Minggu, 18 Juli 2010

Dewan Minta PT Bukaka Segera Bangun PLTA Kerinci

Jambi, BATAKPOS

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jambi meminta PT Bukaka untuk segera melanjutkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kerinci. Pembangunan pembangkit tersebut kini masih terbengkalai sejak tiga tahun lalu.

Demikian dikatakan Ketua DPRD Provinsi Jambi, Efendi Hatta kepada BATAKPOS, Rabu (14/7). Menurutnya, upaya telah dilakukan Gubernur Jambi H Zulkifli Nurdin untuk melobi pihak PLN Pusat agar dibangun PLTA tersebut.

“DPRD Provinsi Jambi mendorong agar proyek tersebut cepat direalisasikan. Penunjukkan PT Bukaka sebagai pelaksana proyek tersebut, telah dibicarakan oleh pihak PLN Pusat,”katanya.

Disebutkan, proyek pembangunan PLTA Kerinci ini dibangun dalam rangka mencukupi kebutuhan listrik Jambi. Kehadiran PLTA Kerinci akan menjawab kekurangan pasokan listrik di Provinsi Jambi.

Terpisah, Gubernur Jambi Zulkifli Nurdin mengungkapkan, tim dari PT Bukaka sudah turun, juga pihak bank sudah ada untuk memback up dana dan semuanya sudah setuju dan siap. Sekarang ini tinggal melapor kepada pak Dahlan Iskan, sebagai Dirut PT PLN.

“Jika nantinya PT PLN mengkaji PT Bukaka tidak sanggup membangun, maka PLN yang akan langsung mendirikan PLTA itu. Jadi tidak ada masalah,”katanya.

Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jambi, Ir Irmansyah Rahman mengatakan, guna melakukan pembangunan PLTA Kerinci, maka PT Bukaka Teknik Utama (BTU) menggandeng investor dari Korea Selatan, yakni anak perusahaan dari BUMN yang mengelola listrik di negara tersebut.

PT Bukaka akan melakukan presentasi terkait rencana pembangunan PLTA Kerinci, terutama mengenai siapa yang akan membackup pendanaannya di depan Dirut PT PLN, Dahlan Iskan.

Disebutkan, sesuai dengan pertemuan Gubernur Jambi, H Zulkifli Nurdin dan Dirut PLN beberapa waktu lalu, PLTA Kerinci ini rencananya akan tetap dibangun oleh PT Bukaka. Karena secara prinsip, pemerintah daerah, yakni Pemprov Jambi dan Pemkab Kerinci telah memberikan rekomendasi kepada PT Bukaka.

Menurut Irmansyah, proyek pembangunan PLTA Kerinci 2X90 MW ini merupakan proyek padat modal. Selain itu, juga padat teknologi. Oleh karena itu, diperlukan dukungan perbankan. Untuk membangun pembangkit ini paling tidak dibutuhkan modal sekitar 350 US $ atau sekitar Rp 2,5 triliun. ruk

Tidak ada komentar: