Kamis, 16 September 2010

Kolam Renang, Jadi Tempat Hiburan Alternatif di Jambi

Jambi, BATAKPOS

Hingga H+3 lebaran Idul Fitri 1431 Hijriyah, sejumlah tempat wisata di Kota Jambi masih ramai dikunjungi warga. Salah satu tempat wisata alternative bagi warga adalah kolam renang Tanggo Rajo Kotabaru Jambi. Selama libur lebaran, ribuan pengunjung berjubel memadati kolam milik Pemerintah Provinsi Jambi tersebut.

Kemudian obyek wisata lainya yang ramai dikunjungi yakni kebun binatang Taman Rimba Aneka Ria, di Paal Merah, wisata alam Kampoeng Rajo Kotabaru. Selain obyek wisata, pusat-pusat perbelanjaan yang menyediakan permainan digital juga diserbu warga khususnya remaja.

Di Kolam Renang Tanggo Rajo Kotabaru, ribuan warga rela antri di pintu loket pembelian karcis masuk. Mereka datang dari Kota Jambi dan beberapa kabupaten di sekitar kota, seperti Muaro Jambi dan Batanghari. Kendaraan warga pun memenuhi halaman parkir yang disediakan.

Kemudian di Taman Rimba Jambi, tahun ini terkesan berbeda dibanding tahun-tahun lalu. Pasalnya, tahun ini kebun binatang satu-satunya di Provinsi Jambi itu dihuni beberapa satwa baru, seperti sepasang harimau Sumatera, Piter dan Uni. Selain itu juga ada si Yanti, gajah Sumatera betina.

Kemudian taman wisata Kampoeng Rajo juga ramai dikunjungi warga sejak liburan lebaran. Meski karcis sedikit mahal (Rp 15.000 per orang) tak menyurutkan niat warga berekreasi di sana.

Keramaian juga tampak di sejumlah mal di Jambi seperti di Town Square (Jamtos). Suasana libur lebaran di Kota Jambi dan kota lainnya cukup aman.

Warga Ditemukan Tewas

Sementara itu, Cecep (21), warga Desa Pinang Merah Kecamatan Pamenang, Merangin, Jambi, yang hilang sejak Senin siang lalu, ditemukan tewas Rabu (15/9) siang oleh Tim Basarnas Jambi.

Data yang diperoleh BATAKPOS di Humas Polda Jambi, Rabu (15/9) menyebutkan, enam anggota Tim Basarnas Jambi tiba di Bangko, Rabu pagi tadi. Tim Basarnas menyisir pinggiran sungai. Tim membawa peralatan 1 unit perahu karet bermesin. Pencarian dibantu oleh warga menggunakan 2 unit perahu tempek.

Ketua Tim Basarnas, Mang Idin, mengatakan, korban tidak muncul ke permukaan sungai lantaran memakai celana jeans. Korban tenggelam biasanya akan timbul ke permukaan selang 3 hari.

Ayah korban, Sarimun, juga ikut mencari korban. Setiap hari paling sedikit 15 orang dari Desa Pinang Merah datang ke tempat hilangnya Cecep. Hingga saat ini belum ada pejabat Pemkab Merangin yang memberi keterangan seputar musibah di lokasi objek wisata tersebut. ruk

Tidak ada komentar: