Selasa, 11 Oktober 2011

LSM Desak Gub Jambi Copot Kadisbun Provinsi Jambi

Dampingi : Kepala Dinas Perkebunan (Kadisbun) Provinsi Jambi, Ir Tagor Mulia Nasution (paling kiri) saat mendampingi Presiden SBY bersama rombongan saat melakukan penyadapan karet di Desa Niaso, Kabupaten Muarojambi September lalu. foto batakpos/rosenman manihuruk



Jambi, Batak Pos


Massa gerakan pemuda dan mahasiswa Universitas Batanghari mendesak Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus (HBA) mencopot Kepala Dinas Perkebunan (Kadisbun) Provinsi Jambi, Ir Tagor Mulia Nasution.

Pecat dan berhentikan Tagor karena tidak berkompeten serta memiliki rekam jejak tidak berhasil dalam menjalankan program replanting karet semasa periode Zulkifli Nurdin menjadi Gubernur Jambi.

Demikian dikatakan Koordinator gerakan pemuda dan mahasiswa Universitas Batanghari, Ipan Badilaya saat berunjukrasa di DPRD Provinsi Jambi, Senin (10/10). Desakan massa itu dengan alasan bahwa Kadisbun dinilai tidak mampu menunjukkan keberhasilan serta prestasi selama satu tahun lebih dalam kepemimpinan HBA-Fachrori.

Pengunjukrasa juga menduga Tagor terlibat kasus korupsi persoalan manajemen fee di Disbun Provinsi Jambi dan penggunaan uang rakyat pada program replanting karet yang harus disetor setiap rekanan maupun konsultan kepada PPTK maupun langsung kepada Tagor.

“Kita juga minta proyek pengadaan bibit karet, sawit dan tebu pada Disbun Provinsi Jambi serta pengadaan lebel untuk bibit karet juga diusut, karena dinilai asal-asalan. Kadisbun lebih memprioritaskan pelayanan perusahaan perkebunan ketimbang kepentingan petani dan kebun rakyat, serta dugaan SPPD fiktif pada dinas itu,”katanya.

Sementara itu, Sekda Provinsi Jambi, Syahrasaddin yang menemui demonstran mengatakan, pihaknya akan mempelajari masalah ini. “Kita terima masukannya, nanti akan kita pelajari,” katanya.

Ir Tagor membantah adanya tudingan-tudingan itu. Kepada media dirinya mengatakan proyek replanting karet sudah berjalan sesuai aturan dan programnya. Bahkan pihaknya sudah mengupayakan bantuan pusat untuk mendukung program ini. RUK

Tidak ada komentar: