Selasa, 12 Januari 2016

Pj. GUBERNUR TANDA TANGANI KERJASAMA ANTAR DAERAH DENGAN PEMPROV KEPRI


Kota Tanjung Pinang-Penjabat (Pj) Gubernur Jambi, Dr.Ir.H.Irman,M.Si menandatangani kerjasama antar daerah dengan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau, bertempat di Gedung Daerah Provinsi Kepulauan Riau, Kota Tanjung Pinang, Provinsi Kepulauan Riau, Selasa (22/12).
Penandatanganan Nota Kesepahaman Kerjasama Provinsi Jambi dengan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau tentang Kerjasama antar Daerah ini juga disaksikaan oleh Bupati Kerinci, H.Adi Rozal dan Bupati Tanjung Jabung Barat, H.Usman Ermulan. Dan, beberapa pejabat terkait dari Pemerintah Provinsi Jambi mendampingi Pj. Gubernur Jambi dalam acara tersebut.

Dalam nota kesepahaman tersebut dinyatakan, obyek kesepakatan bersama yang dituangkan dalam nota kesepahaman mencakup : 1.Perdagangan, industri, dan jasa, 2.Pertanian, perkebunan, perikanan, dan peternakan, 3.Perikanan dan kelautan, 4.Kebudayaan dan pariwisata, 5.Perhubungan (transportasi darat, laut, udara, dan dermaga), 6.Penanaman modal, 7.Komunikasi dan informatika, 8.Ketenagakerjaan, dan 9.Lainnya sesuai kebutuhan.
Kerjasama meliput aspek perencanaan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi, serta masa berlaku kerjasama dua tahun, tetapi bisa diperpanjang sesuai kesepakatan para pihak, dengan catatan disepakati dua bulan sebelum selesai masa waktu kerjasama.
Dalam sambutannya, Irman menyatakan, terkait kerjasama pasokan produk pertanian (pangan) dari Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi ke Provinsi Kepulauan Riau, produk pertanian pangan yang diminta oleh Gubernur Kepulauan Riau tidak langsung dari Kerinci, tetapi dari Kabupaten Kerinci disalurkan ke Kabupaten Tanjung Jabung Barat sebagai pintu gerbangnya, di Tanjung Jabung Barat dilakukan proses lebih lanjut seperti pengemasan yang lebih menarik,  kemudian dari Tanjung jabung Barat disalurkan ke Provinsi Kepulauan Riau.
Irman berharap kerjasama yang ditandatangani tersebut bisa membawa manfaat bagi kedua belah pihak, Provinsi Jambi dan Provinsi Kepulauan Riau. Irman mencontohkan, harga kentang saat ini di Tanjung Pinang Rp12.000 per Kg, sedangkan di Kerinci Rp4.000 sampai Rp5.000 per Kg, selisih harganya sangat jauh. Irman mengemukakan sekaligus mengharapkan, melalui kerjasama Provinsi Jambi dengan Provinsi Kepulauan Riau, selisih harga tersebut bisa dikurangi. Dengan demikian, pasar Kentang Kerinci lebih bagus dan harga kentang di Tanjung Pinang dan di Provinsi Kepulauan Riau bisa lebih murah. Dengan kondisi seperti itu, kerjasama menguntungkan kedua pihak.
“Walaupun hanya sebagian kecil kita yang hadir di sini, tetapi kita berharap banyak masyarakat Provinsi Jambi dan masyarakat Provinsi Kepulauan Riau yang mendapatkan manfaat kerjasama ini,” ujar Irman.
Irman mengungkapkan, dalam kerjasama ini, Bupati Tanjung Jabung Barat sudah siap sebagai perantara.
Selain itu, Irman menyinggung tentang pariwisata. “Kalau psriwisata, Provinsi Kepulauan Riau lebuh strategis dibandingkan Provinsi Jambi karena lebih dekat dengan Singapura, walaupun potensi wisata di Provinsi Jambi tidak kalah, diantaranya Jembatan dan menara Gentala Arasy, Candi Muaro Jambi, dan berbagai tempaat wisata di Kabupaten Kerinci,” ujar Irman.
Irman meminta para kepala SKPD datang bukan hanya sekedar menyaksikan, tetapi supaya segera menindaklanjuti butir-butir kesepakatan kerjasama.
Irman juga berharap agar persaudaraan sesama rumpun Melayu bisa mempermudah kerjasama Provinsi Jambi dengan Provinsi Kepulauan Riau.
Selain itu, Irmn mengemukakan bahwa Pemerintah Provinsi Jambi merencanakan mengadakan promosi tentang Provinsi Jambi secara elektronik dengan meggunakan teknologi layar sentuh. Untuk itu, Irman menharapkan agar Provinsi Kepulauan Riau memberikan tempat untuk promosi elektronik layar sentuh Provinsi Jambi tersebut di Bandara Batam.
Kepada para wartawan yang mewawancarainya, Irman menjelaskan, implementari pelaksanaan MoU ini adalah bagaimana agar produk-produk unggulan dari Kabupatren Kerinci, terutama produk pertanian yang dibutuhkan oleh Kepri, Batam, Tanjung Pinang, dan sebagainya, bisa disalurkan oleh Provinsi Jambi ke Provinsi Kepulauan Riau dengan kualitas yang lebih baik dan proses yang lebih cepat, serta dengan harga yang kompetitif. “Contohnya kentang, harga sekarang di Jambi Rp4.000, di sini Rp12.000, kan jauh sekali selisihnya. Jadi, walaupun nanti kami bisa jual Rp7.000, kami sudah untung, tetapi Kepri juga untung, selama ini beli Rp12.000, bisa beli Rp7.000, adi ini saling menguntungkan,” terang Irman.
Irman menyatakan, dengan adanya kerjasama tersebut, pasokan bahan pangan akan di perluas lagi ke Provinsi Kepulauan Riau. “Nanti kita bersama-sama dengan Kepri, kalau sudah terpenuhi di sini, akan memasarkan ke ASEAN, karena mulai Januari 2016 kita sudah memasuki Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Ini luar bisaa. Dan kami yakin, implementasinya akan segera bisa kita lakukan,” lanjut Irman.
Irman mengungkapkan, pelakunya adalah business to business, tetapi government memfasilitasi. “Kita fasilitasi supaya jangan murni fokus ke bisnis saja, tetapi juga pada pelayanan masyarakat dan kebutuhan antar daerah harus kita utamakan juga. Jangan nanti, mentang-mentang harga kentang di sini Rp12.000, disalurkan dari Jambi dijual juga dengan harga Rp12.000. Berarti kita harus saling menguntungkan, nanti pemerintah akan mengaturnya,” [ungkas Irman.
Sebelumnya, Pj. Gubernur Kepulauan Riau, Agung Mulyana S, M.Sc, dalam sambutannya menjelaskan, sampai triwulan III Tahun 2015, pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau adalah 5,72% melebihi pertumbuhan ekonomi nasional Indonesia Triwulan III Tahun 2015 yakni 4,7%, namun pertumbuhan ekonomi tersebut tergerus karena inflasi Provinsi Kepulauan Riau Triwulan III 2015 yang sangat tinggi, 8,7%.
“Pemicu utama tingginya inflasi di Provinsi Kepulauan Riau adalah produk pangan, sementara Provinsi Jambi surplus beberapa komoditi pangan. Batam, dengan penduduk terbanyak di Provinsi Kepulauan Riau tidak menghasilkan pangan, hanya industri. Produksi pangan di Provinsi Kepulauan Riau juga sangat kecil. Maka dari itu, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau mengajak Pemerintah Provinsi Jambi untuk mengadakan kerjasama,” jelas Agung Mulyana.
Agung Mulyana mengatakan, yang melakukan kerjasama nantinya adalah business to business (dunia usaha), pemerintah mendorong dan memfasilitasi kerjasama.
Agung Mulyana mengungkapkan, sebelumnya Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau telah menjajaki kerjasama dengan Pemerintah Sumatera Utara dan Pemerintah Provinsi Riau, namun belum tercapai kesepakatan, dan yang tercepat penandatanganan kesepakatan adalah dengan Pemerintah Provinsi Jambi.
Agung Mulyana mengharapkan dukungan dari pemerintah Daerah di Provinsi Jambi dan agar semua jajaran berkomitmen merealisasikan kerjasama tersebut, baik di level kebijakan, level manajerial, maupun leverl teknis.
Pada kesempatan tersebut juga dilakukan pertukaran cinderamata antara Pj.Gubernur jambi dengan Pj. Gubernur Kepulauan Riau. (Mustar Hutapea)

Tidak ada komentar: