Selasa, 13 November 2012

Jambi Kurang Siap Hadapi Banjir

Meluapnya sungai Batanghari membuat sampah-sampah menumpuk ditepi sungai di Ancol Kota Jambi. Foto batakpos/rosenman manihuruk


Jambi, BATAKPOS

Beberapa kabupaten dan kota di Provinsi Jambi selama ini menjadi langganan banjir terkesan kurang siap menghadapi ancaman banjir di musim penghujan November – Desember 2012. Kekurang-siapan dalam menghadapi bencana banjir itu nampak dari belum adanya Badan Pengendalian Bencana Daerah (BPBD) di beberapa kabupaten dan kota tersebut.

Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi, Syahrasaddin di Jambi, Senin (12/11) menjelaskan, daerah langganan banjir yang belum memiliki BPBD di Provinsi Jambi, yaitu Kota Jambi, Kabupaten Tanjungjabung Barat dan Tanjungjabung Timur.

Belum adanya BPBD tersebut membuat pencegahan dan penanggulangan banjir di ketiga  daerah itu sering terlambat dan kurang terkoordinir.n “Saya meminta agar BPBD segera dibentuk di ketiga daerah tersebut. Kehadiran BPBD penting untuk mempermudah antisipasi dan penanggulangan bencana banjir,”katanya.

Menurut Syahrasaddin, saat ini semua daerah di Provinsi Jambi waspada banjir menyusul meningkatnya curah hujan. Beberapa daerah di provinsi itu bahkan sudah beberapa kali dilanda banjir akhir Oktober lalu, seperti Kabupaten Kerinci dan Merangin. Daerah-daerah yang dilanda banjir tersebut berada di kawasan daerah aliran sungai.

Sementara itu Kepala BPBD Provinsi Jambi, M Zubaidi AR mengatakan, daerah rawan banjir di Provinsi Jambi tersebar di 43 lokasi. Daerah rawan banjir di daerah itu umumnya berada di kawasan DAS, terutama DAS Batanghari.

Daerah rawan banjir di provinsi itu paling banyak di Kabupaten Bungo, yakni sebanyak 14 lokasi. Kemudian Daerah rawan banjir di Kabupaten Merangin dan Tebo masing-masing berada di 9 lokasi.

Daerah rawan banjir di Kota Jambi dan Kabupaten Tanjungjabung Barat masing-masing berada di 8 lokasi, di Kabupaten Batanghari, Muarojambi dan Sarolangun masing-masing berada di 7 lokasi. Sedangkan daerah rawan banjir di Kabupaten Kerinci dan Tanjungjabung Timur masing-masing di 4 lokasi dan di Kota Sungaipenuh hanya satu lokasi. RUK


Tidak ada komentar: