Selasa, 27 Januari 2015

Jambi Belum Punya Master Plan Jalur Kereta Api

KERETA API: Gubernur Jambi Hasan Basri Agus, menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) pembangunan kereta api Trans Sumatera di Jakarta Selasa (27/1). IST/ROSENMAN MANIHURUK

KERETA API: Gubernur Jambi Hasan Basri Agus, menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) pembangunan kereta api Trans Sumatera di Jakarta Selasa (27/1). IST/ROSENMAN MANIHURUK


HBA BERSAMA MENTERI PERHUBUNGAN RI JONAN. FOTO IST ROSENMAN MANIHURUK


Gubernur Jambi Tandatangani MOU Pembangunan Jalur Kereta Api


JAMBI-Gubernur Jambi Hasan Basri Agus, menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) pembangunan kereta api Trans Sumatera dengan Menteri Perhubungan. Penandatangan itu merupakan tindak lanjut rapat di Padang, Sumatera Barat, beberapa hari lalu. Itu artinya Provinsi Jambi resmi masuk jalur rel kereta api Trans Sumatera.

Penandatanganan MoU berlangsung di Ruang Pola lantai 9 Kementerian Perhubungan RI Selasa (27/12) . Gubernur Jambi HBA yang sedang berada di Jakarta mengatakan sebanyak lima provinsi di Sumatera akan dilalui rel kereta api, yakni Sumatera Barat, Sumatera Utara, Riau, Jambi dan Palembang.

“Hari ini penandatanganan MoU pembangunan jalan kereta api dilakukan di Kantor Kementerian Perhubungan yang disaksikan langsung Menteri Perhubungan, termasuk juga kerangka kerjanya ke depan," kata Hasan Basri.


Di dalam MoU pembangunan jalur kereta api Trans Sumatera itu ternyata daerah tidak dibebankan biaya, Jambi sifatnya hanya membantu program pusat tersebut.

“Yang patut kita syukuri adalah tidak adanya beban biaya, bapak Menteri Perhubungan mengatakan bahwa pembangunan dan pembebasan tanah tidak melibatkan daerah, semua biaya ditanggung langsung oleh pemerintah pusat," katanya.

Daerah hanya membantu pusat mengurusi segala keperluan, seperti pendataan pembebasan tanah dan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal).

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan, pemerintah pusat berencana menghubungkan jalur kereta api bekas peninggalan kolonial Belanda yang sudah ada di Sumut, Sumbar, dan Sumsel dengan jaringan penghubung yang melintasi Riau dan Jambi.

Saat rapat pembahasan di Padang, Jonan juga mengaku tak ada permintaan khusus dari kepala daerah untuk menyambungkan rute kereta api tersebut. Bahkan dalam pertemuan dengan sejumlah gubernur itu, tidak ada pembahasan tentang kendala yang dihadapi dalam mengaktifkan trase atau rute kereta api itu.

Jambi Dapat Jatah 218 KM 

Menurut HBA, nantinya sepanjang 218 KM lahan yang ada di Provinsi Jambi akan dijadikan jalur kereta api yang menghubungkan Provinsi Jambi ke Kertapati, Kota Palembang Sumatera Selatan.
HBA menyambut baik sekali program kereta api yang melintasi di Jambi. “Saya sudah melakukan MOU dengan Pak Menteri ,”katanya. Menurut Gubernur Jambi HBA, pihaknya akan mendukung sepenuhnya  apa yang menjadi program Pemerintah Pusat.

“Dananya bulat dari Kementerian Perhubungan, Pemprov Jambi tidak ada membantu sepersen pun, kita minta masyarakat mendukungnya ,” ucapnya.

Pemerintah Provinsi Jambi nantinya akan membantu mulai dari pengadaan tanah, pengurusan amdal dan lainnya. “Kalau dari Jambi perlintasan kereta akan di mulai dari lintas Timur,”sebutnya.

Untuk jalur kereta api yang menghubungan di dalam Provinsi Jambi akan dibuat sendiri oleh Pemerintah Jambi kedepanya. “Lintasan dalam Provinsi Jambi kita yang buat sendiri ,” jelas HBA.

Sementara itu, Direktur Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan RI Hermanto mengatakan Proyek rel kereta api Sumatera mulai dilakukan tahun 2015 hingga 2019 mendatang. 

Guna mewujudkan Kereta Api Sumatera ini pihaknya menggelontorkan dana Rp 30 triliun. “Nantinya dana Rp 30 trilun dipergunakan untuk review desain, amdal dan larap, pengadaan tanah serta konstruksi . Dananya sudah ada sebanyak Rp 30 trilun,” jelasnya.

Untuk Jambi nantinya mendapat jatah 218 KM untuk perlintasan kereta api yang menghubungkan Pekanbaru–Jambi hingga ke Kertapati, Kota Palembang. Untuk Jambi sendiri saat ini dari laporan yang masuk belum ada persiapan. “Master plannya belum ada kita minta disiapkan oleh Provinsi Jambi agar program ini cepat berjalan,” tegasnya.

Dengan adanya kereta api ke Jambi, kedepannya akan menyerap tenaga kerja dari putera daerah di Jambi. “Kita membutuhkan banyak pegawai nantinya, mereka akan ditempatkan di berbagai stasiun yang ada di Jambi,” paparnya. “Provinsi Jambi diminta secepatnya mengurus amdal dan pengadaan tanah yang nantinya dilalui perlintasan kereta api setelah adanya master plan,” sambungnya.

Sementara itu juga, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jambi Sri Sapto Eddy mengungkapkan, jalur kereta api sepanjang 200 kilometeran akan melintas mulai dari Desa Suban, Kabupaten Tanjab Barat kemudian melewati Sengeti, Kabupaten Muarojambi dan kemudian masuk ke Kota Jambi dan melaju ke Kertapati Sumsel dengan melalui Kecamatan Tempino, Kabupaten Muarojambi.

“Dalam waktu dekat kita akan melakukan koordinasi dengan kepala daerah yang lahannya akan dilewati oleh rel kereta api ,”sebutnya.

Untuk pengadaan tanah, pemerintah daerah yang akan melakukan pembelian dengan menggunakan dana Kementerian Perhubungan RI. “Tanah milik masyarakat akan kita beli dan anak pemilik tanah akan diprioritaskan menjadi pegawai kereta api,” katanya. (lee)

Tidak ada komentar: