Kamis, 19 Mei 2011

Mati Lampu Lima Kali, Sidang Paripurna HUT Kota Jambi Gelap

Jambi, BATAKPOS

Sidang Paripurna Istimewa DPRD Kota Jambi dalam rangka HUT Kota Jambi ke-65 (17 Mei 1946-17 Mei 2011), Senin (18/5) di Gedung DPRD Kota Jambi gelap akibat aliran listrik PLN padam selama lima kali selama 15 menit. Gubernur Jambi H Hasan Basri Agus kecewa dengan kondisi listrik tersebut disaat moment penting tersebut.

Matinya aliran listrik dari PLN secara mendadak menjadi pergunjingan seluruh undangan yang hadir, termasuk Gubernur Jambi Hasan Basri Agus (HBA). Pihak DPRD Kota Jambi minus komunikasi dengan PLN Cabang Jambi.

Kejadian berawal saat ketua DPRD Kota Jambi, H Zainal Abidin menyampaikan sambutan tertulis, tiba-tiba lampu yang ada di gedung DPRD Kota Jambi mendadak mati selama 5 menit.

Hal yang sama juga terjadi saat Walikota Jambi, dr Bambang Priyanto juga menyampikan sambutan, PLN kembali padam. Sekretariat DPRD Kota Jambi mencoba dengan genset, namun hal itu tak dapat banyak membantu, akibat daya listrik yang lemah.

Saat Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus (HBA) juga menyampikan sambutan tertulis, PLN kembali padam, kejadian ini bahkan sempat terjadi hamper lima kali. Panitia penyelenggarapun terlihat kelabakan dan mencoba menghubungi pihak PLN Jambi. Gubernur bahkan sempat mengeluhkan matinya PLN saat paripurna berlangsung.

Sekwan DPRD Kota Jambi, EC Marjani sempat mengungkapkan kemarahannya kepada pihak PLN. “Ini kurang ajar namanya, apa mereka tidak tahu saat ini ada kegiatan paripurna istimewa HUT Kota Jambi. PLN Jambi akan kita panggil usai acara ini,” katanya.

Tunggakan Rp 8 Miliar

Padamnya aliran listrik di wilayah Kecamatan Jelutung Kota Jambi akibat adanya perbaikan travo induk di lintasan Jelutung. Pemadam terpaksa dilakukan karena perbaikan jaringan kabel listrik dan travo tersebut dilakukan harus pagi hingga sore hari.

Demikian dikatakan Humas PLN Cabang Jambi, H Tambunan kepada BATAKPOS, Rabu (18/5). Sementara itu tunggakan pelanggan PLN yang berada di bawah PLN Cabang Jambi yang meliputi rayon hingga ranting se-Provinsi Jambi mencapai hampir Rp 8 miliar. Hal ini diungkapkan.

Dikatakan, jumlah yang menunggak mencapai 280 ribu pelanggan Faktor terjadinya tunggakan yang begitu banyak tersebut, disebabkan oleh pelanggan yang membandel dan selalu terlambat melakukan pelunasan rekening listriknya.

“Masyarakat itu banyak yang membandel. Kalau kita ancam mau diputuskan baru mereka mau bayar. Kalau sudah diancam begitu mau diputuskan, tahan mereka itu langsung melakukan pembayaran supaya tidak diputus. Kalau dibiarin saja tidak dibayarnya,”katanya. ruk

Tidak ada komentar: