Minggu, 28 Oktober 2012

Jelang Perkempinas, Komplek Candi Muarojambi Dibenahi

Jambi, BATAKPOS

Komplek Percandian Muarojambi menjadi salah satu tujuan wisata yang masuk dalam agenda Perkemahan Putri Nasional (Perkempinas) November mendatang. Kini kompleks  percandian Muarojambi juga punya fungsi lain yang cukup penting. Kompleks percandian ini akan dijakan sub-camp Perkempinas.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi, Didi Wuryanto Rabu (24/10) kepada wartawan mengatakan, pihaknya tengah melakukan persiapan di sekitar lokasi. Di  antaranya adalah membangun kamar mandi untuk nanti dipergunakan peserta.

“Banyak dibantu Pemkab Muaro Jambi, insya Allah selesai sebelum sebelum kegiatan dimulai. Kemudian penanaman rumput di sekitar candi sudah dilakukan sejak 2009 lalu. Namun saat ini, untuk penanaman yang lebih intesif, akan dilakukan setelah selesai rancangan desain kawasan percandian ini,”katanya.

Disebutkan, sejak 2011 lalu kompleks percandian ini sudah ditetapkan sebagai Kawasan Wisata Sejarah Terpadu. Sehingga kompleks percandian ini layak dijadikan pusat wisata pendidikan, bahkan religi.

Menurut Didi, pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengalokasikan dana Rp12,5 miliar untuk pengembangan Candi Muarojambi di Jambi pada 2012.

Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bidang kebudayaan Wiendu Nuryanti saat ke Jambi baru-baru ini mengatakan, dana bantuan untuk renovasi dan pengembagan kawasan cagar budaya itu sepuluh kali lipat lebih besar dari bantuan tahun-tahun sebelumnya yang berkisar Rp1,2 miliar.

“(Bantuan) ini bentuk komitmen pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terhadap pelestarian kawasan cagar budaya. Wamendikbud berharap dengan bantuan tersebut, kawasan Candi Muarajambi sebagai peninggalan peradaban Hindu Budha abad 7 Masehi dapat dijaga kelestariannya, sehingga dapat segera ditetapkan sebagai salah satu warisan dunia oleh UNESCO,”kata Didi.

Disebutkan, agar Candi Muarajambi dapat segera ditetapkan sebagai salah satu warisan dunia, dibutuhkan kerja terpadu dan komitmen dari berbagai pihak untuk benar-benar menjaga kelestarian dan pengambangan kawasan tersebut.

“Kerja terpadu yang dilakukan tidak saja oleh berbagai sektor dalam pemerintahan, tapi juga melibatkan banyak pihak, termasuk LSM, ormas dan sebagainya. Sehingga kawasan tersebut benar-benar dapat terjaga dari kegiatan-kegiatan yang dapat merusak keaslian dan kelestarian kawasan itu,”katanya. RUK

Tidak ada komentar: