Senin, 04 Juni 2012

IMAPARNA Jambi Berupaya Melestarikan Budaya Batak

Pimpinan Sidang : Pimpinan Sidang RUA II Imaparna (kanan ke kiri) Dian br Simarmata, Frans Ginting (wakil ketua) dan M Aris Simarmata (ketua) saat memimpin sidang pembahasan sususan acara dan tata tertib persidangan di Mitra Aksi Fundation Muarojambi, Minggu (3/6). Foto batakpos/rosenman manihuruk
IMAPARNA : Organisasi marga IMAPARNA Jambi saat melakukan rapat umum anggota (RUA) II yang diadakan di Balai Pelatihan Mitra Aksi Fundation Muarojambi, Minggu (3/6). Rapat umum itu dihadiri 80 orang yang terdiri dari anggota Imaparna dan undangan serta penasehat Imaparna. Foto batakpos/rosenman manihuruk

Hindari Pacaran Semarga

Jambi, BATAKPOS

Ikatan Mahasiswa Pomparan Raja Naiambaton (IMA-PARNA) Jambi berupaya melestarikan Budaya, Adat Batak tanpa memandang agama maupun latar belakang anggotanya. Imaparna juga bersama-sama membangun dan melestarikan budaya, adat Batak sesama mahasiswa/i yang akhir-akhir ini terancam akibat budaya popular dan budaya asing yang semakin mendominasi kehidupan mahasiswa.

Tujuan utama didirikannya IMAPARNA Jambi oleh para perintis dahulu untuk mempersatukan anak, boru dan bere Raja Naiambaton yang ada di lingkungan mahasiswa pada khususnya dan di Provinsi Jambi pada umumnya tanpa memandang perbedaan agama.

Kemudian, sebagai sarana yang dapat menambah pengetahuan tentang Parsadaan Raja Naimbaton (PARNA) secara detail  secara tidak langsung bersama-sama membangun dan melestarikan budaya Batak sesama mahasiswa/ i.

Imaparna juga membina hubungan kerja sama sesama mahasiswa dengan ikatan-ikatan marga lainnya seperti IMATOHO (Ikatan Mahasiswa Toga Sihombing), Naimarata, IMKA (Ikatan Mahasiswa Karo). Tidak tertutup kemungkinan menjalin hubungan baik dengan punguan PARNA yang ada di Provinsi Jambi.

Demikian dikatakan Ketua Badan Pengurus Harian (BPH) Imaparna Jambi Periode 2010-2012, Muchtar Aris Simarmata kepada BATAKPOS disela-sela rapat umum anggota (RUA) II yang diadakan di Balai Pelatihan Mitra Aksi Fondation Muarojambi, Minggu (3/6). Rapat umum itu dihadiri sekitar 80 orang yang terdiri dari anggota Imaparna dan undangan serta penasehat Imaparna.

Menurut Muchtar Aris Simarmata, Imaparna merupakan wadah bagi mahasiswa/i anak, boru dan bere raja Naiambaton. Di Imaparna inilah ketiga elemen tersebut dipersatukan untuk mencapai suatu tujuan yang baik tentunya dan tanpa memandang agama maupun latarbelakang setiap anggota Imaparna.

Dengan adanya Imaparna ini maka akan terjalin pula kebersamaan antar anggota, maupun kepada punguan marga lainnya, saling tolong-menolong antar anggota dan yang paling utama adalah ikut melestarikan budaya/adat Batak di lingkungan kampus khususnya di Jambi umumnya.

Disebutkan, ditinjau situasi sebelum didirikannya Imaparna Jambi, ada banyak kekeliruan yang terjadi tiap-tiap anggota antara lain ; mahasiswa/i perantau yang kuliah di Jambi masih belum mengetahui lebih dalam tentang PARNA, bila ditanya mereka hanya mengatakan bahwa marganya PARNA tanpa mengetahui marga lain yang termasuk PARNA juga. Dengan situasi ini tiap anak parna kesulitan untuk mencari saudaranya di dalam Parna.

Kemudian mahasiswa/i yang berasal dari Jambi kebanyakan belum menyadari bahwa dirinya termasuk Parna, sehingga tanpa sadar terutama dalam membina hubungan pacaran sering terjadi kekeliruan. Itu semua disebabkan oleh minimnya pengetahuan tentang seluk-beluk PARNA.

“Bila ada mahasiswa/i yang sakit sering sekali kesulitan dalam situasinya karena tidak ada teman yang peduli terhadap dirinya. Masalah-masalah diatas merupakan beberapa masalah yang sering dihadapi Imaparna dan masih banyak lagi masalah yang lainnya. Berdasarkan itulah para perintis Imaparna di Jambi berjuang dan bertekad untuk membuat wadah Imaparna,”katanya.

Menurut Muchtar Aris Simarmata, dengan adanya wadah Imparna ini sudah memberi dampak positif bagi para anak, boru dan bere Raja Naiambaton. Para anggota Imaparna sudah dibekali pengetahuan dasar Parna dan secara tidak langsung para anggota sudah menerapkan hal positif yang dibangun di Imaparna.

Disebutkan, IMAPARNA Jambi di Rintis sejak tahun 2008 oleh senior-senior mahasiswa Parna dan disahkan pada tanggal 14 April 2009. Imaparna Jambi di bentuk para perintis untuk lebih mengakrabkan dan mengeratkan tali persaudaraan antara keturunan Pomparan Raja Naiambaton.

Anggota IMAPARNA JAMBI terdiri dari anak,boru,bere dan ibebere jadi agama apapun itu bisa masuk asalkan keturunan Parna sebab dalam IMAPARNA JAMBI tidak memandang agama karena persatuan (dipunguan) inilah semua agama disatukan dalam suatu paguyuban yang berlandaskan hukum adat.

Disebutkan, IMA-PARNA mempersatukan Anak, Boru, Bere, Ibebere yang bertemu di tempat perantauan. Oleh karena  itu aturan adat yang telah dibuat oleh nenek moyang Batak menyatakan “Somba marhula-hula, manat  mardongan tubu, jala elek nang marboru”.

“Itulah dasar atau pedoman IMAPARNA ini. Agar kita satu hati, satu pikiran dan satu tujuan baik dalam suka cita maupun duka cita. Dengan demikian maka kita dapat mewujudkan cita-cita Imaparna kita ini seperti yang diharapkan nenek moyang kita .Untuk mencapai cita-cita tersebut maka perlu diadakan regenerasi IMAPARNA melalui pemilihan badan pengurus harian IMAPARNA  yang baru sehingga  IMAPARNA bisa lebih baik  lagi,”katanya.

Pada kesempatan itu, Crisjakson Simarmata (perintis Imaparna Jambi), Firman Nadeak (Ketua Panitia RUA II Imaparna Jambi) dan Johaci Purba (anggota Imaparna) mengatakan, Imparna Jambi kedepan harus lebih baik.

Kegiatan budaya, seminar, lingkungan, social lainnya harus lebih sering dilakukan guna mendekatkan Imaparna kepada masyarakat secara luas terlebih kepada Etnis Batak di Provinsi Jambi.

Penasehat IMAPARNA Jambi, A Lindung Simarmata /br Haloho, A Jadiaman Simarmata/br Sinurat, A Cenly Sidabutan/br Sihombing secara terpisah mengatakan, IMAPARNA merupakan organisasi marga bagi mahasiswa yang harus mendapat dukungan dari Marga Parna.

Disebutkan, kepedulian IMAPARNA terhadap budaya, adat Batak diperantauan harus terus didorong karena organisasi IMAPARNA bisa menambah pengetahuan anggota IMAPARNA terhadap PARNA, sehingga bisa menghindari pertemanan (pacaran) semasa marga Parna. RUK
Perintis IMAPARNA JAMBI


Ketua Panitia RUA II IMAPARNA Jambi di Mitra Aksi Fundation, Muarojambi, Minggu 3 Juni 2012.


Hiburan Menarik
Mitra Aksi Fundation (Foto Bawah) Foto2 Rosenman Manihuruk (Asenk Lee Saragih-HP 0812 747 7587)

3 komentar:

Frans Margint mengatakan...

Ralat Bang,, Pimpinan Sidang bukan aris Ginting, tetapi frans ginting.

ROSENMAN MANIHURUK mengatakan...

Thank atas koreksi dan singgahnya di blogku. Sudah diralat. SEMOGA IMAPARNA JAMBI LEBIH MAJU LAGI. HORASMA.

Frans Margint mengatakan...

Oke bang sama2...

Mampir juga di blog frans bg..

fransmargint.blogspot.com