Jumat, 10 Agustus 2012

Intel Korem Gapu Jambi Tangkap 50 Ton Minyak Mentah

Kasintel Korem Intel Korem 042 Garuda Putih Jambi, May Inf Drs Robensius Saragih S. Foto Asenk Lee Saragih

Jambi, BATAKPOS


Satuan Intel Korem 042 Garuda Putih Jambi berhasil menangkap kurang lebih 50ton minyak mentah ilegal, di Rt 10, Kelurahan Pijoan, Kabupaten Muarojambi, Rabu (8/8/12) pagi. Kini barangbukti 5 unit mobil Colt Disel puluhan tagmon dan drum bersisi minyak mentah diserahkan kepada Pertamina Jambi.

Kasintel Korem Intel Korem 042 Garuda Putih Jambi, May Inf Drs Robensius Saragih S saat dikonformasi BATAKPOS Rabu (8/8) mengatakan, keberadaan lokasi penimbunan minyak mentah ini awalnya sudah diintai pihak Intel Korem, karena diduga dibekingi oknum aparat.

Disebutkan, awalnya Intel Korem mendapat Informasi adanya oknum TNI yang bermain minyak mentah. Setelah diselediki ternyata benar di tempat tersebut ada penimbunan minyak mentah. Kabarnya minyak mentah ini akan diangkut menggunakan kontainer dengan tujuan Jakarta.

“Saat penggerebekan kita tidak menemukan anggota. Selanjutnya  kita berkoordinasi dengan polisi untuk mengamankan lokasi penimbunan. Kapolres Muarojambi AKBP Badarudin juga telah meninjau lokasi penimbunan puluhan ton minyak mentah itu,”katanya.

Menurut R Saragih, barangbukti tersebut diangkut ke Pertamina Jambi di Kenali Asam Bawah, Kotabaru Jambi. Pihaknya juga menduga ada keterlibatan pelaku pencurian minyak yang selama  ini terjadi di wilayah Sumatera Selatan.

Sebelumnya, Penasehat Ahli Bidang Pemerintahan Kepala BP Migas Pusat, Kornelia mengatakan, penjarahan Bahan Bakar Minyak (BBM) di kawasan Provinsi Jambi dan Sumatera Selatan (Sumsel) diduga melibatkan kepala daerah dan dibekingi oknum aparat TNI dan Polri. Penjarahan BBM itu sudah berlangsung lama.

Menurut Kornelia, sejumlah orang penting di daerah terlibat dalam penjarahan itu. Pelaku penjarahan minyak secara besar-besaran di dua wilayah itu diduga melibatkan  kepala daerah  dan dibekingi oknum aparat TNI dan Polri.

Dari laporan PT Pertamina EP, anak usaha PT Pertamina (Persero) di sektor hulu minyak dan gas bumi, mengalami peningkatan pencurian minyak pada Juli 2012  sebesar 51,3 persen menjadi 59 ribu barel dibandingkan Mei 2911 sebesar 39 ribu barel.

Disebutkan, pencurian minyak terjadi di jalur pipa Tempino-Plaju di Jambi dan Sumatera Selatan. Harga jual rata-rata minyak mentah yang dicuri tersebut sekitar US$ 90 per barel. Itu artinya, dengan hilangnya minyak sebesar 59 ribu barel, potensi kehilangan pendapatan perusahaan selama Juni 2012 mencapai sekitar US$ 5,31 juta atau sekitar Rp 47,79 miliar (kurs Rp 9.000). RUK

Tidak ada komentar: