Selasa, 28 Oktober 2008

Panen Durian, Selamatkan Ekonomi Warga Desa Pelayang

Anjloknya Harga TBS dan Karet

Tebo, Batak Pos

Belum stabilnya harga tandan buah segar (TBS) dan karet, membuat perekonomian warga di Desa Pelayang, Kecamatan Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi, terpuruk. Namun, panennya buah Durian, menolong perekonomian warga dari gejoloak harga TBS dan karet.

Panen durian menjadi penolong alternatif disaat harga TBS dan karet anjlok. Harga durian yang lumayan mahal, membuat warga di Desa Pelayang dan umumnya di Provinsi Jambi lega. Pada umumnya warga memiliki pohon durian minimal dua batang di satu Kepala Keluarga (KK).
Jajakan : Maryani petani durian di desa Pelayang, Kecamatan Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi saat menjajakan duriannya kepada pembeli yang melintas di jalur Tebo-Jambi, Kamis (23/10). Foto Asenk Lee saragih.

Demikian diutarakan Maryani (36) warga Desa Pelayang, Tebo Tengah saat Batak Pos singgah di tempat penjualan duriannya di Desa Pelayang, Kamis (23/10). Menurutnya, sejak anjloknya harga TBS dan karet, warga sangat merasakan sekali.

“Kita sebagai buruh perkebunan kelapa sawit dan karet terpaksa tidak berkerja karena pihak mandor tidak ada panggilan kerja. Biasanya kita bekerja di perkebunan orang. Disaat harga TBS sawit dan karet anjlok, panggilan kerja untuk panen stop,”katanya.

Menurut istri dari Abdul Rahim ini, pihaknya sedikit lega karena bertepatan dengan anjloknya harga TBS sawit dan karet, panen durian musim. Harga durian paling kecil dijual Rp 5000 dan ukuran besar Rp 20.000 per buah.

“Panen durian menolong perekonomian warga. Lumayanlah, untuk belanja sehari-hari. Panen durian milik sendiri cukup untung. Kita hanya jual di depan rumah tepatnya jalur lintas Tebo-Jambi. Pembelinya orang yang melintas,”katanya.

Hal senada juga diakui Mia (40) warga desa yang sama. Menurutnya panen durian menjadi salah satu mata pencaharian warga desa dimusim anjloknya harga TBS dan karet.

Mereka meminta pemerintah dapat memberi bantuan berupa bibit tanaman pangan untuk pertanian sampingan sehingga tidak bergantung pada sawit dan karet. Mereka meminta bibit jagung dan kedelai.

Sementara pengamatan Batak Pos menunjukkan, panen durian terjadi di Kabupaten Batanghari dan Kabupaten Muarojambi. Harga durian kini dipatok petani berkisar Rp 5000 hingga Rp. 10.000 per buah. Namun ditingkat pedagang di Kota Jambi harga paling kecil dipatok Rp 10 ribu dan paling besar Rp 25 ribu per buah.

Panen durian sedikit melegakan warga desa, khususnya petani sawit dan karet. Para petani yang memiliki pohon durian sedikit terbantu daklam mata pencaharian disaat harga TBS sawit dan karet anjlok. Harga TBS sawit di Jambi kini Rp 892 per kilogram. ruk

Tidak ada komentar: