Selasa, 10 Mei 2011

Sekolah Favorit di Jambi Rawan Uang Siluman

Jambi, BATAKPOS

Sekolah negeri favorit di Provinsi Jambi rawan dengan pungutan liar (Pungli) jika tahun ajaran baru. Bahkan uang siluman untuk masuk sekolah jalur belakang ditengarai mencapai puluhan juta rupiah setiap sekolah tujuan tersebut.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jambi, Idham Kholid, Jumat (6/5) mengatakan, maraknya pungli tersebut akibat banyak orangtua yang berduyun-duyun memasukkan anaknya di sekolah favorit tersebut. Padahal dari segi kemampuan anak masih jauh dari harapan.

Disebutkan, hal ini sudah terjadi setiap tahunnya. Namun, lagi-lagi ia menegaskan praktik pungli ini tidak terjadi pada semua sekolah. Itu hanya terjadi pada sekolah-sekolah tertentu saja, misalnya sekolah yang dianggap bermutu dan favorit.

“Saya sudah melayangkan surat dan menghubungi dinas kabupaten/kota agar mengantisipasi hal ini. Dia meminta praktik ini dihilangkan. Sudah kita surati dan ingatkan, tapi itukan kewenangan Disdik kabupaten/kota bukan Disdik Provinsi. Kita hanya bisa menghimbau dan itu sudah kita lakukan berkali-kali,”katanya.

Menurutnya, persoalan ini adalah persoalan klasik dan pihaknya tidak mampu menyelesaikan persoalan ini dalam waktu yang singkat. Namun pihaknya sekolah yang menjalkankan pungli tersebut tidak mendapat sanksi.

Berbagai tindakan juga sudah dilakukan untuk mencegah terjadinya pungli di sekolah-sekolah ini. Namun, hal ini masih belum bisa diberantas. Sebagai contoh, kata Idham Kholid, saat dia menjabat sebagai staf ahli di Pemkot Jambi.

“Ketika itu, Walikota sudah berkali-kali mengambil kebijakan untuk mengatasi hal ini. Bahkan beberapa kepala sekolah diberhentikan walikota karena ketahuan melakukan pungli itu, tapi ini masih saja terjadi,”katanya.

Anggaran 20 persen APBD Provinsi Jambi untuk kegiatan pendidikan ternyata belum mampu menghilangkan praktik-praktik pungli tersebut. Seyogyanya, hal-hal seperti ini sudah bisa diatasi Disdik setiap daerah.

Disebutkan, dana pendiikan bersumber dari dana BOS, CSR, dan bantuan beasiswa serta alokasi untuk dana pendidikan lainnya. Belum lagi bantuan dari APBN dan bantuan-bantuan lainnya seperti dari Bank Dunia.

Praktek pungli pihak sekolah terhadap Penerimaan Siswa Baru (PSB) di sekolah-sekolah di Jambi sulit dihentikan karena merupakan mata rantai yang melibatkan oknum LSM, pihak sekolah bahkan oknum wartawan. ruk

Tidak ada komentar: