Sabtu, 24 Maret 2012

Penderita DBD di Jambi Mulai Menurun

Jambi, BATAKPOS
Kepala Dinas Kesehatan Kota Jambi, drg Polisman Sitanggang M Kes


Penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Jambi memasuki minggu III Maret 2012 mengalami penurunan. Jumlah kasus DBD Januari lalu sebanyak 174 pasien dengan jumlah korban meninggal 10 orang. Namun kini hanya ada 28 kasus DBD yang masuk ke Dinas Kesehatan Kota Jambi.


Kepala Dinas Kesehatan Kota Jambi, drg Polisman Sitanggang M Kes didampingi Kasi Pendataan Penyakit Menular Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jambi, Kemas Azmi, Kamis (22/3) mengatakan, jumlah penderita DBD sepanjang tahun 2012 terus mengalami penurunan.

Pada Februari jumlah kasus menurun menjadi 83 kasus dan meninggal 2 orang, dan pada bulan Maret ini jumlah kasus 28 kasus meninggal 2 orang. “Sejak Januari terus mengalami penurunan,”katanya.

Disebutkan, wilayah yang masih menjadi endemis DBD di Kota Jambi masih wilayah-wilayah yang sebelumnya banyak ditemukan kasus DBD seperti di Kecamatan Kotabaru.

Menurut Sitanggang, dalam mencegah terjadinya gigitan nyamuk aedes aigipty yang merupakan nyamuk penyebab DBD ini, Dinkes Kota Jambi terus melakukan fogging di wilayah yang terdapat virus DBD.

Kemudian melakukan penyuluhan pencegana DBD di tengah masyarakat, dengan cara mensosialisasikan 3 M (Menguras, Membersihkan dan Mengubur). Pihaknya terus melakukan fogging dan sosialisasi 3 M ke tengah masyarakat.

“Permintaan fogging dari masyarakat masih ada masuk namun tidak sebanyak ketika tingkat penderita tinggi seperti tahun 2011 lalu. Tidak semua permintaan masyarakat tersebut dipenuhi, karena untuk melakukan fogging harus wilayah yang benar-benar ada kasus DBD,”katanya.

Menurutnya, sebelum melakukan fogging pihaknya terlebih dahulu melihat kondisi wilayah tersebut dengan mengecek 20 rumah warga terdekat. Bila ditemukan adanya kasus baru dilakukan fogging, atau PE menunjang baru dilakukan fogging.

“Kalau tak ada kasus tak difogging karena itu sudah standarnya. Kalau dipaksakan bisa menyebabkan nyamuk menjadi kebal. Terkait dengan pelaksanaan fogging saat ini, kita kesulitan dikarenakan sulitnya untuk mendapatkan BBM. Kita harus beli pakai jerigen, jadi kita agak kesulitan untuk lakukan fogging saat ini. Namun kita tetap berupaya mendapatkan BBM untuk melakukan fogging, karena pihaknya ada surat untuk mendapatkan BBM,”katanya.

Selain melakukan fogging, pihaknya juga masih terus melakukan pemberian bubuk abate kepada warga. Ketika ditanyakan bagaimana dengan ketersediaan bubuk abate dan obat untuk fogging saat ini, dia mengatakan, untuk anggaran 2012 belum dilakukan pembelian obat-obatan dan abate.

Tahun 2011 lalu Pemkot Jambi menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) untuk kasus DBD di Kota Jambi, dimana pada tahun 2011 jumlah korban meninggal akibat DBD sebanyak 30 jiwa. RUK

Tidak ada komentar: