Rabu, 25 Maret 2009

Tetap Berpegang Teguh Pada Adat dan Budaya Batak

Sosok : Ir Erwin Hotman Pakpahan MM

Sibuk mengurusi sejumlah infrastruktur jalan dan jembatan di Provinsi Jambi tak membuatnya luput terhadap adat dan budaya Batak dalam kesehariannya. Berpegang teguh kepada Adat dan Budaya Batak tetap dilakukannya meski hidup ditanah perantauan. Namun demikian dirinya juga tidak melupakan semboyan “Dimana Bumi Dipijak, Disitu Langit Dijunjung”.


Prissip keduanya saling beriringan dalam menjalankan profesinya sebagai salah satu jabatan yang berpengaruh di PU Provinsi Jambi. Adalah Ir Erwin Hotman Pakpahan MM. Pria kelahiran Medan (Sumut) 04 Maret 1961 ini kini menjabat sebagai Kepala Program Satuan Kerja Non Vertikal (SNVT) Pembangunan Jalan dan Jembatan Provinsi Jambi di Dinas PU Provinsi Jambi.

Kesibukan pekerjaan tak membuat dirinya melupakan organisasi sosial seperti Lembaga Budaya Batak Jambi (LBBJ). Bergabung di LBBJ merupakan sumbangsihnya dalam mengabadikan Adat dan Budaya Batak di Jambi.

“Walaupun kita sibuk dengan pekerjaan masing-masing, setidaknya harus meluangkan waktu untuk organisasi sosial budaya. Selaku orang Batak harus sering ke pesta adat, dan juga peduli terhadap Adat, Budaya dan musik Batak. Kalau bukan kita yang mencintai Adat Budaya serta Musik Batak, siapa lagi!,”ujar pria lulusan sarjana/S1 Teknik Sipil-Jayabaya Jakarta ini kepada Batak Pos, baru-baru ini.

Suksesnya sejumlah kegiatan yang bercorakkan Adat, Budaya dan Musik Batak, tidak terlepas dari keterlibatannya. Namun dirinya selama ini hanya berkiprah dibelakang layar. Pria Batak satu ini memang tipe pria yang low profile.

Sukses pelaksanaan hiburan “Semalam di Tano Batak” di Jambi, Sabtu (7/3) lalu dengan mengusung Artis Benny Panjaitan, Joy Tobing dan Silaen Sister, juga berkat kepeduliannya.

Kecintaan Erwin Pakpahan terhadap musik tradisional Batak, juga ditampilkannya dengan menyuguhkan Gendang Batak dibawah asuhannya. Perhatiannya terhadap musisi dan musik tradisional Batak di Jambi juga tak terlepas dari dukungan atasannya Ir Bernhard Panjaitan MM (Pencipta Lagu Holong).

Tidak hanya dengan musisi Batak di Jambi, jaringannya dengan Musisi Batak ibukota juga begitu akrab. Hal itu tampak saat Benny Panjaitan dan Joy Tobing tampil di Jambi. Komunikasi mereka tentang adat, budaya dan musik Batak tampak saat ini.

Suami dari Rumesta, Amk menuturkan, semboyan Batak “ Dalihan Na Tolu” membuat dirinya tetap teguh menghargai orang lain, khususnya dikalangan masyarakat Batak.

Memiliki jabatan yang berpengaruh di PU Provinsi Jambi, tentu membuatnya selalu dihadapkan dengan para jurnalis (wartawan). Namun dirinya tetap merespon dan menghargai seluruh profesi orang, termasuk itu kalangan pers.

Sukses di Pekerjaan

Sementara itu, sarana infrastruktur merupakan urat nadi perekonomian yang harus terus dibenahi di Provinsi Jambi. Sebagai pejabat penanggungjawab dari sarana infrastruktur tersebut, dirinta tetap memberikan yang terbaik bagi Pembangunan Provinsi Jambi.

Tak berlebihan, kalau prestasinya mengurusi infrastruktur jalan dan jembatan di Provinsi Jambi sungguh menggebirakan. Bahkan dirinya berkeinginan menyalurkan ilmunya di tanah kelahiran (Bona Pasogit).

Dinobatkan mendapat Penghargaan Kinerja Pelaksanaan Tugas tahun 2006-2007 terbaik dari Menteri PU RI (No.136/KPTS/M/2008) pada tanggal 29 Januari 2008 lalu, merupakan bukti prestasinya mengurusi pembangunan jalan dan jembatan di Provinsi Jambi. Dirinyapun ingin berbuat yang sama di Tanah Bona Pasogit (kampung halaman) Sumatera Utara.

Setidaknya suami dari Rumesta Amk ini telah menorehkan puluhan sejarah penanggungjawab lapangan pembangunan jalan dan jembatan di Provinsi Jambi. Pengabdian itu dimulainya sejak 1987 hingga sekarang. Proyek jalan yang dibawah pengawasannya diantaranya peningkatan jalan dan jembatan se Provinsi Jambi tahun 1997-1998.

Kemudian pengembangan rehab dan pemeliharaan jembatan batas Bungo Tebo (Bute) batas Sumatera Barat tahun 1999-2000. Selanjutnya ayah dari tiga anak ini dipercaya sebagai kepala penanganan jalan Nasional dan jalan wilayah Subdin Praswil dan tata Ruang Dinas Kimpraswil Provinsi Jambi tahun 2002 hingga 2005.

Sederetan jabatan yang dipangkunya telah memperoleh penghargaan yakni Satya Lancana Karya Satya X Tahun dari Presiden RI ( Keppres RI No.121/TK/Tahun 1998) tanggal 26 Nopember 1998.

Penghargaan Satya Lancana Karya Sapta 20 Tahun Presiden RI ( Keppres RI No.44870/4-16/2003) juga dia dapat pada 14 Juli 2003 lalu. Kemudian Penghargaan Kinerja Pelaksana Tugas tahun 2006-2007 (No.136/KPTS/M/2008) yang diserahkan Menteri PU RI pada 29 Januari 2008 di Jakarta.

Pria lulusan Sarjana Teknik Jurusan Sipil, Jayabaya Jakarta (1991-2000) dan Magister Managemen (MM) Labora Jakarta (1999-2005) ini menuturkan, dia ingin meraih sukses hingga ke puncak karier. Mendapat pangkat Penata Tk I dengan golongan III/d, sudah mendapat tiket pada kerier itu.

Dibidang pelatihan jabatan, pria yang tergolong law profile ini sudah mengikuti Diklat ADUM (1999-2000) dan SPAMA (Diklat PIM III). Kemudian penataran P4, TARPADNAS dan Pemilu. Dibidang pelatihan dan pendidikan, setidaknya belasan pelatihan yang diikutinya sejak tahun 1996 hingga 2008.

“Kalau soal pendidikan dan pangkat, sudah punya tiket. Bahkan dipelatihan kita juga menjadi nomor satu. Kemudian bidang penghargaan satu-satunya dari Provinsi Jambi. Ini sumbangsih saya untuk rakyat Provinsi Jambi,”kata pria lulusan STM Bangunan Deli Serdang (20 Mei 1980) ini.

Menurutnya, prestasi yang diraihnya kini, merupakan motivasi dari atasannya Kasubdin Praswil dan Tata Ruang Dinas Kimpraswil Provinsi Jambi, Ir Bernhard Panjaitan MM.

“Saya mengikuti jejak bos kita itu. Termasuk soal pendidikan bidang infrastruktur jalan dan jembatan, termasuk managemen kerjanya. Kemudian mengenai Adat, Budaya dan Musik Batak, juga dukungan dari pan Ben,”ujarnya pria yang juga aktif di gereja HKBP Jambi ini. ruk (Berita Ini Sudah Naik di HU Batak Pos Edisi Ravu 18 Maret 2009).

Tidak ada komentar: