Selasa, 28 Oktober 2008

Endang Boru Sidauruk Tewas Bakar Diri

Jambi, Batak Pos

Endang boru Sidauruk (23), seorang ibu rumah tangga warga Jalan TP Sriwijaya, Lorong Kemuning RT 10/03 No 56 Kelurahan Rawasari, Kotabaru Jambi, yang tengah mengandung delapan bulan tewas mengenaskan Minggu (26/10) dini hari di Rumah Sakit Asia Medika Jambi.

Endang, putri asal Desa Simantin, Kecamatan Panei, Kabupaten Simalungun itu nekat membakar dirinya, Selasa (21/10) pukul 09.00 wib dan sempat dirawat di Rumah Sakit Asia Medika Jambi. Bayi yang dikandung Endang juga tewas dalam kandungan saat peristiwa bakar diri tersebut. Namun dalam perawatan, bayi malang itu lahir dalam keadaan tidak beryawa.

Demikian keterangan yang diperolah Batak Pos di RS Asia Medika, Minggu (26/10). Menurut suami korban, Rikson Purba Siboro (26) aksi nekat istrinya itu diluar dugaannya. Sebelumnya keduanya terlibat cekcok. Sebelum kejadian, Rikson memberitahukan kepada istrinya kalau adiknya hendak menikah di kampung Nopember mendatang.

Namun istrinya tidak menyetujui ajakan sang suami untuk turut pulang kampung. Alasan istrinya karena kondisi lagi hamil depalan bulan. Akibat terjadinya cekcok tersebut, Endang mengurung diri di kamar dan menyiramkan minyak tanah ke tubuhnya dan membakarnya.

Rikson yang sat itu ada di rumah berusaha menyelamatkan istrinya. Kedua tangan Rikson juga ikut terbakar karena terkena api saat berusaha menyelamatkan istrinya. Kemudian Endang dilarikan ke Rumah Sakit Asia Medika Jambi.

Menurut salah seorang petugas medis RS Asia Medika, Meri, 90 persen tubuh Endang hangus terbakar. Bahkan saat itu kandungan Endang juga meninggal. Namun dalam masa perawatan, bayi korban keluar dari rahim dalam keadan tak beryawa.

Kapolsekta Kotabaru AKP Hotmaida boru Sianturi, Minggu (26/10) mengatakan, motif bakar diri Endang boru Sidauruk itu masaih dalam penyelidikan. Kuat dugaan, Endang nekat bakar diri karena depresi akibat terjadinya cekcok rumah tangga.

Ketua RT 10/03 Kelurahan Rawasari, Kecamatan Kotabaru Jambi, Hasan, mengatakan, korban dan suaminya baru tinggal di wilayahnya sekitar enam atau tujuh bulan lalu. Keluarga itu sudah melapor secara lisan kepada RT.

Sementara itu, Jamansen Sidauruk, salah satu pengurus kumpulan marga Sidauruk di Kota Jambi, tidak mengetahui keberadaan korban dan suaminya. Menurutnya Endang boru Sidauruk bersama suaminya tidak mendaftar ke kumpulan marga Sidauruk Jambi.

Hal yang sama juga terjadi pada Rikson Purba Siboro. Dirinya tidak terdaftar juga di kumpulan marga Purba Siboro di Jambi. Kerabat marga Sidauruk Kota Jambi, Minggu (26/10) melawat korban di RS Asia Medika Jambi sebelum disemyamkan di rumah duka. ruk

Tidak ada komentar: