Kamis, 19 Juni 2014

Hj. Yusniana Tunjukkan Komitmen Terhadap Pengrajin Batik

Jambi- Ketua Dekranasda Provinsi Jambi Hj. Yusniana Hasan Basri menunjukkan komitmennya terhadap pengrajin batik yang ada di Provinsi Jambi. Salahsatunya, dengan mengadakan pelatihan pengembangan desain dan pewarnaan alam yang dilaksanakan oleh Dekranasda Provinsi Jambi dengan Dinas Perindustrian Provinsi Jambi, Rabu (18/6). 

Acara pembukaannya dilakukan di rumah dinas gubernur dan pelatihan diaksanakan di sanggar Sri Tanjung pada 18 Juni sampai 22 Juni. Pelatihan ini mengundang perwakilan dari Museum Nasional Jakarta Darami, dan perwakilan dari museum tekstil Trisni dan Gianto. Pelatihan pengembangan desain batik tulis, pewarna batik dan pembuatan canting ini merupakan salah satu bentuk pembinaan pengembangan kerajinan batik Jambi . Kegiatan ini diikuti oleh 25 orang pengrajin dari kabupaten/kota se-Provinsi Jambi.


                Pada kesempatan ini Hj.Yusniana menekankan bahwa pengembangan batik dan kesejahteraan dari para pengrajin merupakan pekerjaan rumah dari pemerintah yang harus diupayakan secara optimal karena saat ini minat pengrajin batik tulis di Provinsi Jambi mengalami penurunan. Dan secara umum perajin lebih menyukai sistem pembuatan batik dengan cap. 

“Dengan pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan mutu desain batik, yang saat ini masih kurang variasinya atau monoton, dan kita dari pihak pemerintah diharapkan dapat mencari solusi terbaik untuk meningkatkan minat perajin agar lebih menyukaibatik tulis dan kita harapkan juga ke depan batik Jambi dapat memiliki ciri yang khas dari setiap Kabupaten/Kota, dan batik Jambi dapat diproduksi dengan harga yang murah yang terjangkau oleh kalangan menengah ke bawah, karena selama ini batik tulis sangat mahal harganya dan hanya mampu dibeli oleh kalangan atas”ungkap Hj.Yusniana.
                Hj. Yusniana menyampaikan bahwa perhatian pemerintah dalam pengembangan batik di Provinsi Jambi sudah sangat baik, namun di sisi lain belum dirasakan optimalnya hasil yang kita capai dalam pengembangan. “Saya berharap melalui berbagai pelaitaj dan inovasi serta kreasi yang kita lakukan, batik Jambi akan kembali mendapat tempat di hati masyarakat. Hal ini saya sampaikan mengingat saat ini cukup banyak pakaian batik yang datang dari negara lain, seperti Korea, China, Malaysia, dan berbagai negara lainnya yang beredar di pasaran”jelasnya.
                Menurut Hj.Yusniana jika kondisi ini tidak segera diantisipasi tentunya batik Jambi akan kalah bersaing dengan batik dari luar, “Dan ini menjadi tantangan bagi semua komponen pembangunan di Provinsi Jambi namun kitalah yang harus lebih pro aktif dan saya juga menghimbau agarkita mampu memayungi dan mengembangkan produk kerajinan serta pengembangan usahanya. Kita harus mampu berupaya untuk meningkatkan kehidupan pelaku bisnisnya, yang sebagian besar merupakan kelompok usaha kecil dan menengah”katanya.
                Dilajutkan Hj.Yusniana bahwa tantangan ini mengharuskan semua pihak meningkatkan kerjasama dan kemitraan dengan semua pihak. “Untuk memajukan dan mempromosikan hasil kerajinan tersebut termasuk hasil kerajinan batik. Untuk promosi kita telah mengikuti berbagai even pameran dan ekspo misalnya pameran dan ekspo yang diadakan di ajungan Taman Mini Indonesia Indah, pamerandi museum Malayasia dan berbagai pameran lainnya,” jelasnya. (Maria-Humas Provinsi Jambi)

Tidak ada komentar: