Senin, 10 November 2014

Gandeng Anak Usaha Peruri, Muhammadiyah Bikin Uang Elektronik


Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan Pimpinan Pusat Muhammadiyah menggandeng PT Peruri Digital Security (PDS) untuk pelaksanaan program uang elektronik atau e-money. Pada April lalu, Muhammadiyah memutuskan ingin membentuk e-money, yang akan berputar di lingkungan sendiri.

PT Peruri Digital Security (PDS), salah satu anak perusahaan Perum Peruri, memang khusus bergerak di bidang Jasa Layanan Transaksi Pembayaran Digital dan perangkat-perangkatnya.

Penandatanganan kerjasama ini akan dilakukan di Gedung Dakwah Pimpinan Pusat Muhammadiyah Jl. Menteng Raya 62, Jakarta, Jumat (7/11).

Penandatangan dari pihak Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan Pimpinan Pusat Muhammadiyah dilakukan oleh Ketua Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Syafrudin Anhar, SE, MM didampingi beberapa orang pengurus, di antaranya Mukhaer Pakkanna (Wakil Ketua sekaligus juga Ketua Sekolah Tinggi Ekonomi Ahmad Dahlan Jakarta), Ikhwan Ridwan, SH, MH (Wakil Sekretaris), Pedri Kasman (Divisi data dan Informasi), M. Ayub, dan lainnya. 


Sementara dari pihak PT Peruri Digital Security (PDS), ditandatangi oleh Dwi Prasetyo sebagai Direktur. Didampingi Bapak Agus Pahlevi Lembah, Senior Business Consultant dan staff.

Dalam siaran pers Muhammadiyah disebutkan, e-money dimaksudkan sebagai langkah untuk mendukung dan memperkenalkan financial inclusion, sistem keuangan yang inklusif. 

Program ini merupakan peran Muhammadiyah dalam rangka kemudahan bagi masyarakat, khususnya warga Muhammadiyah dalam bertransaksi. E-money ini juga merupakan langkah awal Muhammadiyah mendesain peredaran uang warga Muhammadiyah agar berputar di lingkungan sendiri. Sehingga konsep uang dari, untuk, dan oleh warga Muhammadiyah bisa terwujud.

Jadi, e-money Muhammadiyah ini nantinya dilansir berupa uang komunitas. Pelaksanaannya akan dimulai dari beberapa komunitas amal usaha seperti kampus-kampus, rumah sakit, sekolah dan warga Pimpinan Cabang Muhammadiyah. Segala keuntungan dari proses transaksi e-money ini diarahkan untuk mendukung berbagai keperluan organisasi, peningkatan pelayanan dan kesejahteraan warga Muhammadiyah.

Program ini sekaligus membantu pemerintah Republik Indonesia dalam memasyarakatkan Less Cash Society dan dalam upaya mengurangi beredarnya uang palsu karena banyaknya uang kartal yang berdar di masyarakat. Dengan e-money juga akan meminimalisir berbagai sisi negatif dan bahaya kriminal lainnya akibat terlalu banyak uang cash di tangan masyarakat.

Besarnya jumlah warga dan simpatisan Muhammadiyah yang diperkirakan saat ini mencapai lebih dari 70 juta orang kami pandang sangat mungkin untuk mensukseskan program ini. Warga Muhammadiyah yang sebagian besar adalah termasuk kategori kelas menengah sangat familiar dengan perubahan dan perkembangan teknologi.(dtk/lee)

Tidak ada komentar: