Selasa, 10 Juni 2014

Puluhan Ribu Penduduk Provinsi Jambi Buta Aksara


 
Mulai Usia 15 hingga 59 Tahun

Pemerintah Provinsi Jambi harus bekerja ekstra keras untuk mengentaskan buta aksara di Provinsi Jambi, pasalnya ribuan penduduk di Provinsi Jambi masih buta aksara.

Jambi-Sebanyak 80.642 jiwa penduduk Provinsi Jambi berusia 15 hingga 59 tahun masih buta aksara, membaca, menulis dan berhitung (calinstung). Jumlah itu terdiri dari usia remaja 15-24 tahun sebanyak 6.535 jiwa, sedangkan usia 15 – 59 tahun ada 80.641 jiwa, serta lansia usia 60 tahun ada lima persen.

Berdasarkan Indek Biaya Pemberantasan Buta Aksara, kurang lebih Rp 400 ribu/orang, maka dibutuhkan dana sebesar Rp 32 miliar lebih. Sehubungan dengan itu, Dinas Pendidikan Provinsi Jambi tahun 2013 lalu berupaya untuk menurunkan buta aksara minimal satu persen dengan anggaran kurang lebih Rp15 miliar.


Sedangkan yang mampu dianggarkan Dinas pendidikan Provinsi Jambi sesuai dengan yang diusulkan kepada Bappeda Provinsi Jambi sebesar Rp3, 667 miliar, dengan target 8.000 orang. Bila ini tercapai maka masyarakat Jambi yang terbebas dari buta aksara ada di atas 98 persen.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jambi, Drs Rahmad Derita Harahap menjelaskan, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jambi sebelumnya telah membahas hal itu saat pelatihan pengurus Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal (PAUDNI), bertempat di Dinas Pendidikan Provinsi Jambi tahun lalu.

Menurut Rahmad, guna memberantas buta aksara diperlukan serginitas antara Pemerintah Provinsi Jambi dan Pemerintah Kabupaten/Kota, sesuai dengan kewenangan masing-masing, yang mengacu kepada Peraturan Pemerintah No.38 tahun 2007.

“Kegiatan ini diharapkan dapat membantu masyarakat yang tidak tahu baca tulis dan berhitung. Dari hasil sensus penduduk tahun 2010 yang dilaksanakan BPS bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan diperoleh informasi, dimana jumlah penduduk buta aksara di Provinsi mencapai 80.642 jiwa,”katanya.

Disebutkan, acara itu tujuan khusus memberikan kesempatan masyarakat yang tidak mampu untuk dapat mengikuti belajar dari program yang telah digerakkan PKBM yang berada di Kabupaten/Kota dalam Provinsi Jambi. Masyarakat dapat terkoordinir dengan baik dan terdata bagi yang belum bisa membaca, menulis, dan berhitung.

Peserta kegiatan ini adalah tutor dan penyelenggara pendidikan keaksaraan dari Kabupaten/Kota dalam Provinsi Jambi sebanyak 600 orang peserta. Mereka mengikuti program kegiatan untuk pedoman dalam penyelenggaraan program Orientasi Teknis Tutor, Penyelenggaraan Pendidikan Keaksaraan di daerahnya.

Disebutkan, pengentasan buta aksara di Provinsi Jambi termasuk buta aksara Al-Quran. Bahwa pengentasan buta aksara ini ditujukan untuk seluruh masyarakat, mulai anak usia sekolah yang tidak sempat mengikuti pendidikan, hingga orang-orang tua yang tidak sempat mengenyam pendidikan.

Sedangkan untuk pengentasan buta aksara Al-Quran khusus bagi peserta didik, mulai dari tingkat SD, SMP, hingga SMA. Sebenarnya angka 2, 61 persen ini dari jumlah penduduk Jambi masih kecil, namun yang menarik pada tahun 2009, Jambi pernah menyampaikan bahwa Jambi telah terbebas dari buta aksara. Ternyata berdasarkan data di Kementerian Pendidikan masih ada. (lee)

Tidak ada komentar: