Jumat, 17 Januari 2014

Pasar Kaget di Kantor Walikota Jambi Diserbu Pembeli

MURAH MERIAH: Dua orang pembeli saat membeli cabei merah dengan harga Rp 45 ribu per kilogram. Sayur-mayur dan kebutuhan lainnya di pasar kaget Walikota Jambi tersebut lebih murah dari pasar resmi lainnya. FOTO ROSENMAN M/HARIAN JAMBI.
      
BERITAKU

Jambi-Pasar kaget pedagang kali lima (PKL) yang menjajakan dagangannya di trotoar Kantor Walikota Jambi ternyata mengundang simpatik pembeli. Harga sayur mayur dan rempah-rempah yang murah membuat daya tarik pembeli untuk berbelanja  di pasar kaget tersebut. Hampir sekitar 20 pedangan menggelar dangan di trotoar jalan. Jalan depan kantor walikota tersebut jadi macet karena banyaknya parkir kenderaan pembeli.

“Harga disini lebih murah dibandingkan dengan harga di Pasar Angso Duo Kota Jambi dan Pasar handil Jelutung Jambi. Misalnya bawang merah hanya dihargai Rp 6000 per kilogram. Sementara di Pasar Angso Duo dan Pasar handil mencapai Rp 8000 per kilogramnya. Harga cabei juga lebih murah yakni hanya Rp 45 ribu per kilogram. Sedangkan di Pasar Angso Duo dan Handil Jelutung mencapai Rp 50 ribu per kilogramnya,” kata Derlina (32) seorang warga Rt 15 Kebun Handil, Kecamatan Kota Jambi saat ditemui di Pasar Kaget Walikota Jambi.

Menurut Derlina, pasar kaget Walikota Jambi menjadi daya tarik tersendiri bagi warga sekitar. Karena harga sayuran dan kebutuhan lainnya lebih murah dari harga di pasar resmi lainnya.

“tapi saya sangat prihatin melihat para pedagang ini. Mereka berjuang hanya untuk sesuap nasi dan keluarga. Namun Pemerintah Kota Jambi mengusir mereka begitu saja dari depan Pasar Angso Duo Kota Jambi itu. Kita prihatin melihatnya, dank arena itulah kita beli dangan mereka di sini,” ujar Derlina.

Hal senada juga dikatakan, Ema Melia (45), warga Jalan Kol M Kukuh, Kecamatan Kotabaru Jambi. Menurutnya, pedagang pasar kaget Walikota Jambi memang lebih murah dari pasar tradisional lainnya.

“Saya juga kaget saat beli tomat dan sayur di situ. Kok harganya bisa lebih murah, jadi saya belanja aja sekalian. Aksi pasat kaget Walikota Jambi ini sebagai protes terhadap ketidak berpihakan pemerintah kepada PKL. Inilah abainya pemerintah terhadap masyarakat kecil, seperti pedagang ini,” katanya.

Pengamatan Harian Jambi, Kamis (16/1/13) pagi menunjukkan, deretan kenderaan roda dua terparkir di badan jalan depan kantor Walikota Jambi tersebut. Transaksi tawar menaware juga tampak antara pedangan dengan pembeli.

Ny Sundari, seorang pedagang sayuran mengatakan, mereka akan tetap berjualan di trotoar depan Kantor Walikota Jambi sebelum ada solusi dari Walikota Jambi SY Fasya. “Saat kampanye dulu Fasya berjanji akan memperhatikan para PKL dengan memberikan tempat yang layak untuk berdagang. Namun stelah jadi walikota, janji hanya tinggal janji, bahkan kita ditertibkan tanpa adanya solusi,” ujarnya.

Sementara Walikota Jambi Fasya menolak untuk menemui pedangan tanpa alasan yang masuk akal. Bahkan Walikota Jambi Fasya terkesan melakukan pembiaran terhadap aksi PKL yang menjadikan trotoar dengan Kantor Walikota Jambi sebagai pasar kaget. (Lee)













MURAH MERIAH: Dua orang pembeli saat membeli cabei merah dengan harga Rp 45 ribu per kilogram. Sayur-mayur dan kebutuhan lainnya di pasar kaget Walikota Jambi tersebut lebih murah dari pasar resmi lainnya. FOTO-FOTO ROSENMAN MANIHURUK/HARIAN JAMBI.

Tidak ada komentar: