Jumat, 30 November 2012

Dirawat di RSUD Raden Mattaher, Arifien Manap Gagal Ditahan Kejari


Aktivis Gank Jambi terlibat aksi dorong di depan Kejati Jambi, Kamis (29/11). Foto Simantab/Asenk Lee Saragih.

Jambi, Simantab

Gerakan Anti Kuropsi (GANK) Jambi terus menyuarakan Kejaksaan Tinggi (Kejati) dan Kejaksaan Negeri (Kejari) Jambi untuk menahan mantan Walikota Jambi H Arifien Manap yang telah ditetapkan jadi tersangkut dalam kasus korupsi pengadaan mobil pemadam kebakaran (Damkar) 2004 Kota Jambi senilai Rp 1,2 miliar.

Aktivis Gank Jambi Kamis (29/11) tetap menyuarakan penahanan Arifien Manap dan juga mendesak Kejati dan Kejari Jambi agar memeriksa Bupati Batanghari Abdul Fattah yang terlibat dalam kasus yang sama.

Sementara H Arifien Manap yang menjabat Walikota Jambi Periode 2000-2009 sejak Rabu (28/11) malam hingga Kamis (29/11) masih dirawat di RSUD Raden Mattaher Jambi karena sakit.

Pengamatan Simantab, Kamis (29/11) Aktivis GANK Jambi nyaris adu jotos dengan aparat kepolisian saat menghentikan orasi Gank Jambi di depan kantor Kejati Jambi.

“Kami mendesak agar koruptor diberantas di Provinsi Jambi ini, malah kami yang dipukul mundur oleh aparat kepolisian. Koruptor justru dilindungi, ini apa ini, tadi malam (Rabu/28/11) kita juga dipukul oknum pejabat. Kami hanya minta keadilan untuk melawan korupsi,”kata Ade Black, koordinator Gank Jambi.

Polisi sempat mengambil alat pengeras suara aktivis yang membuat terjadi kericuhan. “Ketika kita melawan koruptor, kita justru dipukul mundur oleh aparat. Ketika pendukung koruptor merusak fasilitas negera, dibiarkan begitu saja oleh kepolisian, tapi kita yang menyuarakan pemberantasan korupsi, kita justru dihalang-halangi,”katanya.

“Kita juga mendesak kepolisian untuk menangkap aktor intelektual yang mendukung aksi pembelaan koruptor di Jambi. Aparat hukum harus bertindak adil dan jangan membela koruptor,”kata Ade Black.

Organisasi Kepemudaan (OKP) Pemuda Pancasila (PP) juga turun ke Kejari Jambi untuk menghalau aksi unjukrasa Gank Jambi di Kejari Jambi. Namun turunnya PP tidak sampai membuat kericuhan antar kedua belah pihak aksi tersebut.

“Kita minta tim dokter independent untuk memeriksa kesehatan Arifien Manap yang dicurigai ada permainan yang menyebutkan Arifien Manap sakit. Kita minta dokter independent yang tidak terkontaminasi dari tekanan elit politik di Jambi,”ujar pengunjukrasa. (Asenk Lee Saragih)


Tidak ada komentar: