Rabu, 11 Maret 2009

LBBJ Mempererat Tali Silaturahmi Masyarakat Batak di Jambi

Jambi, Batak Pos

Organisasi sosial Lembaga Budaya Batak Jambi (LBBJ) Provinsi Jambi merupakan organisasi sosial masyarakat Jambi asal Tano Batak (Tanah Batak-Sumatera Utara) dalam mempererat tali silaturahmi masyarakat Batak di Jambi. Kerukunan masyarakat Batak di Jambi tanpa memandang latar belakang sosial ekonomi dan agama kini terus berbuat dalam mendukung program Pemerintah Provinsi Jambi.

Keberadaan organisasi LBBJ Provinsi Jambi sangat bermanfaat bagi masyarakat Batak di Jambi khususnya dalam mewujudkan hidup rukun berdampingan sesama etnis Batak begitu juga dengan etnis lainnya dalam mengisi pembangunan.

Holong : Pencipta lagu "Holong" Ir Bernhard Panjaitan menyanyikan lagu Holong bersama Silaen Sister, Joy Tobing, Benny Panjaitan dan Trio Altova Jambi.

Kiprah LBBJ Provinsi Jambi, khususnya dalam kepemimpinan Drs H Rahmad Derita Harahap dengan Ir P Bernhard Panjaitan MM, telah dirasakan masyarakat Batak di Jambi. Seperti memfasilitasi sebuah mobil ambulan serta mengenalkan budaya adat Batak di Tanah Pilih Pesako Betuah (Jambi).

Menyuguhkan konser-konser musik Batak di Jambi dengan mendatangkan artis Batak ibukota, juga bermanfaat bagi masyarakat Batak di Jambi khususnya melepas rindu akan lagu-lagu Batak serta “Pasombu Lungun Tu Tano Batak” (Melepas Rindu Kepada Tanah Batak).

LBBJ Provinsi Jambi yang memberikan gelar Batak, Djaiutan Mangaradja kepada Gubernur Jambi H Zulkifli Nurdin, adalah wujud penghormatan masyarakat Batak di Jambi terhadap seorang pemimpin yang mengayomi seluruh etnis di Provinsi Jambi.

Situmorang : Djaiutan Mangaradja H Zulkihli Nurdin saat menyumbangkan suara emasnya dengan lagu "Situmorang". Tampak Rahmad D Harahap dan Bernhard Panjaitan memberikan setangkai mawar sebagai tanda kasih. foto-foto batak pos/rosenman manihuruk.

Djaiutan Mangaradja Zulkifli Nurdin dalam sambutannya, Sabtu (7/3) malam pada acara “Semalam di Tano Batak” serta pelantikan BPP LBBJ Provinsi Jambi, mengatakan, masyarakat Jambi asal Tano Batak sangat rukun dan menjungjung tinggi motto adat Batak “Danilah Na Tolu”. Filosopi Dalihan Na Tolu merupakan tonggak dasar masyarakat Batak dalam menjalin kerukunan etnis hingga ke tanah perantauan.

Menurutnya, masyarakat Jambi asal Tano Batak diharapkan juga mampu memberikan kontribusi dalam pembangunan di Provinsi Jambi. Kontribusi itu dapat melalui profesi masing-masing atau buah pikiran dalam mewujudkan visi dan misi Provinsi Jambi, “Jambi Mampu, Maju dan Mandiri”.

Ketua BPP LBBJ Provinsi Jambi, Drs H Rahmad Derita Harahap mengatakan, “Sesungguhnya Tuhanmu adalah Tuhan ku juga, Tuhanku adalah Tuhanmu Juga. Maka mari sembah dan puji Dia,”. Petikan kalimat penuh makna itu mendapat sambutan meriah dari sekitar 5000an masyarakat Batak dari lima puak di GOR Kotabaru, Sabtu malam lalu.

Menurutnya, perbedaan agama tidak menjadi penghalang dalam mewujudkan kerukunan serta tali silaturahmi masyarakat Batak di Jambi.

Masyarakat kelima puak Batak, seperti Puak Batak Simalungun, Puak Toba, Puak Tapanuli Bagian Selatan (Tabaksel), Puak Karo dan Puak Fak-Fak dapat hidup rukun secar berdampingan. Hal ini terwujud berkat keberadaan tokoh masyarakat perwakilan kelima puak di LBBJ Provinsi Jambi.

Sumbahsih LBBJ Jambi

Sementara itu, Ir P Bernhard Panjaitan MM, mengatakan, perjalanan LBBJ Provinsi Jambi turut ambil bagian dalam meningkatkan persatuan dan kesatuan serta silaturahmi masyarakat Batak Jambi dalam keaneka ragamannya.

Berpedoman kepada motto “Dalihan Na Tolu” dan “ Dimana Bumi Dipijak Mesti Disitu Langit Dijunjung” telah diwujudkan LBBJ Provinsi Jambi. Dengan pemberian gelar adat Batak kepada Gubernur Jambi Zulkifli Nurdin, tentunya menjadi bukti kalau LBBJ telah menunjukkan sikap yang begitu menghormati pemimpimpinya.

Sebaliknya, H Zulkifli Nurdin telah menunjukkan sikapnya yang mampu mengayomi seluruh etnis yang ada di Provinsi Jambi. LBBJ juga akan berada di depan dalam mendukung Program Pemerintah Provinsi Jambi.

BPP LBBJ Provinsi Jambi dalam masa kepengurusannya hingga kini telah berusaha turut serta memberikan warna terhadap masyarakat Jambi pada umumnya dan pada masyarakat Batak Jambi khususnya.

Pelantikan : Djaiutan Mangaradja H Zulkihli Nurdin melantik BPP LBBJ Provinsi Jambi Periode 2008-2011.

Produk-produk yang dihasilkan oleh LBBJ Provinsi Jambi diantaranya, Pengukuhan BPP LBBJ Provinsi Jambi 7 September 2003, Pemberian Gelar Adat kepada Bupati Tanjung Jabung Timur Drs Abdullah Hich dan Pelantikan Pengurus LBBJ Tanjabtim, Pelantikan Pengurus LBBJ 16 Juni 2005 di Hotel Tapian Ratu.

Kemudian Pangupahon (pemberian tanda kehormatan) kepada Djaiutan Mangaradja, Zulkifli Nurdin (Gubernur Jambi) di Gedung Pesebanan Jambi tahun 2005, melaksanakan musyawarah kerja (Musker) LBBJ di Gedung BKOW Jambi tahun 2006.

Menurut Ir Bernhard Panjaitan, selanjutnya program lain yang telah dilakukan yakni, menghadiri undangan DPRD Provinsi Jambi dalam rangka HUT Provinsi Jambi Januari 2007 dan Januari 2008.

Selanjutnya, menghadiri pertemuan Gubernur Jambi dengan seluruh Suku dan Tokoh adat di Rumah Gubernur Jambi 24 April 2008, mengadakan acara “Semalam di Bona Pasogit” sekaligus pemberian Ulos Holong Sibulang Bulangi kepada Djaitutan Mangaradja beserta istri di kediaman Zulkifli Nurdin, Mei 2008.

Kemudian pada Sabtu (7/3/09) pelantikan BPP LBBJ Provinsi Jambi dibungkus dengan Hiburan “Semalam di Tano Batak” bersama Panber, Joy Tobing, Silaen Sister dan Trio Altova Jambi dan Embas Trio Jambi.

Fasilitasi Ambulans

Sementara itu LBBJ Provinsi Jambi memfasilitasi masyarakat Batak di Provinsi Jambi memiliki sebuah mobil ambulans. Ambulan ini diperuntukkan bagi masyarakat Jambi asal Tano Batak dalam keperluan duka cita atau lainnya, tanpa dipungut biaya.

“Masyarakat Batak di Jambi sudah ribuan jiwa. Namun selama ini ketika ada kejadian orang yang meninggal di kalangan masyarakat Batak, mobil jenazahnya minjam kepada Yayasan Tionghoa. Sementara masyarakat Batak di Jambi banyak yang hebat-hebat. LBBJ fasilitasi pengadaan sebuah mobil ambulans. Ini sifatnya sosial ,”katanya.

Organsasi Sosial Budaya

Sementara itu, tokoh adat puak Batak Toba di Jambi, St OM Simangunsong, dan WP Napitupulu, mengatakan, seyogyanya program LBBJ Provinsi Jambi kedepan dapat mengayomi seluruh etnis Batak yang ada di Provinsi Jambi dalam membangun Provinsi Jambi.

Disebutkan, organisasi sosial budaya LBBJ Provinsi Jambi juga diharapkan sebagai jembatan masyarakat Batak di Jambi terhadap pemerintah daerah khususnya dalam menciptakan lapangan kerja serta memperbaiki ekonomi masyarakat Batak di Provinsi Jambi.

Upaya LBBJ memenuhi eksintensinya menjadi organisasi Batak Jambi yang kuat, maju dan mandiri ditengah-tengah masyarakat yang pluralis, maka LBBJ perlu turut ambil bagian dalam setiap upaya guna mewujudkan persatuan dan kesatuan.

Kemudian silaturahmi masyarakat Batak Jambi dalam keanekaragamannya. Agande aktivitas kedepan yakni meningkatkan hubungan silaturahmi dengan masyarakat Batak di Jambi. LBBJ harus menciptakan format saling membutuhkan dan saling memiliki dengan masyarakat Batak di Jambi.

“LBBJ sebagai salah satu representasi wadah masyarakat Batak Jambi, sebagai bagian tak terpisahkan dari warga masyarakat Batak Jambi harus mampu saling menghargai, menghormati dan saling mangkaholongi (mengasihi),”katanya.

Semalam di Tano Batak Sukses dan Meriah

Pergelaran panggung hiburan “Semalam di Tano Batak” Sabtu (7/3) malam lalu, sukses serta menyedot sekitar 5000an masyarakat Batak dari lima puak di Jambi. Penampilan memukau dari artis pendukung Panbers, Joy Tobing, Silaen Sister dan Trio Altova Jambi dan Embas Trio Jambi dengan dukungan sound systim milik Hakim Pardede, membuat suasana GOR Kotabaru Jambi bergemuruh.

Penampilan pembuka oleh Trio Embas (Jambi) dan Trio Altova (Jambi) juga mendapat sambutan meriah dari penonton. Kemudian tampil Joy Tobing dengan lagunya pembukanya “Terlalu Indah Dilupakan” membuat suasana meriah.

Usai sederatan tembang Batak dari Joy Tobing, juga tampil enerjik Silaen Sister dengan dua lagu Batak. Kemudian trio Silaen Sister dengan Joy Tobing juga tampil memikat penonton.

Tak kalah menariknya, Djaiutan Mangaradja H Zulkifli Nurdin juga menyumbangkan sebuah lagu Batak berjudul “Situmorang”. Lagu ini sudah akgrab dengan Zulkifli Nurdin.

Sambutan ribuan masyarakat Batak malam itu, sungguh bersahaja terhadap suara merdu Zulkifli Nurdin. Masyarakat Batak di Jambi bangga karena Zulkifli Nurdin fasih menyanyikan lagu “Situmorang” tersebut.

Menurut Joy Tobing dan Benny Panjaitan, Gubernur Jambi Zulkifli Nurdin sangat menghargai keberadaan ragam etnis di Provinsi Jambi. Perhatian Gubernur Jambi terhadap etnis Batak cukup luar biasa, sehingga mampu mewujudkan kerukunan umat di Provinsi Jambi.


Pada kesempatan itu Drs Rahmad Derita Harahap dan Ir P Bernhard Panjaitan MM juga memberikan sekuntum bunga sebagai tanda “Holong” (kasih). Lagu “Situmorang” mendapat sambutan meriah dari ribuan masyarakat Batak malam itu.

Tidak lama kemudian, muncul Benny Panjaitan dengan lagu-lagu hit yang sudah akrab ditelingan masyarakat Batak di Jambi. Penampilan Benny Panjaitan membuat suasana tambah meriah.

Tidak kalah menariknya, Lagu “Holong” Ciptaan Ir P Bernhard Panjaitan MM juga mengumandang dibawakan Ir Bernhard Panjaitan, Benny Panjaitan, Joy Tobing, Silaen Sister dan Trio Altova. Lagu ini sebagai lagu petuah untuk saling mengasihi serta tidak lupa untuk berdoa pada Tuhan dalam berkarya.

Hadir tamu kehormatan pada malam itu Azrin Nurdin (adik kandung ZulkifliNurdin) dinobatkan sebagai anggota kehormatan masyarakat Batak dengan diberikan Ulos.

Tamu kehormatan lainnya, Praeses HKBP Distrik XXV Jambi, Pdt David F Sibuea STh serta Pendeta HKBP se Resort XXV Jambi, Wakil Walikota Jambi Sum Indra, Bupati Tanjung Jabung Timur Drs H Abdullah Hich, dan tamu kehormatan lainnya.

Suksesnya acara “Semalam di Tano Batak” serta Pelantikan BPP LBBJ Periode 2008-2011 tersebut, berkat kekompakan Panitia serta dukungan dari seluruh masyarakat Batak di Jambi. Acara berakhir pukul 10.30 WIB dengan tertib. rs manihuruk. (Tulisan ini Sudah Naik di HU Batak Pos Edisi Selasa 10-03-09 Hal 10).

Tidak ada komentar: