Selasa, 13 Januari 2009

Ribuan Warga di Delapan Desa Kabupaten Merangin Krisis Pangan

Jambi, Batak Pos

Ribuan warga di delapan desa, yakni Desa Tambangtembago, Kotorena, Dusun Gedang, Tanjungnoang, Kototapus, Rantausuli, Kotobaru dan Desa Pematangpenuh, Kecamatan Sungai Tenang terancam krisis pangan karena jalan ke delapan desa dari ibukota kabupaten putus.

Dampak rusak parahnya jalur jalan sepanjang lebih kurang 90 kilometer dari Kota Bangko, Ibukota Kabupaten Merangin, 25 kilometer diantaranya mengalami rusak berat, sehingga kendaraan, baik roda dua maupun roda empat untuk mengangkut barang sembilan bahan pokok sulit melewati jalur yang tertimbun lumpur hingga 0,5 - 1 meter itu.

Kerusakan ruas jalan tersebut, terutama di kawasan Kecamatan Masurai hingga ke Kecamatan Sungaitenang. Memang sejak setahun lalu kondisi jalan tersebut sangat sulit dilewati.

Demikian diterangkan mantan Kepala Dusun Gedang, Tion (36) kepada wartawan di Jambi, Selasa (13/1). Menurutnya, warga di daerahnya saat ini benar-benar merasa kesulitan untuk mendapat sembilan bahan pokok.

“Beras per karung ukuran 20 kilogram, dulunya dapat dibeli dengan harga 100 ribu - 120 ribu, kini mencapai Rp350 ribu per karung. Ini benar-benar kondisi sulit. Masyarakat ada uang untuk membeli beras seharga itu, namun barang yang mau dibeli pun tidak ada. Kami sangat membutuhkan bantuan secepatnya dari pemerintah. Saya tidak bisa membayangkan bila tidak segera diambil jalan keluarnya,”katanya.

Sementara itu, Haryadi (35) salah seorang supir pengangkut sembilan barang pokok kepeda wartawan di Jambi mengatakan, kendaraan mereka pada rodanya sudah dipasang rantai untuk membantu mengurangi kondisi licin, namun kurang berfungsi.

“Saya dengan beberapa supir lainnya, sudah lebih tiga hari terperangkap di jalur jalan berlumpur tersebut. Kita minta dinas terkait segera turun tangan memberikan solusinya. Karena krisis pangan di delapan desa itu kini sudah terjadi,”katanya.

Bupati Merangin, Nalim kepada wartawan di Merangin , Selasa (13/1) mengatakan, pihaknya telah berupaya untuk mencari jalan keluar dari masalah tersebut. Terutama untuk mensuplai sembilan bahan pokok ke warga di beberapa desa tersebut.

Secara terpisah, Gubernur Jambi Zulkifli Nurdin sangat terkejut saat ditanya wartawan di Gedung DPRD Provinsi Jambi, Selasa (13/1) tentang adanya warga di delapan desa di kawasan Kecamatan Sungaitenang, Kabupaten Merangin, Jambi.

"Saya akan tanya langsung masalah tersebut kepada Bupati Merangin apa upaya yang telah dilakukan dan saya berjanji paling lambat Rabu besok akan mengunjungi lokasi tersebut", kata Zulkili Nurdin.

Gubernur Jambi mengakui jika dirinya pernah kekawasan tersebut. “Kondisinya jalannya cukup berat. Bila musim hujan berlumpur dan kemarau berdebu. Saya akan ajak pihak Dinas Pekerjaan Umum untuk mencari jalan keluar mengatasi masalah ini", ujarnya.

Warga masyarakat yang ingin keluar dari delapan desa itu menuju Kota Bangko, dulunya harus merogoh kocek hanya Rp30 ribu ongkos mobil per orang. Namun kini pasrah Rp70 ribu per orang. Kendaraan pengangkut sembilan bahan pokok bertumpuk pada salah satu titik, karena sulit menembus jalan berlumpur dan penuh tanjakan terjal.

"Sebenarnya ruas jalan berstatus Provinsi sepanjang 7,5 kilometer, tahun 2008 lalu sudah turun dana perbaikan sebesar Rp14 miliar. Perbaikan dipercaya kepada PT Bungopantai, tapi karena dikerjakan asal jadi maka upaya tersebut tidak membuat kondisi jalan lebih baik,”kata Gubernur Jambi.

Menurut Gubernur Jambi, sepanjang 150 km jalan lintas delapan desa tersebut akan dibangun dengan aspal beton. “Selama ini pekerjaannya hanya tambal sulam. Namun ketahanannya hanya terbatas. Kedepan perbaikan akan dilakukan secara bertahap dengan bangunan permanen dengan aspal cor beton. Hal ini agar kondisi jalan baik dan tahan lama dengan berbagai cuaca,”katanya.

Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi H Soewarno Soerinta mengatakan, pihaknya mendesak dinas PU Kabupaten Merangin dan PU Provinsi Jambi untuk segera mengatasi masalah jalan putus tersebut.

“Kita minta dinas terkait serta pemerintah segera mengatasi krisis pangan di delapan desa tersebut. Karena sudah tiga hari jalur tersebut lumpuh dan belum mendapatkan bantuan pangan dari pemerintah,”katanya. ruk

Tidak ada komentar: