Kamis, 12 Februari 2009

Pembangunan Pelabuhan TPI Tanjabar Diduga Berbau Korupsi

Tanjabar, Batak Pos

Lokasi Tempat Pelelangan Ikan (TPI) yang berada di parit VII, Kualatungkal, Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabar) hingga kini tak kunjung diresmikan. Padahal TPI tersebut sudah dibangun sejak sepuluh tahun lalu. Diduga kuat ada indikasi dalam proyek TPI Kualatungkal tersebut.

Pengamatan wartawan di Parit VII, Jumat (6/2) menunjukkan, jalan parit VII memasuki pelabuhan TPI tengah dikerjakan. Begitu juga dengan jalan penghubung pelabuhan TPI dan pelabuhan Roro.

Meski tahun anggaran 2008 telah habis, pengerjaan jalan tetap dilakukan. Terlihat jalan masih ditimbuni dan diratakan dengan alat berat. Saat hujan, jalan tersebut sulit dilewati. Dipastikan, peresmian pelabuhan TPI akan molor lagi hingga tahun depan, mengingat jalan parit VII belum layak untuk dilewati.

Sementara itu, pelabuhan TPI baru saja diperbaiki, karena pondasi dermaga rusak. Pondasi yang terbuat dari papan diganti dengan yang baru, kemudian ditimpa dengan aspal. Selama sepuluh tahun masa pembangunan, lokasi TPI hanya dijadikan tempat rekreasi warga Kuala Tungkal, khususnya para remaja.

Sebelumnya direncanakan peresmian pelabuhan TPI ditetapkan pada akhir tahun 2007 lalu. Kemudian diundur dengan alasan jalan parit VII belum dibangun. Berjalan setahun, diundur lagi. Penyebabnya jalan parit juga belum selesai dikerjakan.

Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tanjab Barat, Ir Zabur Rustam mengatakan, peresmian pelabuhan TPI akan diundur lagi menunggu jalan parit VII selesai dikerjakan.

Seharusnya awal tahun 2009 pelabuhan TPI diresmikan. “Sementara ini kita belum tahu apakah nantinya diresmikan menjadi Pelabuhan Pelelangan Ikan (PPI), atau Pelabuhan Pelelangan Perikanan (PPP), atau PPN (Pelabuhan Perikanan Nusantara). Kalau PPI berarti diserahkan ke pemerintah daerah. PPP di kelola Pemerintah Provinsi, sedangkan PPN oleh Departemen Perikanan dan Kelautan,” jelas Zabur.

Disebutkan, dalam tahap pembangunan pelabuhan TPI, Pemda Tanjabar telah menyiapkan sarana pendukung diantaranya pembangunan Dok Kapal, Pabrik Es, dan jalan penghubung memasuki TPI.

Menurut Zabur, tahun 2009 akan ada pembangunan lanjutan tempat penyimpanan ikan. “Pabrik es kita sudah berjalan dua tahun beroperasi, dan mampu menghasilkan 7,5 ton es batangan per hari. Jumlah itu untuk cukup untuk kebutuhan nelayan di Tanjabar. Permasalahan sekarang, jalan belum selesai. Hal itu yang menjadi penyebab pelabuhan TPI belum juga diresmikan,” katanya.

Ditambahkan, peresmian nanti akan dihadiri Dirjen Perikanan Tangkap Departemen Kelautan, RI dan juga Gubernur Jambi. Penanggungjawab proyek TPI ini adalah Dinas Kelautan Provinsi Jambi.

“Kita belum tahu apakah nantinya diserahkan ke Kabupaten Tanjabar atau Provinsi Jambi. Kalau dikelola Departemen, kayaknya tidak memungkinkan karena lahan yang ada tidak mencukupi. Setelah diresmikan akan dilakukan pembagian tugas antara DKP provinsi dan kabupaten,”katanya. ruk

Tidak ada komentar: