Kamis, 18 September 2014

Kesurupan Massal di SMAN 2 Kualatungkal Minta 3 Ekor Ayam Hitam

KUALATUNGKAL - Kepala SMAN 2 Kualatungkal, Jafri dihubungi Harian Jambi, Rabu (17/9) membenarkan peristiwa tersebut. Siswa yang kesurupan rata-rata kelas dua dan tiga.

Pada hari pertama (Rabu,red), sekitar 10 siswa kelas dua dan tiga yang kerasukan. Sementara hari kedua (kemarin,red) sekitar tujuh siswa yang tak sadarkan diri.

Berbagai upaya telah dilakukan pihak sekolah, mulai dari memotong tiga ekor ayam hitam sampai melakukan pengajian bersama. Hanya saja, masih ada siswa yang kesurupan dua hari terakhir.

“Kami juga bingung, sejak ada pembangunan ruang kelas baru, siswa kesurupan. Soalnya, siswa yang kesurupan selalu mengatakan terusik dengan pembangunan ruang kelas. Katanya anak-anaknya (jin,red) terganggu," ujar Jafri.


Dampak dari kesurupan tersebut, siswa kelas satu, yang belajar pada sore hari harus dipulangkan. Para siswa merasa was-was, begitu juga para guru. “Sebenarnya kelas satu tidak diliburkan, tapi karena trauma makanya disuruh pulang," ujarnya.


Lebih parah lagi, majelis guru takut untuk masuk kelas. Dampaknya, kegiatan belajar tidak lagi efektif. "Saat ini kami berusaha semaksimal mungkin, yakni mencari orang pintar agar situasi tersebut bisa diatasi," tandasnya.

Sementara itu, Kabid Dikmen Dinas Pendidikan Tanjabbar, Amrial mengaku telah menerima laporan bahwa sejumlah siswa SMAN 2 Kualatungkal mengalami kesurupan. Pihaknya telah menyarankan ke Kepala Sekolah agar bisa mengatasi hal tersebut.
“Bagi yang kesurupan, sebaiknya dipulangkan ke rumah sampai sembuh total," kata Amrial.

Soal siswa kelas satu diliburkan selama dua hari, Amrial mengaku belum menerima laporan. Menurutnya, jadwal libur sekolah telah diatur secara nasional. Paling tidak, pihak sekolah melaporkan ke Disdik Tanjabbar.


“Kita tidak tahu kalau kelas satu juga diliburkan. Mereka kan masuk sore. Nanti saya tanya kepala sekolahnya," kata mantan Kepala SMPN 3 Kualatungkal ini.

Amrial menjelaskan, dengan kejadian tersebut, kegiatan belajar siswa tidak efektif. Sebaiknya masalah tersebut bisa segera diatasi. "Jangan sampai kegiatan belajar terhambat, hingga berlarut-larut," harapnya.


Seperti diberitakan sebelumnya, kejadian yang sama juga dialami puluhan siswa di SMPN 2 Kualatungkal. Dua hari pelajar di sekolah tersebut tidak belajar efektif. Sejumlah paranormal sempat diundang untuk mengatasi kesurupan massal. (Andri Damanik*/lee)

Tidak ada komentar: