Senin, 09 Agustus 2010

Gubernur Jambi Hasan Basri Agus Prioritaskan Urat Nadi Perekonomian


Jambi, BATAKPOS

Pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan merupakan urat nadi perekonomian di yang harus didukung oleh pemerintah guna mewujudkan masyarakat mandiri dalam meningkatkan perekonomian. Pentingnya pembangunan jalan dan jembatan, adalah salah satu solusi meningkatkan perekonomian di Provinsi Jambi khususnya di daerah produksi pangan.

Kemudian rendahnya kualitas jaringan infrastruktur, khususnya jalan, jembatan dan listrik menjadi penghambat utama percepatan pembangunan di Provinsi Jambi selama ini. Kerusakan jalan yang cukup tinggi dan terbatasnya daya listrik menjadi salah satu kendala rendahnya minat investor menanamkan modalnya di Jambi.

Kerusakan jalan dan jembatan juga memperlambat pembangunan pusat pertumbuhan ekonomi baru di sentra-sentra produksi tanaman pangan dan lainnya yang tersebar di beberapa kabupaten.

Demikian dikatakan Gubernur Jambi Periode 2010-2015, H Hasan Basri Agus kepada wartawan usai Pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Jambi Periode 2010-2015 Drs H Hasan Basri Agus- H Fachrori Umar (HBA-FU) oleh Menteri Dalam Negeri RI Gamawan Fauz I dalam Sidang Paripurna Istimewa DPRD Provinsi Jambi, Selasa (3/8).

Menurut HBA, guna menjawab tantangan itu serta menyadari besarnya pengaruh kemiskinan infrastruktur tersebut terhadap percepatan pembangunan daerah, dirinya bersama Wakil Gubernur Jambi menjadikan penanggulangan urat nadi perekonomian (infrastruktur listrik) sebagai prioritas setelah mereka dilantik jadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jambi.

Disebutkan, saat menyampaikan visi dan misi di hadapan rapat paripurna DPRD Provinsi Jambi pada masa kampanye, telah mengangkat persoalan tingginya kerusakan jalan, jembatan dan miskinnya listrik di daerah itu sebagai agenda utama pembangunan daerah.

“Pembangunan usat nadi perekonomian (infrastruktur jalan, jembatan serta listrik) merupakan persoalan yang harus segera diatasi. Menurutnya, hingga kini sekitar 425,21 kilometer (km) jalan provinsi yang menjadi urat nadi perekonomian di Jambi masih rusak berat,”katanya.

Gubernur mengatakan, kerusakan jalan tersebut mencapai 27,14 persen dari sekitar 1.567 km panjang jalan provinsi di daerah itu. Sedangkan jalan provinsi yang rusak ringan di Jambi mencapai 447,05 km (28,53 persen). Jalan provinsi yang kondisinya baik di daerah hanya 295,97 km (18,89 persen).

Mantan Bupati Sarolangun ini menambahkan, ruas jalan provinsi yang membutuhkan perbaikan dan peningkatan kualitas di daerah itu saat ini mencapai 972 km. Jalan provinsi yang perlu segera diaspal sekitar 349 km dan perlu ditingkatkan statusnya menjadi jalan nasional sekitar 55 km. Perbaikan peningkatan kualitas jalan di daerah itu penting untuk menunjang pengangkutan hasil-hasil pertanian dari sentra-sentra pertanian, perkebunan dan perikanan.

“Perbaikan kerusakan dan peningkatan kualitas jalan dan jembatan di Jambi harus tuntas paling lambat lima tahun ke depan. Target itu harus tercapai karena produksi pertambangan batu bara dan perkebunan kelapa sawit di Jambi kini mulai mengalami booming (ledakan produksi),”katanya

Dibidang kelistrikan, HBA berpendapat, hingga kini tingkat elektrifikasi di Jambi masih tergolong rendah. Sekitar 461 desa yang tersebar di sembilan kabupaten di Provinsi Jambi hingga kini belum menikmati listrik. Desa yang belum menikmati listrik tersebut mencapai 42,41 persen dari sebanyak 1.087 desa di provinsi itu. Sedangkan desa yang telah menikmati listrik di daerah itu sebanyak 626 desa atau 65 persen.

Ketersediaan daya listrik di daerah itu saat ini hanya 146 megawatt (MW). Sedangkan, kebutuhan listrik daerah itu mencapai 310 MW. Berarti masih terdapat kekurangan daya listrik di provinsi itu sekitar 170 MW.

Menurutnya, peningkatan jangkauan aliran listrik (elektrifikasi) di Jambi sangat mendesak. Peningkatan daya listrik di daerah itu memiliki manfaat ganda, yakni untuk meningkatkan minat investor menanamkan modal di daerah itu sekaligus mempercepat kebangkitan pertumbuhan pusat ekonomi baru di daerah-daerah kabupaten.

Sementara H Zulkifli Nurdin usai serah terima jabatan, mengatakan, masih banyak program pro rakyat yang harus dilanjutkan oleh Gubernur Jambi Hasan Basri Agus dan Fachrori Umar.

Program itu berupa perluasan peremajaan karet, budidaya patin jambi, penyelesaian pasar Angso Duo Jambi, Pembangunan Lapangan KONI, Pemindahan Terminal Angkutan Kota Jambi serta pembangunan Pelabuhan Muarosabak.

“Saya berharap Pak HBA dapat melanjutkan pundasi-pundasi pembangunan yang saya letakkan. Pembangunan harus pro rakyat yang meningkatkan perekonomian rakyat Provinsi Jambi pada khususnya. Saya juga minta maaf kepada seluruh pers selama 10 tahun bersama-sama membangun Jambi selaku Gubernur Jambi,”ujar H Zulkifli Nurdin. (Rosenman manihuruk)

Tidak ada komentar: