Rabu, 19 Oktober 2011

Empat Gubernur Tandatangani Pengelolaan Selat Karimata

Kesepakatan : Wakil Presiden RI, Prof. DR. Budiyono dan Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Fadel Muhammad, menyaksikan penandatanganan kesepatan kerjasama pengelolaan Selat Karimata oleh Empat Gubernur, yakni Gubernur Jambi Drs. H. Hasan Basri Agus, MM, (HBA) Gubernur Bangka Belitung Eko Maulana Ali, Gubernur Kepulauan Riau Saleh Yazid, dan Gubernur Kalimantan Barat, Kamis 13 Oktober 2011 pada puncak Sail Wakatobi–Belitung 2011, di Pantai Selayang Kabupaten Belitung, Provinsi Bangka Belitung. Foto batakpos/rosenman manihuruk

Jambi, Batak Pos

Empat Gubernur, yakni Gubernur Jambi Drs. H. Hasan Basri Agus, MM, (HBA) Gubernur Bangka Belitung Eko Maulana Ali, Gubernur Kepulauan Riau Saleh Yazid, dan Gubernur Kalimantan Barat, menandatangani kesepatan kerjasama pengelolaan Selat Karimata.

Penandatanganan ini disaksikan oleh Wakil Presiden RI, Prof. DR. Budiyono dan Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Fadel Muhammad, Kamis 13 Oktober 2011 disela-sela pelaksanaan acara puncak Sail Wakatobi – Belitung 2011, bertempat di Pantai Selayang Kabupaten Belitung, Provinsi Bangka Belitung.

Kegiatan tersebut dihadirin oleh para Menteri Kabinet Bersatu kedua, anggota DPR RI, DPD RI, perwakilan negara peserta Sail Wakatobi – Belitung 2011, tokoh agama, tokoh masyarakat Bangka Belitung dan undangan lainnya.

Gubernur Jambi, HBA, Jumat (14/10) di Jambi menyampaikan, bahwa potensi ikan di Selat Karimata sagat besar. “Sebagaimana sama-sama kita ketahui potensi ikan di Selat Karimata sagatlah besar, dan ada kalanya nelayan dari masing-masing daerah memasuki wilayah tangkapan daearah lain. Dengan ditandatanganinya kesepakatan kerjasama pengelolaan Selat Karimata ini, maka kedepan daerah tangkapan ini akan dikelola secara bersama-sama oleh empat Provinsi,”katanya.

Sisebutkan, selama ini terjadinya penangkapan ikan oleh nelayan dari daerah di luar wilayahnya tangkapannya dikarenakan keterbatasan pengetahuan nelayan atas batas-batas wilayah tangkapannya. Dengan kesepakatan ini diharapkan tidak terjadi perselisihan antar sesama nelayan di Selat Karimata ini, karena pada kesepakatan ini akan dilakukan cara-cara penghitugannya.

Disamping itu, setelah penandatanganan ini akan dilanjutkan dengan dibentuknya Sekretariat Bersama, dan penentuan tempatnya, serta menunjuk Ketua, termasuk dibentuknya Tim Implementasi dari kerjasama ini.

“Kita berharap, kerjasama ini akan memberikan manfaat bagi Provinsi Jambi. Mudah-mudahan kerjasama ini akan member manfaat bagi Provinsi Jambi, karena Selat Karimata juga termasuk wilayah Provinsi Jambi,”ujarnya.

Menurut HBA, beberapa waktu yang lalu Provinsi Jambi telah mendapat bantuan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan RI berupa empat unit kapal nelayan, yang nilainya mencapai Rp 8 milayar lebih, yang diberikan kepada Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

Sebelumnya Wakil Presiden, Budiyono, dalam sambutanya menyampaikan bahwa pemerintah saat ini dan kedepan terus melanjutkan percepatan dan perluasan program-progra prorakyat wilayah pesisir, baik melalui program peningkatan kehidupan nelayan, maupun peningkatan program pembangunan di sektor kelautan dan perikanan.
Pemerintah ingin produksi hasil perikanan dapat terus ditingkatkan, khususnya ekspor hasil perikanan ke mancanegara, disamping juga ingin mengembangkan budidaya perikanan, menambah tempat-tempat pengolahan ikan, serta memperluas tepat pendidikan Kelautan dan Perikanan untuk memberi nilai tambah bagi pemberdayaan potensi laut Indonesia. RUK

Tidak ada komentar: