Selasa, 25 Maret 2008

Ribuan Pemukiman di Kota Jambi Terancam Terendam Banjir

Jambi-Ribuan pemukiman penduduk di Kecamatan Danau Teluk, Kecamatan Pelayangan Seberang Kota Jambi (Sekoja) dan Sijenjang Kecamatan Jambi Timur, Kota Jambi terancam terendam banjir. Debit air sungai Batanghari yang semakin tinggi membuat warga yang bermukim di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Batanghari cemas.



Pangamatan Batak Pos di Kecamatan Danau Teluk dan Pelayangan dan Sijenjang Kota Jambi, Senin (24/3/208) sore menunjukkan, ketinggian air hanya terpaut 20 centi meter dari lantai rumah panggung warga. Bahkan sebagian rumah warga yang berlantai semen sudah digenangi air.


(Teks Foto : Terkepung : Sebuah rumah panggung di jembatan Sijenjang, Kasang Jambi Timur dikepung banjir, Senin (24/3). Penghuni rumah masih bertahan di rumahnya meski banjir mengancam.)

Dikki (25) warga Kelurahan, Danau Teluk, Kota Jambi kepada Batak Pos, Senin (24/3) mengatakan, puluhan rumah di kecamatan mereka sudah terendam banjir setinggi 1 meter air.

Ketinggian air hanya terpaut 20 cm dari lantai rumah panggung. Menurut warga sekitar, kemungkinan besar beberapa hari ke depan air sudah mulai masuk ke dalam rumah. Namun demikian warga tetap menjalnkan aktifitasnya seperti biasanya.
"Kami sudah terbiasa dengan banjir, jadi tidak perlu takut lagi,"ujar Fauzi (45) warga Kelurahan Tanjung Raden, Kecamatan Danau Teluk Kota Jambi.

Sementara itu Kabiro Humas Provinsi Jambi Drs Idham Kholid mengatakan, musibah banjir kini terus mengancam daerah-daerah di Provinsi Jambi. Kawasan Tanjung Jabung Barat (Tanjabar), Muarojambi dan Tebo, kini lebih harus waspada karena banjir sudah mulai menimpa daerah tersebut.

Disebutkan, seperti halnya yang terjadi di Merlung, dua buah jembatan di Desa Tanjung Benanak, Kecamatan Merlung, Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabar) mengalami kerusakan akibat diterjang banjir.

Satu jembatan patah pada bagian tengahnya sedang jembatan satunya lagi yang terletak tidak terlalu jauh, anjlok sekitar 30 centimeter.Kerusakan itu nyaris membuat hubungan dari dan ke desa yang berada di tengah-tengah perkebunan sawit tersebut lumpuh.

Pasalnya, kedua jembatan berkonstruksi kayu itu merupakan urat nadi perekonomian warga setempat.Bahkan pengangkutan tandan buah segar (TBS) sawit ke pabrik kelapa sawit (PKS) terdekat terhambat sehingga ribuan ton TBS terancam membusuk.

Kerusakan ini sudah dilaporkan warga kepada Satkorlak Penanggulangan Bencana Alam Kabupaten Tanjabar.Ditambahkan, banjir juga terjadi di Kabupaten Tebo. Setidaknya ada 86 rumah panggung warga sudah tergenang air. Sedangkan fasilitas umum yang tenggelam banjir yakni SD, masjid, madrasah, rumah dinas Bidan Desa, kebun warga dan lainnya.

Dari data Satkorlak Banjir Pemkab Tebo, diketahui bahwa daerah yang sudah tergenang banjir yakni Tebo Ilir Ddesa Sungai Aro 42 KK, Betung Bedarah Barat 3 KK, Bungkal Barat 2 KK, Tengah Ilir Muaro Kilis 5 KK. ''Areal sawah 90 ha di Mengupeh Seberang, Serai Serumpun 87 Ha lahan kedelai dan padi terendam Desa Pagar Puding lama, 200 KK rumah panggungnya nyaris terendam,'' ujar Riduan SE Sekretaris Satkorlak Banjir Tebo. (Berita Ini Sudah Naik di batak POs Edisi Selasa 25 Maret 2008 Hal 4).

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Banjiiiiiiirrrrrr.....