Sabtu, 24 Oktober 2015

Siswa Terlalu Banyak Libur Akibat Asap, Warga Jambi Makin Resah

BATUK-BATUKKKK.....Kehidupan terusssssberjalannnnnnn.....(sambil batuk-batukkkk.......)
lokasi foto Kota Baru Jambi .Rabu (21/10) sekitaran jam 17.47 WIB
NB: camera Canon iso 500, f 6,3 1/125. Foto SAW


Jambi - Warga Kota Jambi semakin resah akibat asap tebal yang melanda kota itu hingga Rabu (21/10). Keresahan itu karena asap tebal membuat kegiatan belajar anak sekolah semakin tidak menentu. Libur sekolah terlalu banyak akibat asap di Kota Jambi membuat siswa banyak ketinggalan pelajaran.

“Kami orang tua siswa semakin resah dan bingung melihat kegiatan belajar anak-anak kami yang tidak menentu selama libur sekolah akibat asap. Sudah hampir dua bulan anak-anak kami libur selama asap melanda Jambi. Mereka sudah banyak ketinggalan pelajaran. Nah, baru seminggu anak-anak sekolah kembali dengan jam pelajaran setengah hari, sekarang libur lagi,” keluh Hotman Karo-karo (38), warga Paal V, Kota Jambi, Jambi, Rabu (21/10).


Dikatakan, siswa tidak akan bisa mengejar ketertinggalan pelajaran tersebut karena libur sekolah masih berlanjut hingga pekan keempat Oktober ini.

Sebelumnya, libur sudah dimulai September hingga awal Oktober dari sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA) di Kota Jambi. Dalam sepekan terakhir sekolah lagi, namun jam pelajaran dikurangi hingga pukul 11.00 WIB.

"Kemudian siswa SD hingga SMA di kota itu dipulangkan lebih cepat, pukul 09.00 WIB, Rabu (21/10), akibat tebalnya asap. Sedangkan untuk Kamis (22/10), seluruh sekolah mulai SD hingga SMA di Kota Jambi diliburkan," kata dia.

Menurut Hotman, libur sekolah akibat asap sangat merugikan siswa. Masalahnya libur sekolah tidak dimanfaatkan seluruh siswa mengerjakan pekerjaan rumah yang diberikan guru. Bahkan selama libur sekolah, sebagian besar siswa keluyuran di luar rumah dan tidak menjaga diri dari dampak asap. Padahal, siswa diliburkan supaya jangan sakit akibat asap.

“Sebenarnya anak-anak lebih terlindung dari asap ketika berada di sekolah. Mereka bisa diawasi agar tidak berkeliaran di luar ruangan. Tetapi kalau sekolah libur, siswa lebih banyak keluyuran. Semestinya, anak-anak tetap sekolah kendati asap melanda Jambi,” katanya.

Kepala Bagian (Kabag) Humas dan Protokol Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi Abubakar mengatakan, kebijakan Pemkot Jambi meliburkan sekolah sudah memiliki ketentuan berdasarkan kondisi pencemaran udara akibat asap.

“Jika indeks standar pencemaran udara (ISPU) akibat asap mencapai angka 300 partikel per million (ppm) atau kategori berbahaya, seluruh sekolah mulai SD hingga SMA harus diliburkan. Sedangkan jika ISPU sekitar 200 ppm atau kategori tidak sehat, kegiatan sekolah dibatasi hanya setengah hari,” katanya. (Radesman Saragih/HS/Suara Pembaruan)

Tidak ada komentar: