Minggu, 25 Mei 2014

Potensi Abon Patin Kumpeh Ulu Menjanjikan


KWT Tunas Baru, beralamat di Desa Pudak RT 12 Kecamatan Kumpeh Ulu Kabupaten Muarojambi. Foto Rosenman Manihuruk


Kreativitas kelompok tani dalam menggeluti usaha rumahan (homeindustri) saat ini harus terus digalakkan guna menuju pangsa pasar produk yang lebih luas. Pemasaran produk kelompok tani kini tak lagi sebatas di pasar tradisional, namun kini sudah bisa menempus supermarket dan pasar swalayan hingga ke luar daerah.

R MANIHURUK

Pengolahan produk pertanian dan perikanan rakyat juga harus mendapat dukungan yang berkesinambungan demi kelangsungan usaha dari kelompok tani tersebut. Sehingga produk hasil kreativitas kelompok tani bisa mendapat pangsa pasar yang lumayan.

Salah satu kelompok tani yang mulai eksis yakni unit pengolahan ikan patin Kelompok Wanita Tani (KWT) Tunas Baru, Desa Pudak, Kecamatan Kumpeh Ulu, Kabupaten Muarojambi, yang menghasilkan abon ikan patin dan kerupuk patin.

KWT Tunas Baru, beralamat di Desa Pudak RT 12 Kecamatan Kumpeh Ulu Kabupaten Muarojambi. Dibentuk pada tahun 2005 dengan diketuai Triwarni.  Kegiatan kelompok ini adalah mengolah ikan patin menjadi produk abon.

Menurut  Triwarni, alasan pembentukan KWT Tunas Baru adalah menampung hasil panen ikan patin, meningkatkan nilai tambah ikan patin, membuka lapangan kerja, khususnya tenaga kerja wanita.

Disebutkan, struktur organisasi KWT Tunas Baru, Ketua Triwarni, Sekretaris Sumarni, Bendahara Sumirah dan empat anggota yakni Sulastri, Salimah, Sumarni dan Suparti.

Bahan Baku dari Kelompok Tani


Menurut Triwarni, bahan baku pembuatan produk abon ikan patin merek T&Tri dipasok dari Kelompok Pembudi Daya Ikan (Pokdakan) Tunas Baru yang juga beralamat di Desa Pudak Kecamatan Kumpeh Ulu Kabupaten Muarojambi.

Kelompok Pokdakan Tunas Baru yang diketuai Timan yang merupakan suami dari ibu Triwarni. Bahan baku yang diolah merupakan ikan patin yang baru dipanen sehingga kesegaran bahan baku sangat terjamin.

“Kegiatan KWT Tunas Baru adalah mengolah ikan patin menjadi abon dengan kapasitas 37,5 kilogram (kg) abon per hari yang dihasilkan dari ikan patin segar sebanyak 150 kg. Jika dalam satu bulan terdapat 22 hari kerja, maka kapasitas produksi KWT Tunas Baru adalah 825 Kg abon per bulan,”katanya.

Disebutkan, berdasarkan kemampuan penyerapan pasar yang baru sebatas Kota Jambi, saat ini KWT Tunas Baru hanya berproduksi delapan kali dalam satu bulan. Satu kali produksi mengolah ikan patin sebanyak 100 Kg yang menghasilkan 25 Kg abon. Sehingga produksi dalam satu bulan adalah 200 Kg.

Disebutkan, proses produksi abon ikan patin dilakukan secara hygienis dan tanpa menggunakan bahan pengawet. Bahkan KWT Tunas Baru dua kali mendapatkan penghargaan tingkat provinsi untuk kategori kebersihan tempat usaha. Tahap produksi pembuatan abon ikan patin dilakukan secara manual.

Tahapannya yakni pertama penyiangan dan pembersihan ikan, pengukusan, pemisahan daging ikan dari duri dan kulit, penguraian daging ikan, pemberian bumbu, penggorengan, pemisahan minyak dari abon dengan menggunakan spinner, pendinginan dan terakhir pengemasan.

“Kemudian duri dan kulit ikan patin selanjutnya diproses menjadi kerupuk ikan patin yang sangat kaya dengan calcium. Abon ikan patin produksi KWT Tunas Baru diberi merek Tri&T. Produk tersebut tidak hanya merupakan produk khas Kabupaten Muarojambi, akan tetapi juga sudah menjadi produk khas Provinsi Jambi,” ujar Triwarni.

Selain melayani penjualan langsung, produk T&Tri tersedia di supermarket-supermarket dan toko-toko yang ada di Kota Jambi. Seperti di Supermarket Abadi, Supermarket Mandala,    Toko oleh-oleh khas Jambi, Hardi Rasa, Counter Dekranasda Provinsi Jambi dan Counter Produk Khas Jambi di Bandar Udara Sultah Thaha.

Disebutkan, Pokdakan yang diketuai Timan, dibentuk pada tahun 2001 dan hingga saat ini telah memiliki sekitar 60 anggota dengan kolam pembudidayaan ikan patin sekitar 500 kolam budidaya.

Menurut Timan, produksi ikan patin Pokdakan Tunas Baru sebanyak 5 ton per hari. Selain sebagai pemasok bahan baku untuk KWT Tunas Baru, Pokdakan Tunas Baru juga memasarkan produknya di Kota Jambi dan beberapa kabupaten di Provinsi Jambi. Dikatakan, produksi masih sangat mungkin ditingkatkan jika ada permintaan pasar. (*/lee)
***


Produk Abon Patin Tri&T
Diproduksi secara hygienis
Tidak menggunakan bahan pengawet
Bahan baku merupakan ikan patin segar yang baru dipanen
Tersedia dalam kemasan 100 Gr
Nomor PIRT 202450502058
Masa kadaluwarsa 6 (enam) bulan
Harga produk Rp 12.000/kemasan
Untuk pembelian curah, harga produk adalah Rp 100.000/kg

Layanan Pembelian
Melayani pembelian partai besar maupun kecil.
Harga Produk (belum termasuk ongkos kirim) :
Rp 14.000 untuk kemasan 100 gr
Rp 110.000/Kg untuk pembelian curah minimal 5 Kg

Untuk pembelian abon, Hubungi Nomor HP. 085279372228
An. Ibu Triwarni,

Untuk Ikan patin, Hubungi HP 085266249566
An. Pak Timan







Tidak ada komentar: