Kamis, 29 Maret 2012

Pasar Lelang Lokal Putus Mata Rantai Perdagangan

Jambi, BATAKPOS

Pasar Lelang : Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamurthi berikan sambutan pada pembukaan pasar lelang Agro dengan Sitem Pasar Lelang Forward (PLF) dan Pasar Lelang Lokal Karet di Jambi, Rabu (28/3). PLF dan PLL merupakan pemutus mata rantai perdagangan yang menguntungkan petani. Foto batakpos/rosenman manihuruk

Komuditi : Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamurthi (kanan) didampingi Sekda Provinsi Jambi Ir Syahrasaddin dan Ka-Bappebti, Syahrul R Sempurnajaya (ketiga dari kanan) saat mendapat penjelasan komoditi yang di lelang dari Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jambi Ir Tagor Mulia Nasution, Rabu (28/3). Foto batakpos/rosenman manihuruk


Jumpa Pers : Wamen Perdagangan, Bayu Krisnamurthi (tengah) didampingi Sekda Provinsi Jambi Ir Syahrasaddin (kiri) dan Ka-Bappebti, Syahrul R Sempurnajaya (kanan) saat melakukan jumpa pers terkait dengan pembukaan pasar lelang Agro dengan Sitem Pasar Lelang Forward (PLF) dan Pasar Lelang Lokal Karet yang diikuti 50 peserta di Jambi, Rabu (28/3). Foto batakpos/rosenman manihuruk

Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi berharap agar pasar lelang lokal (PLL) karet dan pasar lelang forward (PLF) karet serta komuditas lainnya di Provinsi Jambi bisa meningkatkan harga komuditi dari petani seperti karet, coklat, pinang, casiavera, minyak nilam, atau lainnya.

Pasar lelang PLF ini memutus mata rantai perdagangan serta mengefisienkan mata rantai perdagangan. PLF juga akan menguntungkan petani karena terhindar dari tengkulak serta bisa menentukan nilai jual dari komuditi yang dipasarkan.

Demikian dikatakan Bayu Krisnamurthi pada acara pembukaan pasar lelang Agro dengan Sitem Pasar Lelang Forward (PLF) dan Pasar Lelang Lokal Karet di Jambi, Rabu (28/3). Turut hadir pada kesempatan itu Kepala Badan Pengawasan Perdagangan Berjangka Komoditi Kementerian Perdagangan (Bappebti) Syahrul R Sempurnajaya, Sekda Provinsi Jambi Ir Syahrasaddin dan 50 pelaku lelang.

Menurut Bayu Krisnamurthi, pasar lelang diharapkan menjadi sarana pembentukan harga yang wajar dan efektif dalam mengefisiankan mata rantai pergadangan. Hal tersebut selaras dengan Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 650/MPP/Kep/10/2004 tentang Ketentuan Penyelenggaraan Pasar Lelang dengan Penyerahan Kemudian (Forward) Komoditi Agro yang mampu mengakomudir dinamika perkembangan sector perdagangan yang semakin pesat.

Disebutkan, dalam waktu dekat Keputusan Menteri Perindag akan disempurnakan dengan mempertimbangkan beberapa aspek utama dalam penyelenggaraan pasar lelang, diantaranya kelembagaan, penjamin pasar lelang, mekanisme transaksi lelang, keanggotaan dan penyelesaian perselisihan.

“Selama ini sejumlah komoditi Indonesia eksport nomor satu di dunia, seperti komoditi pinang, casiavera, kayu gaharu, minyak nilam. Kemudian karet nomor dua didunia serta coklat nomor tiga pengeksport di dunia. Namun selama ini harga jual ditentukan oleh pengimport, bukan pengeksport. Dengan adanya pasar lelang ini, petani serta pengeksport bisa memiliki nilai tawar harga,”katanya.

Menurut Bayu, petani harus punya nilai tawar atas komoditi yang mereka jual. Pasar lelang local salah satu jawaban untuk meningkatkan nilai jual komoditi petani tersebut. Kemudian pemerintah juga punya nilai tawar untuk menentukan harga eksport komoditi tersebut ke luar negeri.

PLL Karet Panerokan

Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi beserta rombongan juga berkunjung ke PLL karet di Panerokan, Kabupaten Batanghari Provinsi Jambi Rabu (28/3). PLL karet Panerokan di Kabupaten Batanghari sudah berdiri sejak 1989.

Menurut Bayu, yang juga sebagai pencetus PLL Panerokan, kehadiran PLL Karet memiliki kontribusi dalam perdagangan karet di wilayah Jambi dan sekitarnya. Tahun 2011 lalu, transaksi PLL Karet Panerokan tercatat senilai Rp 11,5 miliar.
“Sampai pertengahan Maret 2012, total transaksi mencapai Rp 2,6 miliar. Keberhasilan dari PLL karet Panerokan ini, ikut menginspirasi daerah lain mendirikan pasar lelang karet serupa, seperti di Kabupaten Bungo dan Kabupaten Tebo. Selanjutnya, pasar lelang ini akan dikembangkan menjadi Pasar Lelang Forward Agro,”kata Bayu.

Kata Bayu, data Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo), potensi produksi karet Indonesia tercatat 3 juta ton. Sedangkan volume ekspor karet berkisar 2,4 juta ton hingga 2,5 juta ton.
“Artinya, hanya 500.000 ton karet saja yang di olah dalam negeri. International Rubber Study Group (IRSG) memperkirakan konsumsi karet alam 2012 mencapai 11 juta ton atau tumbuh sekitar 2,6 persen. Sebanyak 65 persen dari permintaan karet diproduksi oleh Indonesia, Thailand dan Malaysia,”ujarnya.

Disebutkan, riset dari LMC Internasional menyebutkan, pertumbuhan permintaan karet akan naik sekitar 3,5-4 persen hingga tahun 2020. PLL Karet Panerokan juga akan dilengkapi dengan kamera CCTV sehingga bisa dimonitir dari jarak jauh aktivitas lelang di PLL tersebut.

“PLL Panerokan nantinya akan dilengkapi kamera CCTV sehingga aktivitas pasar lelang tersebut bisa dipantau dari jauh. Bahkan pihak lain juga bisa memonitor jumlah transaksi lelang karet di termpat tersebut sehingga bisa jadi percontohan bagi daerah lain,”katanya.

Gudang Penampungan

Sementara Kepala Badan Pengawasan Perdagangan Berjangka Komoditi Kementerian Perdagangan (Bappebti) Syahrul R Sempurnajaya mengatakan, pihaknya meminta pihak perbankkan atau pihak lain agar bisa membangun gudang penampungan komuditi yang hendak dilelang.

“Kita berharap ada pihak swasta atau BUMD atau perbankkan dapat membangun gudang penampungan komuditi sebelum di lelang. Sistem PLF harus didukung gudang yang memadai sehingga pihak petani bisa menyimpan hasil komoditi di gudang tersebut sebelum di lelang,”katanya.

Menurut Syahrul, gudang tersebut nantinya akan direkomendasikan oleh Bappebti. Kemudian pihak gudang tersebut juga bisa memberikan pinjaman kepada petani sebelum melakukan penjualan komoditi mereka dengan PLF tersebut.

“Petani bisa menahan barang di gudang tersebut apabila harga komoditi turun. Kemudian komoditi petani tidak terpaksa menjual komoditi karena kebutuhan mendesak. Pemilik gudang bisa memberikan pinjaman dengan agunan komoditi yang disimpan di gudang tersebut,”katanya. RUK

Tidak ada komentar: