Selasa, 02 Agustus 2011

Gubernur Jambi: Stok BBM, PLN Dan Sembako Aman Selama Ramdhan dan Idul Fitri

Jambi, BATAKPOS

Gubernur Jambi Drs. H. Hasan Basri Agus (HBA), MM menegaskan kepada seluruh lapisan masyarakat bahwa stok Bahan Bakar Minyak (BBM) di Provinsi Jambi dalam kondisi aman, dalam arti kata stok BBM akan mencukupi kebutuhan masyarakat, terutama dalam menghadapi bulan ramadhan.

Pernyataan ini disampaikan HBA saat ditemui wartawan usai meninjau Depot II Pertamina di Kasang, Selasa (2/8), yang dilanjutkan dengan peninjauan PLTD Gardu Induk Payo Selincah yang beberapa waktu lalu terbakar.

Gubernur turun langsung ke lokasi Depot II Pertamina dan meninjau tempat penyimpanan/tangki minyak serta pelabuhan bongkar muat minyak. Setelah meninjau Depot II Pertamina dan berbincang-bincang dengan Kepala Pertamina Depot II Jambi Suharto, Gubernur yakin bahwa Pertamina siap mengantisipasi tingginya kebutuhan BBM selama bulan Ramadhan.

Kunjungan Gubernur ini didampingi oleh Kepala Biro Ekbang dan SDA, Ir. H Sepdinal, ME, Kepala Dinas Perindag Drs Abd Zaki, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral, Ir. Irmansyah Rahman.

“Ini menyangkut hajat hidup masyarakat banyak yang betul-betul sangat strategis, pertama kita lihat minyak BBM, ternyata setelah kita cek cukup di tangki ada 5000 kl, kemudian yang sedang dalam proses pengisian 2200. Di Muaro sudah datang lagi 1800, ada 2000 ada 3600 terakhir tadi minyak jenis premium,ternyata hasil pemantaun kita hari ini tidak bisa diragukan Insya Allah posisi aman, yang di dalam tangki saja itu saja cukup untuk 7 hari mendatang, belum lagi yang sudah datang, bagi saya yang penting pada bulan puasa stok BBM ini cukup, minyak tanah, premuium, solar dan sebagainya,”katanya.

HBA menjelaskan bahwa tujuan dilakukan peninjauan ini sekaligus melihat persiapan dan antisipasi Pertamina dalam menghadapi kesulitan di lapangan termasuk jika terjadi musim kemarau dan menghambat pengangkutan melalui transportasi sungai.

“Kembali saya harapkan masyarakat jangan ragu, jangan was-was jangan berpikir ini BBM akan putus, stok cukup, aman, tidak ada masalah, masyarakat diharapkan berjalan normal jangan menimbun-nimbun BBM, jangan membuat isu macam-macan itu tidak benar. Termasuk juga kemungkinan jika terjadi kekeringan telah diantisipasi pihak Pertamina ada jalan lain yang bisa diantisipasi misalnya di daerah Timur akan dipenuhi dari Kertapati Palembang, di daerah Sarolangun dan Barat termasuk Bungo akan dipasok dari Lubuk linggau, Kerinci dari Padang, semua sudah diantisipasi, jadi kemungkinan semuanya tidak ada masualah,”katanya.

Gubernur Jambi juga menambahkan penjelasannya mengenai kelangkaan LPG yang terjadi dan hal ini menurut Gubernur telah diatasi oleh Pertamina dengan lebih melakukan pengawasan dalam penyaluran gas LPG. “Termasuk tadi terakhir tadi pertemuan dengan penyalur LPG, agen-agen LPG, juga mereka dalam posisi cukup, aman tidak lagi terjadi kelangkaan,” ujarnya.

“Harapan pemerintah masyarakat memakai LPG 3 kg tetapi masyarakat masih menginginkan untuk memakai yang 12 kg, ini ternyata disubsidi untuk yang 12 kg itu ditanggung Pertamina, sedangkan yang 3 kg disubsidi pemerintah, kemarin memang ada semacam coba-coba dan ternyata terjadi gejolak walaupun yang 3kg tidak terjadi masalah yang terjadi masalah yang 12 kg, oleh sebab itu kita lihat dan minta Pertamina tidak berspekulasi dan akan ditambah 10% dan diharapkan sama-sama dijaga,” katanya.

Setelah mengunjungi gardu induk PLTD Payo Selincah, Gubernur Jambi menyatakan bahwa peninjauannya bertujuan untuk melihat kondisi PLN dan memastikan perbaikan yang sedang dilakukan dapat segera diselesaikan.

“Siang ini juga kita melihat kondisi PLN yang beberapa minggu lalu pernah terbakar dan kita turun ke lapangan ternyata persiapan sudah dilakukan dan ternyata waktu itu hanya tiga hari terjadi kemacetan dan sekarang sudah normal, dan kita harapkan dalam menghadapi bulan puasa sampai lebaran nanti PLN ini jangan sampai terjadi gangguan-gangguan,”katanya.

Gubernur Jambi juga menyatakan bahwa Pemerintah Provinsi Jambi juga telah mengantisipasi kenaikan harga sembilan bahan pokok. Pemerintah memfokuskan dengan mencukupi suplai cabai yang dikirimkan dari kecamatan Jangkat, Kabupaten Merangin.

“Termasuk harga sembilan bahan pokok, sepeti cabai yang kemarin Rp 8000, menjadi Rp 40.000, dan pagi ini sudah 17,000 sudah turun kita akan mendatangkan cabe dari Jangkat. Jika terjadi sedikit peningkatan itu hal yang wajar, para petani mungkin menikmati tingginya permintaan ini adalah masalah hukum suplai dan demand. Cuma tugas pemerintah adalah bagaimana menjaga suplai. Kita juga mengecek di Jangkat harganya hanya Rp. 5000, berarti ini ada permainan, kita sudah mendekati para agen untuk sama-sama menjaga, dan jika spekulan bermain kalau kebutuhan tercukupi tidak ada masalah, ini hanya sesaat,” ujarnya. ruk

Tidak ada komentar: