Senin, 13 Februari 2012

SBY : Kawasan Pangan Terpadu Atasi Kekurangan Pangan

Panen: Presiden SBY didampingi Gubernur Jambi HBA saat meninjau Kawasan Budidaya Ikan, Kampong Pangan Terpadu Minipolitan Pudak, Desa Pudak, Kecamatan Kumpeh, Kabupaten Muarojambi, Jumat (10/2). Presiden melakukan panen ikan patin yang beratnya berkisaran 1kg, kemudian memanen padi, timun dan menikmati buah hasil petani. SBY juga menikmati makanan hasil olahan ikan patin seperti kerupuk, rengginang, stik ikan patin dan abon patin. Foto batakpos/rosenman manihuruk


Jambi, BATAKPOS



Agenda Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) beserta Ibu Hj Ani Bambang Yudhoyono beserta rombongan, Jumat (10/2) pukul 09.00 didampingi Gubernur Jambi H Hasan Basri Agus (HBA) meninjau Kawasan Budidaya Ikan, Kampong Pangan Terpadu Minipolitan Pudak, Desa Pudak, Kecamatan Kumpeh, Kabupaten Muarojambi yang berjarak kurang lebih 9 kilometer dari Rumah Dinas Gubernur Jambi tempat Presiden SBY dan Ibu Negera menginap.

Presiden SBY dilokasi itu melakukan panen ikan patin, peninjaun tanaman holtikultura, hasil olahan ikan patin dan proses pembuatan pakan ikan. Presiden SBY menyatakan bahwa kawasan pangan terpadu Desa Pudak merupakan salah satu solusi cara untuk mengatasi kekurangan pangan.

Kunjungan Presiden ini didampingi oleh beberapa Menteri Kabinet Indonesia Bersatu jilid II, Gubernur Jambi Drs. H.Hasan Basri Agus,MM, Bupati Muaro Jambi Burhanuddin Mahir.

Gubernur Jambi H Hasan Basri Agus mengatakan, kampung lumbung pangan terpadu itu memiliki luas pemukiman 2.290 hektare, kebun campuran 150 hektare, sawah potensi 950 hektare, sawah garapan 150 hektare, kolam ikan 63 hektare berisi 630 unit kolam dan daerah rawa atau belukar seluas 1.069 hektare.

Disebutkan, khusus sektor perikanan tersebut, tiap hari kolam tersebut mampu menghasilkan lima ton ikan patin/hari, produksinya selain dijual dalam bentuk mentah juga diproduksi dalam bentuk produk jadi.

Ketua Kelompok Tani, Timan saat memberikan keterangan kepada Presiden SBY menerangkan tentang kawasan pangan terpadu. Presiden melakukan panen ikan patin yang beratnya berkisaran 1kg, kemudian memanen padi,timun dan menikmati buah hasil petani di Desa Kumpeh, juga menikmati makanan hasil olahan ikan patin seperti kerupuk, rengginang, stik ikan patin dan abon patin.

“Hasil olahan ini memiliki rasa yang enak dan sehat. Dunia sekarang ini sedang mengalami banyak masalah terutama adalah masalah kekurangan pangan. Untuk itu dengan penuh kesadaran dan inisiatif mari kita tingkatkan apa yang dibutuhkan, semua terutama kebutuhan bahan-bahan pangan, seperti contohnya di depan kita ini baik sekali ada, ikan, sawah ada tanaman sayur-sayuran seperti bontel/ timun, gambas, cabe. Mari kita jadikan ini gerakan nasional,”kata SBY.

Menurut SBY, kalau semua kabupaten semua desa melakukan kegiatan ini maka walaupun mengalami masalah pangan, walaupun kadang pangan harganya naik dan turun tetapi rumah tangga akan memiliki kecukupan pangan terutama yang bisa dihasilkan.

Presiden SBY berharap proyek ini dapat berkembang di Indonesia dan didukung oleh pemerintah. Dirinya berharap Kades, pak Camat, Bupati terus memberi perhatian, membina , membantu proyek-proyek seperti ini, sehingga dapat berkembang di Indonesia.

“Saya sudah menikmati hasil olahan ikan patin ada rengginang, ada kerupuk semuanya joss dan sehat marilah kita jadikan tanah air ini, jaman ini menjadi jaman kebangkitan untuk meningkatkan pertanian, perikanan terutamanya meningkatkan kecukupan pangan yang kita perlukan,”katanya.

Presiden SBY juga memberikan apresiasinya kepada para petani yang telah mengolah tempat ini yang diaharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan. Presiden juga menekankan pentingnya memanfaatkan setiap jengkal tanah untuk meningkatkan sumber pangan di Indonesia.

“Kita berada di tempat ini untuk menyaksikan apa yang dilakukan oleh saudara-saudara kita untuk mengembangkan perikanan tanaman pangan dan buah-buahan. Saya ibu Negara dan para Menteri juga para Gubernur bersyukur ke hadirat Tuhan karena apa yang dilakukan bapak dan ibu di tempat ini Insya Allah akan menjadi jalan untuk meningkatkan kesejahteraan kita semua,”katanya.

Shalat Jum’at Bersama

Usai bertolak dari Desa Pudak ke Rumah Dinah Gubernur Jambi, Presiden SBY didampingi HBA pada pukul 12.10 menuju Masjid Agung Al-Falah dan disambut Pengurus Badan Pengelola Masjid. Syalat Jumat Khotib : M Fachrori Umar, Imam Dr Hafif Dahroni dan Muadzin M Zuber S.Ag.

Wakil Gubernur Drs. H. Fachrori Umar, M.Hum (Wagub) selaku Khatib menyampaikan khutbah dengan tema Sisi Lain Ketauladanan Rasullah SAW, Jum’at (10/2). Shalat Jum’at kali ini teras berbeda dari biasanya, Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ikut berjamaah beserta dengan beberapa Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II.

Khatib H. Fachrori Umar menyampaikan, bulan ini bertepatan dengan kelahiran Nabi Besar Muhammad SAW. Melalui mimbar mengingatkan umat Islam untuk meneladani Rasul. Umat introspeksi diri menuju kehidupan yang aman, adil, sejahtera.

Nabi Muhammad merupakan Suri Tauladan yang segala sisi kehidupannya menjadi pedoman bagi umat Islam, dalam Khutbahnya Wagub memberi contoh bagaimana kehidupan Rasul.

“Rasul merupakan seorang pengembala sewaktu kecil, hal tersebut dapat memberi contoh kepada kehidupan peternakan, setelah dewasa Rasul menjadi pedagang ini merupakan bentuk dari kegiatan ekonomi sekarang yang lebih akrab dengan istilah bisnis, sektor bisnis merupakan bagian yang paling dominan dalam perekonomian sekarang ini,”ujarnya.

Presiden beserta Ibu Hj Ani Bambang Yudhoyono beserta rombongan bertolak dari Bandar Udara Sultan Thaha Jambi sekitar pukul 14.00 WIB menuju Bandara Halim Perdanakusuma dengan menggunakan Pesawat Khusus Boing 737 800 dilepas oleh Gubernur Jambi dan Anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi Jambi, masing-masing beserta istri. RUK

Salaman : Presiden SBY didampingi Gubernur Jambi Hasan Basri Agus mendapat sambutan dari jemaah dengan antusias ingin berjabat tangan dengan Presiden SBY usai Shalat Jumat di Masjid Agung Al-Falah, Jumat (10/2). Foto batakpos/rosenman manihuruk

Tidak ada komentar: