Jumat, 12 Agustus 2011

Pelabuhan Ujung Jabung Diupayakan Sebagai Jantung Pelayaran Sumatera

Pelabuhan Samudera Tanjabtim.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jambi Ir.Syahrasaddin, MSi

Jambi, BATAKPOS

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jambi Ir.Syahrasaddin, MSi menyatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi terus berupaya menjadikan Pelabuhan Ujung Jabung sebagai jantung pelayaran Sumatera. Pelabuhan Ujung Jabung yang rencananya dalam waktu dekat ini akan dipresentasikan di hadapan Presiden Republik Indonesia akan dijadikan pelabuhan ekspor impor yang bisa dimasuki oleh kapal induk besar.

Pernyataan ini disampaikan Ir.Syahrasaddin saat menerima Anggota Komisi II DPRD Provinsi Sumatera Selatan, Kamis (11/8/11) bertempat di ruang pola kantor Gubernur Jambi. Kedatangan 14 anggota DPRD Sumatera Selatan dipimpin langsung oleh Ketua Komisi II Dr.H.Budiarto Marsul, SE,MSi.

“Kami akan membuka satu pelabuhan baru di samping satu pelabuhan samudera yang sudah ada. Pelabuhan yang akan dibangun ini yaitu pelabuhan di Ujung Jabung dengan kedalaman sekitar 25 meter dan sedimentasi yang kecil ini kehidupan Jambi masa depan ada disana. Lokasi Provinsi Jambi yang berada di tengah pulau Sumatera, nantinya bisa menjadikan pelabuhan samudera Ujung Jabung menjadi pelabuhan jantung Sumatera,”katanya.

Kunjungan DPRD Provinsi Sumatera Selatan turut dihadiri oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan

Ir. H. Erman Rahim, Kepala Dinas Pertanian Ir. H. Abu Sucamah, MM, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Drs. Abdul. Zaki, Msi, Kepala Badan Ketahanan Pangan Ir. Hanif Lubis.

Menurut Sekda, jika pelabuhan ini dibangun maka akan ada tiga pelabuhan yaitu pelabuhan Roro di Tanjab Barat, pelabuhan Sabak dan pelabuhan Ujung Jabung. “Pelabuhan Roro di Tanjung Jabung Barat hanya bisa mengekspor tetapi tidak bisa mengimpor karena surat keputusan belum ada. Kedua pelabuhan Sabak dan ketiga pelabuhan ekspor impor yang akan dibangun oleh pihak swasta dan jalan sepanjang 240 kilo meter dan ditambah satu pelabuhan ekspor impor dibangun oleh swasta,”katanya.

Disebutkan, pelabuhan Ujung Jabung akan dipertimbangkan menjadi pusat pelabuhan samudera di Sumatera menggantikan pelabuhan tanjung api-api. Alasannya, pelabuhan tanjung api-api dinilai kurang layak karena terlalu tinggi sedimentasi.

“Menurut kajian, pada waktu itu pak Menko Ekuin menjelaskan kepada Gubernur Jambi, Pelabuhan Tanjung Api-Api terlalu tinggi sendimentasi karena itu pelabuhan dijadikan pusat pelabuhan Samudera. Diharapkan Ujung Jabung menjadi alternative untuk mengcover sebagai pusat pelabuhan samudera itu, Ujung Jabung, kawasan pantai timur dirancang menjadi daerah pengembangan ekonomi khusus untuk memacu pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi secara umum, sehingga kapal induk besar akan bisa masuk,”katanya.

Disebutkan, Ujung Jabung terletak di kawasan pantai timur yang berbatasan dengan Provinsi Sumatra Selatan dan sangat strategis dijadikan daerah pengembangan ekonomi khusus. “Kedekatan daerah tersebut dengan laut lepas dan berada di selat berpotensi dijadikan pelabuhan samudra. Provinsi Jambi merancang kawasan Ujung Jabung menjadi pelabuhan samudra yang nantinya akan mampu disandari kapal dengan bobot puluhan ribu ton,”katanya.

“Provinsi Jambi memiliki empat dimensi perencanaan pembangunan yaitu dimensi aspirasi, dimensi akomodasi, dimensi responsive dan dimensi antisipatif. Dimensi aspirasi tidak hanya diambil dari staf, kepala dinas kita, anggota dewan, kemudian aspirasi masyarakat melalui Musrenbang, hal kedua dimensi akomodasi, dalam Negara Kesatuan kita harus mengakomodir tujuan pusat di daerah, tujuan nasional juga ada didaerah, tujuan kabupaten juga kita dorong ini yang namanya akomodasi, membantu Kabupaten untuk membiayai pembangunannya kemudian menampung apa yang dinginkan oleh pemerintah pusat kepada daerah,”ujarnya.

Ketua Ketua Komisi II Dr.H.Budiarto Marsul, SE,MSi menyatakan bahwa kedatangan Komisi II DPRD Sumatera Selatan ini untuk melakukan studi banding terutama sesuai dengan bidang komisi II yaitu bidang ekonomi.

“Melihat tugas di komisi II terutama yang berkaitan dengan anggaran pak Sekda sebagai Ketua TABD yang langsung berkaitan dengan pembahasan angaran ini. Dan dari kunjungan ini diharapkan mampu saling belajar bagaimana pembagian anggaran antara sektor peretanian dengan sektor - sektor lainnya, dan bagaimana memadukan aspirasi dari anggota DPRD dengan Eksekutif,”katanya. ruk

Tidak ada komentar: