Kamis, 09 Februari 2012

Media Online, Ancaman Serius Bagi Pers Indonesia

Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Tifatul Sembiring saat memberikan kata sambutan pada acara “Konvensi Media Massa” dalam rangka Hari Pers Nasional (HPN) ke-27 di Gedung Abadi Convention Centre (ACC) Kota Jambi, Rabu (8/2). Acara itu dihadiri tokoh pers nasional dan para insane pers Indonesia. Foto batakpos/rosenman manihuruk



Jambi, BATAKPOS


Media online atau media jejaring sosial merupakan ancaman serius bagi dunia pers di Indonesia. Penggunaan media jejaring sosial merupakan berkembangnya teknologi informasi yang harus diimbangi sumber daya manusia (SDM), khususnya penggiat per situ sendiri. Hadirnya media jejaring social juga berdampak negative terhadap budaya serta adat istiadat Bangsa Indonesia.

Perusahaan pers di Indonesia khususnya yang masih menganut media tradisional (media cetak) kini bakal hilang dengan lambat laun akibat gercarnya perkembangan media online yang mudah diakses oleh masyarakat. Pers di Indonesia juga diminta agar mampu mengingkuti perkembangan tersebut dengan mengedepankan Kode Etik Jurnalistik (KEJ).

Hal itu dikatakan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Tifatul Sembiring pada sambutannya pada acara “Konvensi Media Massa” dalam rangka Hari Pers Nasional (HPN) ke-27 di Gedung Abadi Convention Centre (ACC) Kota Jambi, Rabu (8/2). Acara itu dihadiri tokoh pers nasional dan para insane pers Indonesia.

“Kini masyarakat sudah mengandalkan media online sebagai sarana informasi. Sekarang masyarakat membeli buku onlie, konsultasi onlie, majalah onlie, tv online, koran online, radio online, ada juga kuliah online. Memang begitulah tren sekarang ini, dunia informasi teknologi maju terus. Dulu TV analog, kini berubah jadi TV digital, dan ini bisa diakses dalam satu media (HP). Hal ini menjadi tantangan bagi dunia pers Indonesia saat ini dan akan dating,”katanya.

Disebutkan, dengan munculnya media online, membuat orang makin meninggalkan media yang tradisional atau edisi cetak. Pers Indonesia kedepan semakin berinofasi kearah media online yang sangat sulit dibendung seiring dengan perkembangan IT.

Sebelumnya Ketua PWI Pusat Margiono dan Ketua Dewan Pers Prof Bagir Manan mengatakan, perkembangan pers di Indonesia cukup pesat sekali, khususnya media online. Seiring dengan perkembangan dunia pers tersebut juga harus diiringi dengan profesionalisme wartawan dalam menjalankan tugas jurnalistik.

“Kemerdekaan pers sudah ada saat ini. Namun 40 tahun pers di Indonesia masih terkungkung dibawah kepemimpinan bangsa yang otoriter. Namun kini kemerdekaan pers sudah dijamin undang-undang pers, namun profesionalisme pers tetap harus dijunjung tinggi sesuai dengan Kode Etik Jurnalistik,”kata Bagir Manan.

Perkembangan Pers di Jambi

Menurut Wakil Gubernur Jambi Drs. H. Fachrori Umar, M. Hum, perkembangan media massa di Jambi cukup pesat. “Sejak reformasi, perkembangan media cetak dan media elektronik di Provinsi Jambi, tumbuh dan berkembang sangat cepat dan pesat. Secara kuantitatif, sampai saat ini di Provinsi Jambi telah memiliki 20 koran harian, dua televise lokal, dan 10 radio swasta serta lima media online, dan berbagai media lokal lainnya, baik mingguan, bulanan dan yang lain,”katanya.

Disebutkan, jumlah media tersebut jika dibandinkan antara jumlah media yang ada dengan jumlah penduduk Provinsi Jambi yang baru mencapai 3,092 juta jiwa, tentunya ini merupakan suatu prestasi.

“Agar tidak terkesan pesatnya pertumbuhan media ini hanya dari sisi kuantitas saja, Wagub dalam berbagai kesempatan yang relevan selalu berpesan kepada insane Pers dan Media, agar secara terus menerus meningkatkan kualitasnya juga, dan dengan diselenggarakannya HPN di Provinsi Jambi ini, dapat memotivasi untuk lebih memperhatikan kualitas wartawan,”katanya. RUK

Tidak ada komentar: