Selasa, 05 Juli 2011

Pemprov Jambi Rekomendasikan SPBU Nakal Untuk Ditutup

Jambi, BATAKPOS

Pemerintah Provinsi Jambi akan merekomendasikan bagi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang nakal untuk ditutup. Praktek ilegalyang dilakukan sejumlah pengelola SPBU di Provinsi Jambi hingga membuat kelangkaan BBM telah membuat cemas masyarakat. Pemprov Jambiakan merekomendasikan SBPU nakal itu untuk ditutup paksa.

Demikian dikatakan GubernurJambi H Hasan Basri Agus di Jambi,Minggu (3/7/11) menyusul semakin tidak nyamannya masyarakat dalam mendapatkan BBM. Pemprov Jambi akan merekomendasikan SPBU nakal untuk ditutup.

“Jika terbukti melakukan kesalahan kita beri peringatan. Dan, jika peringatan kita tidak diindahkan oleh pemilik SPBU, maka kita akan merekomendasikan SPBU tersebut ditutup. Jajaran Polda Jambi jugatelahdilibatkan dalam menjaga SPBU tersebut,”katanya.

Disebutkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan polisi untuk mengatasi kelangkaan BBM tersebut. “Kita sudah bekerja dengan polisi. Dan, polisi terus melakukan pemantauan. Saya tidak mengetahui secara pasti, apakah minyak bersubsidi tersebut dijual ke industry atau tidak. Jika memang dijual ke indistri, maka itu jelas menyalahi aturan. Sebab, minyak subsidi itu dijual ke warga,”katanya.

Sbelumnnya, Polres Muarojambi melakukan sidak di sejumlah SPBU di Muarojambi, di antaranya SPBU Bukit Baling, SPBU Sengeti, dan SPBU Mestong. Dari SPBU ini, polisi menyita puluhan galon minyak solar yang dijual ke pengecer. Sidak ini dilakukan untuk mengatasi kelangkaan minyak terutama jenis solar di Muarojambi.

Polres Muarojambi masih melakukan pemeriksaan terhadap pemilik SPBU di Kecamatan Mestong. Polisi melakukan pemeriksaan ini terkait adanya pengakuan warga yang membayar Rp 3 ribu pergalon untuk mengisi minyak kepada petugas SPBU.

BBM Dalam Jerigen

Sementara itu pembeli BBM jenis premium (bensin) dengan menggunakan jerigen masih marak ditemukan di beberapa SPBU dalam Kota Jambi. Diduga para pembeli ini merupakan pedagang eceran yang mencari untung saat BBM mulai sulit didapat. Beberapa SPBU menjelang sore hari terlihat sudah banyak yang tutup akibat stok habis.

Penelusuran BATAKPOS, Minggu (3/7/11) di SPBU Telanaipura, depan IAIN STS Jambi, pembeli tidak segan-segan membeli bensin dalam jumlah cukup besar, yakni jerigen ukuran 20 hingga 30 liter. Uniknya petugas SPBU langsung melayani pembeli tersebut tanpa menghiraukan antrian kendaraan bermotor.

Harga bensin eceran di pasaran pun mulai mengalami kenaikan. Bila sebelumnya bensin eceran berkisar antara Rp 5.500 hingga Rp6.000 perliternya, namun kini harganya menjadi Rp 7.000 perliter.Selain itu, beberapa SPBU di Kota Jambi yang biasanya beroperasi hingga pukul 21.00 WIB, beberapa hari belakangan tutup lebih awal. ruk

Tidak ada komentar: