Selasa, 16 Juli 2013

Beras Angso Duo Jambi Mulai Diminati Warga Jambi




Jambi, Bute Ekspres


Beras merek Angso Duo Jambi kini diserbu masyarakat Jambi sebagai beras alternative karena harga relative terjangkau dan kualitasnya juga baik. Pelaksanaan hari kedua Pasar Murah Ramadhan Bulog Jambi Kamis (11/7/13), beras Angso Duo Jambi asli produksi petani Jambi tersebut mendapat sambutan hangat dari masyarakat Jambi usai dilauncing oleh Gubernur Jambi H Hasan Basri Agus (HBA) Rabu kemarin.

Kepala Perum Badan Urusan Logistik Divisi Regional (Bulog Divre) Jambi, Ma'ruf kepada Bute Ekspres, Kamis (11/7/13) mengatakan, produksi Beras Angso Duo Jambi kini mencapai 82 ton. Beras merek Angso Duo Jambi tersebut berasal dari Kerinci dan Berbak Tanjung Jabung Barat.

Menurut Ma'ruf, pemasaran beras Angso Duo Jambi sudah mulai masuk di swalayan-swalayan di Jambi, selain pasar induk tradisional di Jambi. Harga Beras Angso Duo Jambi ukuran 20 kilogram dibadrol Rp 154.000 per karung.

“Masyarakat Jambi kini mulai melirik Beras Angso Duo Jambi sebagai beras alternative yang harga terjangkau serta kualitasnya baik. Kini warga banyak beralih ke Beras Angso Duo Jambi dari merek Anggur, King dan Belido yang menjadi beras unggulan berkualitas selama ini di Jambi,”kata Ma'ruf.

Ma'ruf mengatakan, pihaknya menargetkan akan menyerap beras petani produksi lokal sebanyak 5 ribu ton di 2013. Saat ini realisasi pembelian beras produksi petani Jambi baru sebanyak 1.000 ton. Bulog masih mengejar target sebanyak 4 ribu ton hingga akhir tahun nanti.

“Target kita sampai 2013 sebanyak 5 ribu ton, baru kita beli terealisasi 1.000 ton. Tapi saat ini baru mulai panen sampai September ini baru separuh jalan,”ujarnya.

Menurut Ma'ruf sesuai prognosa, 5 ribu ton ini  akan digunakan untuk pengadaan dalam negeri yakni pengeluaran raskin. Jumlah ini  akan didapatkan dari 12 mitra kerja Bulog Regional Jambi yang ada di Kerinci, Bungo, dan Kota Jambi.

Dia menyebutkan dari 1.000 ton gabah tersebut yang paling mendominasi dari Kerinci sekitar 700 ton. Dari jumlah tersebut, sebutnya, pembelian paling banyak dilakukan untuk periode Januari sampai Juni.

Ma'ruf menyebutkan, masih rendahnya pembelian dibanding target yang ditetapkan Bulog disebabkan adanya kendala belum banyaknya musim panen. Baru sebagian petani di daerah mitra bulog yang melakukan panen. Selain itu permsalahannya adalah menyangkut harga. Harga beras di pasaran umum lebih tinggi daripada pembelian Bulog.

Disebutkan, tingkat penyerapan hasil panen petani Jambi dari sisi kualitas cukup baik. Cuma harga beras petani Jambi lebih banyak mendominasi pasar umum. Karena di pasaran umum harga lebih bagus di harga pasaran pemerintah. Selain itu masih banyak yang menjual beras ke luar Provinsi Jambi, seperti Kerinci yang berasnya bagus dijual di Sumatera Barat.

Sementara soal stok persediaan beras di Jambi saat ini baru sekitar 6 ribu ton. Jumlah ini menurutnya dalam waktu dekat akan ditambah 8 ribu ton. Dia mengklaim Bulog akan melakukan penyerapan sebanyak-banyaknya dalam rangka mengantisipasi untuk penyaluran raskin ke- 13 sampai 16 atau adanya penambahan empat bulan.

Kata Ma'ruf Bulog Jambi tetap optimistis target 5 ribu ton bisa tercapai. Beberapa hal yang akan dilakukannya yakni melakukan pembelian langsung ke petani dengan harga pemerintah. Selain itu pengembangan Unit Bisnis Penggilingan Gabah Bulog (UBPGB) yang langsung membeli beras/gabah petani.

“Ini di Kerinci penggilingan beras modern di sana kapasitasnya  2,5 ton per jam, perkembangan saat ini baik sudah mampu membeli 230 ton. Disamping itu Bulog akan membeli beras premium untuk komersil, ini didatangkan dari Kerinci. Saat ini baru  terealisasi 30 ton dari 500 ton yang ditargetkan Bulog untuk tahun 2013 ini. Beras merek Angso Duo Jambi tersebut adalah salah satu produk hasil petani Jambi,”sebutnya.

Gubernur Jambi HBA usai me-launching (meluncurkan) beras merek Angso Duo Jambi ukuran 20kg dengan harga Rp 154.000 per karung disela pembukaan Bazar Ramadhan Terpadu Provinsi Jambi Tahun 1434 H/2013 M,  Rabu (10/7/13) mengatakan, Bulog Jambi kini mulai berinovasi dalam memasarkan beras hasil pertanian petani Jambi.

HBA meminta pemerintah kabupaten/kota dan Dinas Pertanian Provinsi Jambi untuk mendorong produktivitas petani padi di Provinsi Jambi guna mewujudkan swasembada beras di Provinsi Jambi. Selama ini kebutuhan beras di Provinsi Jambi masih berasal dari Padang, Sumatera Barat.

Sementara Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan (Dispertan) Provinsi Jambi kini dipacu untuk memproduksi beras pada tahun 2013 mencapai 728.00 ton. Target tersebut berdasarkan hasil kesepakatan pemerintah kabupaten/kota. Dari hasil produksi saat ini ditargetkan penambahan sebanyak 40.000 ton. Dana dari APBN sudah dikucurkan guna penambahan petak sawah.

Kepala Disepertan Provinsi Jambi, Amrin Aziz, mengatakan, target tersebut ditetapkan berdasarkan Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN) di Riau tahun lalu. Dispertan akan menjabarkan dimana lokasi dan sentralnya, kesiapan sarana dan prasarana, pupuk, tata air, dan pasca panen.

Disebutkan, target 728.000 ton beras akan tercapai apabila kondisi yang aman dan iklim cocok. Kucuran dana dari APBN untuk percetakan sawah baru mencapai Rp 54 miliar dengan lokasinya di seluruh kabupaten/kota.

“Tapi yang sudah siap ada empat kabupaten/kota, yakni Tanjungjabung Timur, Tanjungjabung Barat, Kabupaten Kerinci dan Sungaipenuh. Pihak kita segera membuat kontrak kerjasama dan komitmen untuk pencetakan sawah baru itu, berikut persoalan adiministrasi yang sesuai dengan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis yang ada,”katanya.

“Saat ini produksi kita hanya 4,3 dan apabila kita naikan menjadi 4,5, itu sudah tercapai. Kalau semuanya berhasil, maka target pada tahun 2013 ini meningkat dibandingkan pada tahun 2012 lalu. Bulog Divre Jambi akan menampung hasil petani untuk dikemas dengan Beras Merek Angso Duo Jambi,”katanya. (srg).


Tidak ada komentar: