Rabu, 23 Februari 2011

Warga Jambi Menolak Konversi Mitan ke Gas Elpiji

Jambi, BATAKPOS

Sebagian besar warga Jambi menolak program konversi minyak tanah (mitan) ke gas elpiji tiga kilogram. Penolakan itu akibat warga kurang yakin akan keamanan tabung gas tiga kilo gram tersebut. Warga Jambi hingga kini masih mempertahankan mitan jadi bahan bakar untuk rumah tangga dan usaha laiannya.

Anggota Komisi A DPRD Kota Jambi, Dede Firmansyah, Jumat (11/2) mengatakan, dari hasil reses anggota DPRD Kota Jambi di Kecamatan Pasar Jambi dan Jelutung terungkap bahwa warga menolak program konversi tersebut.

“Warga cenderung mempertahankan mitan sebagai BBM mesti tidak ada subisidi lagi. Warga meragukan kondisi tabung gas yang keselamatannya diragukan masyarakat. 90 persen warga di dua kecamatan itu menolak konversi gas,”katanya.

Disebutkan, warga menganggap tabung gas 3 kilogram adalah bom yang sewaktu-waktu bisa meledak. Meski tidak mewakili secara umum, namun tokoh masyarakat yang hadir saat reses adalah perwakilan aspirasi warga secara umum.

Anggota DPRD Kota Jambi dari fraksi PDIP, Junaidi Singarimbun mengatakan, bahwa warga Kecamatan Jambi Selatan keberatan dengan konversi gas dengan alasan yang sama, yakni khawatir dengan keselamatan dan lebih memilih mitan dan bahkan kayu bakar.

Hal senada juga dikatakan Anggota DPRD Kota Jambi dari daerah pemilihan Kecamatan Kotabaru Jambi, Efron Purba (PDS) dan Maria Magdalena Tampubolon (PDIP). Menurut keduanya konversi mitan ke gas di Jambi kini masih menjadi masalah. ruk

Tidak ada komentar: