pekerjaan landscape
dan interior. Pembangunan Tower melalui dana PT Angkasa Pura, pembangunan Apron
dan Taxiway melalui PT Angkasa Pura
dengan dana sebesar Rp 109 miliar,” katanya.
Kegiatan
lain yang dilakukan dalam pengembangan Bandara Sultan Thaha yakni pembangunan
gedung VIP Room melalui dana APBD Provinsi Jambi, perpanjangan landasan pacu
dari 2.220 meter menjadi 2.600 meter, integrated
airport and tourism (Zoo Airport) Bandara Sultan Thaha Jambi. Pengembangan
Bandara Sultan Thaha Jambi tersebut direncanakan akan selesai pada akhir tahun
2014 dan 2015 sudah dapat dipergunakan.
Bersinergi dengan Perhubungan Darat
Pembangunan
trasportasi darat di Provinsi Jambi diarahkan untuk kelancaran distribusi
barang dan atau orang menuju terwujudnya transportasi yang aman, nyaman, lancar , tertib, teratur, andal, selamat dan
terjangkau.
Beberapa
kegiatan untuk mendukung terwujudnya Jambi EMAS adalah dengan melakukan
pembangunan fasilitas keselamatan transportasi darat baik berupa pembangunan
terminal penumpang.
Menurut
Bernhard Panjaitan pembangunan perlengkapan jalan seperti traffic light, marka jalan, rambu lalu lintas, pagar pengaman
jalan, paku jalan, cermin lalu lintas, warning
light, lampu penerangan jalan umum serta
rekayasa lalu lintas.
Disamping
itu untuk pengembangan transportasi sungai, danau dan penyeberangan
dilaksanakan pembangunan dermaga sungai di Kualatungkal, dermaga sungai di
Nipahpanjang serta pemasangan fasilitas keselamatan pelayaran berupa pemasangan
rambu sungai.
Untuk
mendukung program Pemerintah Provinsi Jambi di bidang angkutan barang, Dinas
Perhubungan Provinsi Jambi melakukan beberapa langkah berupa optimalisasi dan
intesitas fungsi jembatan timbang khususnya dalam penerapan Perda Nomor 10
tahun 2011.
Dishub
Provinsi Jambi juga terus meningkatkan fasilitas pendukung seperti jembatan
timbang, penyediaan rambu lalu lintas darat, sungai di Provinsi Jambi.
Pelaksanaan transportasi arus Mudik dan balik Lebaran Idul Fitri 1434 H Agustus
2013 dan Mudik Natal 2013 dan Tahun Baru 2014 dari dan ke Provinsi Jambi juga
berjalan lancar.
Dishub
Provinsi Jambi juga membuat close-circuit
television (CCTV) di dua jembatan timbang, yakni di Tembesi dan Bukit
Baling guna melakukan pengawasan atas tindakan pungutan liar (pungli) yang
dilakukan oknum petugas Dishub.
Pengadaan
CCTV itu telah dianggarkan Rp 600 juta pada APBD Provinsi Jambi 2014. CCTV bisa
efektif dan memang sangat dibutuhkan. “Pihaknya sudah mempresentasikan di-hearing di DPRD dan telah disetujui.
Biaya total untuk pengadaan CCTV itu mencapai Rp 3 miliar,” katanya.
Komitmen Pusat
Kedatangan
Menteri Perhubungan EE Mangindaan dan tiga Direktorat Jenderal (Dirjen)
Perhubungan RI di puncak HUT Provinsi Jambi ke-57 sebagai komitmen Pemerintah
Pusat terhadap percepatan pembangunan infrastruktur perhubungan di Provinsi
Jambi.
Selain
menghadiri Rapat Paripurna Istimewa DPRD Provinsi Jambi, Menteri EE Mangindaan,
Dirjen Perhubungan Udara Herry Bekti, Dirjen Perhubungan Laut Bobby R Mamahit,
Dirjen Perhubungan Darat Soeroyo Ali Meoso bersama Gubernur Jambi H Hasan Basri
Agus dan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jambi Ir P Bernhard Panjaitan MM
akan meninjau lokasi Bandara Sultan Thaha Jambi dan pembangunan Pelabuhan
Samudera di Desa Sungai Itik, Kecamatan Sadu, Kabupaten Tanjung Jabung Timur
Provinsi Jambi.
Bernhard
Panjaitan mengatakan, Menteri Perhubungan EE Mangindaan didampingi Gubernur
Jambi, Kadishub Ir Bernhard Panjaitan dan Dirjen Perhubungan Laut, lepas landas
dari Sultan Thaha menuju lokasi Pembangunan Pelabuhan Samudera Ujung jabung di
Desa Sungai Itik, Kecamatan Sadu, Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
Para
rombongan melakukan perjalanan dengan menggunakan helikopter. Pada pukul 14.00
WIB akan tiba di Ujung Jabung, langsung disambut oleh Pemerintah daerah Tanjung
Jabung Timur.
Kemudian
EE Mangindaan beserta rombongan melakukan peninjauan lapangan rencana
pembangunan Pelabuhan Laut Ujung Jabung. Setelah melakukan peninjauan
pembangunan tersebut, pukul 16.00 WIB, Menteri beserta rombongan kembali
melakukan peninjauan ke Terminal Penumpang Bandara Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi.(lee)(BERITA INI TELAH NAIK DI HARIAN JAMBI EDISI CETAK PAGI SENIN 6 JANUARI 2014 HALAMAN 13).
HARIAN JAMBI EDISI CETAK PAGI SENIN 6 JANUARI 2014 HALAMAN 13 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar