Senin, 11 Oktober 2010

Dinas Perhubungan Maksimalkan Rambu Lalulintas


Jambi, BATAKPOS

Dinas Perhubungan Provinsi Jambi akan meningkatkan sarana pengamanan di jalur lintas timur seperti pagar pengaman, rambu lalu lintas, tiang pengaman dan lainnya guna menjaga kenyamanan berlalulintas di Provinsi Jambi. Banyaknya tikungan tajam di Jambi perlu mendapat perhatian.

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jambi, Ir Bernhard Panjaitan MM di Jambi, Minggu (10/10) mengatakan, untuk menekan angka kecelakaan di jalur lintas timur (Jalintim) itu, perlu ditingkatan sarana pengaman yang kini masih kurang.

Disebutkan, Jalintim wilayah Jambi sepanjang 560 km berbatasan dengan Provinsi Riau banyak sekali tikungan tajam berbahaya rawan kecelakaan. Menurut mantan Kepala Bidang Bina Marga Dinas PU Provinsi Jambi ini, sisi jalan jurang dan tebing itu sering menimbulkan kecelakaan baik kecelakaan tunggal menabrak tebing atau masuk jurang, juga kecelekaan tabrakan.

Dikatakan, ruas jalan yang masih sempit, turut memicu seringnya terjadi kecelakaan, sehingga langkah antisipasi perlu diperbanyak pagar pengaman jalan yang terbuat dari baja.

“Guna mengatasi tabrakan dan kecelakaan itu, pihaknya akan memperbanyak rambu-rambu atau petunjuk jalan yang mengisyaratkan pada pengemudi bahwa jalan yang akan dilaluinya berupa tikungan tajam. Untuk membangun sarana pengaman jalan dan rambu-rambu lalu-lintas di Jalintim itu, Dinas Perhubungan Provinsi Jambi akan mengajukan dana puluhan miliar rupiah pada pemerintah pusat,”katanya.

Disebutkan, jalintim sendiri merupakan jalan nasional, sehingga peningkatan dan pembangunan jalan oleh Dinas Permukiman dan Prasarana wilayah (Kimpraswil) setempat dan sarana pengamanan jalan serta rambu--rambu lalu-lintas, dananya harus bersumber dari APBN atau pemerintah pusat.

Jembatan Timbang

Sementara itu enam jembatan timbang Jambi, empat di antaranya sudah selesai dibangun. Dua lagi akan dibangun pada 2011. Pembangunan jembatan itu nantinya akan difungsikan untuk mengurangi kerusakan jalan yang dipicu maraknya truk berukuran besar melebihi tonase yang tidak sesuai kapasitas jalan.

Menurut Benrhard Panjaitan, banyaknya truk berukuran besar mengangkut industri pertambangan batu bara dan minyak kelapa sawit/CPO serta barang kebutuhan masyarakat lainnya melebihi tonase memicu kerusakan jalan di Provinsi Jambi.

"Bebasnya kendaraan berukuran besar dan melebihi tonase yang tidak sesuai dengan kapasitas jalan menyebabkan sebagian besar jalan provinsi rusak, dan mengganggu kelancaran lalu lintas lainnya. Guna menekan kerusakan jalan itu, Dinas Perhubungan Provinsi akan mengaktifkan, dan membangun jembatan timbang yang ditempatkan di lokasi-lokasi strategis lintasan truk angkutan barang,”katanya.

Disebutkan, enam jembatan timbang itu nantinya semua menggunakan sistim komputer, yakni truk yang masuk timbangan akan terdeteksi kelebihan muatannya dan diminta menurunkan atau membongkar muatannya.

“Empat jembatan timbang itu pada 2010 sudah dioperasikan, yakni di Muarojambi Bungo, Sarolangun, Batanghari serta di Kabupaten Kerinci. Dua jembatan timbang baru yang akan dibangun pada 2011 yakni di Kabupaten Bungo yakni di jalur lintas Sumatera (Jalinsum) dan Kota Jembi, jalan menjelang pelabuhan Talang Duku,”katanya.

Disebutkan, keberadaan jembatan timbang itu nantinya akan mampu menjaring truk berukuran besar sekaligus mendeteksi kelebihan muatan yang langsung diberikan tindakan, apakah dibongkar muatannya atau disuruh kembali ke pangkalan. Petugas yang ditempatkan di jembatan timbang itu juga tidak bisa berbuat curang atau melakukan penyelewengan, karena akan terdata dan tercatat di komputer. ruk

Tidak ada komentar: