Kamis, 15 September 2011

Diknas Provinsi Jambi Masih Kesulitan Sediakan 3 Ribu Ruang Kelas Untuk SD

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jambi, Idham Kholid. Foto Rosenman Manihuruk.


Jambi, BATAKPOS

Pemerintah Provinsi Jambi melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jambi masih kesulitan untuk sediakan 3 ribu ruang kelas untuk Sekolah Dasar (SD). Kini murid SD mensiasati kekurangan kelas itu dengan merubah jadwal sekolah antara pagi dan sore hari.

Minimnya anggaran membuat Disdik Provinsi Jambi menyediakan ruang kelas itu secara bertahap. Pada tahun 2011 ini Disdik Provinsi Jambi sudah menganggarkan 11 persen dari angaran Disdik untuk menyediakan ruang kelas itu secara bertahap.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jambi, Idham Kholid, Rabu (14/9) mengatakan, dari peninjauan DPRD Provinsi Jambi, ditemuan di lapangan masih banyak ditemukan sekolah yang kekurangan kelas dan melebihi daya tampung.

Kekurangan 3 ribu jumlah kelas tersebut, untuk sekitar 17 ribu anak SD di Provinsi Jambi. Jika jumlah kekurangan kelas tersebut dibangun maka akan menghabiskan satu tahun anggaran di Disdik Provinsi Jambi.

“Pendidikan dasar itu merupakan kewenangan Pemerintah kabupaten/kota. Disdik Provinsi Jambi. Bahkan seharusnya kita lebih fokus ke tugas pokok saja, seperti sertifikasi dan peningkatan mutu guru. Pendidikan berkebutuhan khusus, peningkatan RSBI, sekolah kejuruan dan sebagainya,”katanya.

Menurut Idham Kholid, pada tahun 2011 ini Disdik Provinsi Jambi sudah menganggarkan 11 persen dari angaran Disdik untuk ruang kelas baru. Keseluruhan dana itu dibagi ke 11 kabupaten/kota untuk pembangunan kelas baru.

Gubernur Jambi, H Hasan Basri Agus (HBA) mengatakan, masalah kekurangan kelas ini merupakan masalah nasional. Namun untuk mengatasi kekurangan kelas tersebut, ditargetkan pada tahun 2012 tidak ada lagi kekurangan kelas.

“Itu kita harapkan memang ditargetkan oleh pak Presiden SBY tahun 2012 tidak ada kekurangan kelas. Total angaran untuk bidang Pendidikan Provinsi Jambi Rp 313,6 miliar atau 17,14 persen dari total APBD tahun 2012,”ujarnya.

Disebutkan, jumlah Rp 313,6 miliar itu belum masuk angka 20 persen dari total APBD Provisi Jambi. Namun persentase ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2011.

Anggota Komisi I DPRD Provinsi Jambi, Iskandar Budiman mengatakan, hingga kini banyak sekolah di Provinsi Jambi yang masih satu atap antara SD, SMP dan SMA. Padahal, harusnya tidak ada lagi sekolah yang demikian dengan anggaran Disdik yang ada.

Menurut Iskandar, pihaknya juga banyak menemukan proyek yang asal-asalan pengerjaanya, seperti di ruang kelas baru (RKB) di SD 168 Kuamang Kuning. Di sini dia menemukan proyek tersebut tidak sesuai dengen perencanaan, baik itu dari bangunannya hingga bahan-bahan yang digunakan. ruk

Tidak ada komentar: