Jumat, 08 Agustus 2014

Tujuh Bank Salurkan KUR Sebesar Rp 142, 125 Triliun

Produk UKM Tempoyak Jambi

BRI Paling Tinggi

Sebanyak 7 (tujuh) bank nasional menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 142, 125 Triliun hingga Juni 2014 lalu. Tujuh bank itu yakni Bank Nasional Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri, Bank Tabungan Negara (BTN), Bank Bukopin, Bank Syariah Mandiri (BSM) dan Bank Negara Indonesia Syariah (BNI Syariah).

R MANIHURUK, Jambi

Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Jambi, Vielloeshant Carlusa melalui Kepala Unit Komunikasi dan Koordinasi Kebijakan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi, Ihsan W Prabawa kepada Harian Jambi, Kamis (7/8) mengatakan, Bank BRI adalah penyalur KUR terbesar dengan total plafond mencapai Rp 102,57 triliun.

Selain sektor ritel BRI juga menyalurkan KUR di sektor mikro yang masing-masing plafondnya sebesar Rp 19,2 triliun dan Rp 83,37 triliun, debiturnya 109.867 UMK dan 10.337.317 UMK, rata-rata kredit Rp 174,8 juta/debitur dan Rp 8,1 juta/debitur, serta NPL penyaluran masing-masing 3,6% dan 2,1%. 


Disebutkan, menduduki peringkat kedua yaitu Bank Mandiri dengan total plafond sebesar Rp 15,46 triliun, debiturnya sebanyak 339.378 UMK, dengan rata-rata kredit Rp 45,6 juta/debitur serta nilai NPL sebesar 4,3%. 

Kemudian di urutan ketiga adalah BNI dengan total plafond sebesar Rp 14,87 triliun, debiturnya sebanyak 213.350 UMK, dengan rata-rata kredit Rp. 69,7 juta/debitur serta nilai NPL sebesar 5,7%.

Selanjutnya berturut-turut yaitu BTN dengan plafond Rp 4,48 triliun, BSM dengan plafond Rp. 3,77 triliun, Bank Bukopin dengan plafond 1,80 triliun dan BNI Syariah dengan plafond Rp. 294.242 miliar.

Menurut Ihsan W Prabawa, secara keseluruhan, nilai Non Performing Loan (NPL) penyaluran KUR oleh bank pelaksana ini masih dibawah 5% yaitu sebesar 3,7%. Diharapkan pada periode-periode berikutnya nilai NPL pada bank yang masih di atas 5% bisa turun sehingga penyalurannya lebih tepat sasaran, (lihat tabel 2.)

Disebutkan, dari data tabel 2, tampak bahwa penyaluran KUR oleh BPD sampai bulan Juni 2014 ini telah mencapai Rp 14,97 triliun dengan jumlah UMKMK sebesar 188.560. Rata-rata kredit yang diterima debitur sebesar Rp 79,4 juta.

Bank Jatim dan Bank Jabar Banten merupakan BPD yang menyalurkan KUR terbesar sekitar Rp 4,32 triliun dan Rp 3,34 triliun. Untuk di luar pulau Jawa, Bank Nagari dan Bank Kalbar merupakan Bank Pelaksana terbesar yang menyalurkan KUR masing-masing sebesar Rp 1,84 triliun dan 412.285 miliar.

Sampai bulan Juni 2014 NPL yang terbentuk dari penyaluran KUR oleh BPD adalah sebesar 8,8%, sehingga diperlukan konsolidasi internal untuk memperbaiki tingkat NPL yang tinggi tersebut.

Ditambahkan, secara nasional, sampai bulan Juni 2014, (lihat tabel 3) tampak bahwa dari target yang ditetapkan sebesar Rp 37 triliun KUR sudah mencapai Rp. 19,6 triliun atau 53,2%.

Diharapkan penyaluran KUR di tahun 2014 Bank pelaksana dapat mencapai target yang telah ditetapkan dengan NPL masing-masing dibawah 5%. Penambahan Bank Pelaksana diharapkan dapat mendorong percepatan penyaluran KUR kepada UMKMK yang visible namun belum bankable.

Dilihat dari sisi sektor ekonomi, penyaluran KUR oleh Bank Pelaksana masih didominasi oleh sektor perdagangan. Penyaluran disektor ini mencapai Rp 89,32 triliun dengan jumlah debitur UMKMK sebesar 7,4 juta debitur.

Sektor pertanian menjadi sektor kedua yang terbesar menyerap KUR dari bank pelaksana yaitu sebesar Rp 27,04 triliun dengan jumlah debitur mencapai 1,79 juta debitur.

Menurut Ihsan W Prabawa, sebaran wilayahnya, penyerapan KUR masih terkonsentrasi di Pulau Jawa. Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur dengan plafond masing-masing Rp 25,29 triliun dan Rp 24,1 triliun. Jawa Tengah masih merupakan provinsi terbesar yang menyerap KUR dari Bank Pelaksana. Diharapkan dengan adanya BPD dapat meningkatkan penyaluran KUR di luar pulau Jawa.(*/lee)
















Tidak ada komentar: