Minggu, 30 Januari 2011

Mahasiswa Unja Obrak Abrik Kampus Sendiri

Jambi, BATAKPOS

Ratusan anggota Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Jambi (BEM Unja) di Kampus Unja Mendalo Darat, Muarojambi, Selasa (25/1) melakukan unjukrasa yang berakhir ricuh. Mahasiswa mengobrak abrik kampus dengan telor busuk.

Kericuhan terjadi saat mahasiswa melakukan orasi di depan loket registrasi pendaftaran ulang mahasiswa. Mahasiswa yang sedang melakukan registrasi berhamburan lari saat salah seorang anggota BEM melempar kaca tempat pendaftaran itu dengan telur.

Ratusan mahasiswa yang mendesak bertemu rektor sempat saling dorong dengan keamanan kampus. Petugas hanya menginginkan hanya satu orang perwakilan mahasiswa yang mengecek ke ruangan rektor. Namun mahasiswa bersikeras menggeledah ruangan secara beramai-ramai.

Pembantu Rektor III Universitas Jambi, Maizar Karim, kepada pengunjukrasa mengatakan kalau Rektor Unja, Kemas Arsyad Somad tak berada ditempat. “Mohon maaf rekan-rekan mahasiswa, rektor sedang sakit,”kata Maizar Karim.

Mahasiswa juga mendesak Maizar Karim bersumpah dengan kitab suci Al-Qur'an. Unjuk rasa BEM Unja di Kampus Unja Mendalo Darat, berakhir dengan aksi pelemparan telur ke gedung rektorat Unja.

Mahasiswa kecewa karena rektor Kemas Arsyad Somad tidak mau menemui mereka karena alasan sedang sakit. Selain gedung rektorat, mahasiswa juga melempari gedung BAKSI dengan telur. Poster besar Kemas Arsyad Somad (KAS) juga menjadi target mahasiswa. Poster raksasa KAS dibakar dan dirobek.

BEM Unja menilai selama ini pihak universitas tidak transparan terhadap dana kemahasiswaan yang dikumpulkan dari mahasiswa. Dana kemahasiswaan tersebut adalah dana asuransi Rp6.000 pertahun yang diminta, namun mahasiswa tidak diberikan kartu asuransinya.

Kemudian setiap ada kecelakaan yang dialami, mahasiswa tidak mendapatkan asuransinya. Mahasiswa juga meminta agar pungutan dana map untuk registrasi harus dihentikan.

BEM Unja juga menilai Kemas Arsyad Somad sudah tidak laik lagi menjabat Rektor Unja. Pihaknya meminta Rektor untuk mundur dari jabatan itu. ruk

Tidak ada komentar: