Rabu, 06 Mei 2009

Provinsi Jambi Butuh Sentra Pembibitan Karet Unggul

Jambi, Batak Pos

Pemerintah Provinsi Jambi membutuhkan sentra pembibitan karet unggul di Provinsi Jambi guna mendukung program peremajaan dan perluasan tanaman karet di Provinsi Jambi. Dengan adanya sentra pembibitan karet unggul tersebut, akan bermanfaat bagi kelangsungan perkebunan karet dan menyerap tenaga kerja di Provinsi Jambi.

Tenaga Ahli Balai Penelitian Karet Sembawa, Sumatera Selatan, Mudji Lasminingsih, di Jambi, Minggu (3/5) mengatakan untuk pembuatan sentra penangkar karet di Provinsi Jambi dapat menjawab persoalan pengadaan bibit karet unggul di Provinsi Jambi yang selama ini menjadi kendala.

Menurut Mudji Lasminingsih, Perovinsi Jambi merupakan penghasil karet alam kedua terbesar di Indonesia setelah Sumatera Utara. Luas areal karet di Provinsi Jambi pada tahun 2004 lalu mencapai 418 ribu hektar atau 13 persen dari total areal karet nasional, dengan total produksi sekitar 211 ribu ton.

Tahun 2009 ini meningkat tajam sejak program peremajaan karet tua dan perluasan karet dicanangkan Pemerintah Provinsi Jambi tahun 2006 lalu.

Disebutkan, dengan demikian maka komudias karet di Provinsi Jambi merupakan salah satu sumber devisa dan juga mata pencaharian pokok bagi sebagian besar penduknya. Permasalahan yang dihadapi relatif sama dengan daerah lain yaitu produktivitas, penerapan teknologi budidaya, dan mutu bokar yang rendah.

Menurut Mudji Lasminingsih, guna menjamin keberhasilan program percepatan peremajaan karet rakyat, faktor yang sangat menentukan selain dana, ada beberapa faktor yang juga sangat berperan yaitu ketersediaan sarana produksi pertanian terutama bibit, penentuan calon lahan dan calon petani, serta pelatihan dan pendampingan di lapangan dalam menerapkan tknologi tersebut.

Disebutkan, salah satu sasaran program pengembangan dan peremajaan pada tanaman karet adalah adopsi bahan tanam klon unggul meningkat dari 30 persen tahun 2003 menjadi 55 persen pada periode 2005-2009. Dengan demikian maka penggunaan bahan tanaman klon nggul merupakan faktor kunci yang perlu mendapat perhatian.

"Akan tetapi perlu juga dimengerti bahwa dalam menyiapkan bahan tanam unggul bermutu perlu waktu persiapan yang cukup. Untuk mendapatkan bahan tanam bermutu faktor yang sangat diperlukan ada beberapa hal, yaitu ketersediaan pembibitan batang bawah, ketersediaan entres yang bermutu, kondisi musim yang menunjang dan faktor harga bahan tanam ditingkat penangkar,"katanya.

Dikatakan, Provinsi Jambi kini sudah selayaknya memiliki lahan pembibitan karet unggul yang menggunakan teknologi. Untuk membantu permasalahan dalam ketersediaan benih bermutu juga dilakukan pengembangan industri perbenihan dengan "Model Waralaba".

"Sebagai langkah awal di Sembawa telah dibangun pada tahun 2002 lalu Direktorat Perbenihan Ditjenbun telah melakukan Program Rintisan Waralaba Berbantuan dalam bentuk pembangunan kebun entres seluas 1 Ha untuk 5 orang penangkar yang berada di Sembawa. Hal itu bisa dicontoh Pemerintah Provinsi Jambi,"ujarnya. ruk

Tidak ada komentar: