Halaman

Senin, 28 Maret 2011

Kesulitan Ekonomi Menjadi Jalan Pintas Aprizal Akhiri Hidup Dengan Gantung Diri

Jambi, BATAKPOS

Kesulitan ekonomi memang sulit hilang dari negeri kaya raya sumber daya alam ini. Program pro rakyat yang disuarakan pemerintah pusat hingga kabupaten, hanya manis dibibir saja. Kesulitan ekonomi di negeri ini, membuat banyak rakyat miskin mengakhiri kemiskinan itu dengan bunuh diri.

Hal itu juga yang terjadi pada sesosok ayah dari tiga orang anak, Aprizal (37). Warga Kasang Jaya, Rt 02, Kecamatan Jambitimur, Kota Jambi ini nekat gantung diri dengan sutas tali rapia warna biru dalam gudang PT Ewi di Jalan Brigjen Katamso, Simpang Jawo, Kecamatan Jambi Timur dengan posisi kaki menyentuh lantai.

Motif bunuh diri Aprizal, diketahui karena persoalan uang sekolah anak. Tubuh korban ditemukan dalam keadaan tergantung tak bernyawa, Rabu (23/03) sekitar pukul 08.00 WIB. Saat ditemukan, tubuh Aprizal sudah kaku.

Kali pertama yang menemukan korban adalah Kusnadi, tukang yang hendak bekerja di gudang PT Ewi. Dari tubuh korban yang masih mengenakan kemeja putih lengan panjang dengan celana jeans juga sudah mengeluarkan aroma bau. Melihat ada mayat tergantung, Kusnadi yang sehari-hari bekerja sebagai tukang panjat pohon kelapa ini, segera melaporkan temuannya itu ke Polsekta Jambitimur.

Kapolsekta Jambitimur, AKP Yoce Martin bersama beberapa personilnya, langsun turun ke lokasi kejadian. Setelah dilakukan olah TKP, jenazah korban kemudian dibawa ke kamar mayat RS Raden Mattaher Jambi, guna dilakukan visum.

Kapolsekta Jambitimur didampingi Kasi Humas Aiptu AM Pasaribu menyebutkan, dari keterangan istri korban Ningsih, sebelum ditemukan tak bernyawa antara korban dan istrinya sempat cekcok, pada Minggu (20/3) malam.

“Keributan suami istri ini, pemicunya adalah seringnya korban cekcok dengan istri terkait dengan ekonomi rumah tangga. Selain itu, persoalan uang sekolah anak mereka juga jadi penyebab cekcok. Puncaknya, pada Minggu malam, korban pergi dari rumah dan sejak itu tidak pernah kembali,”kata Pasaribu.

Korban juga kerja serabutan untuk menghidupi satu istri dan tiga anaknya. Dari hasil pemeriksaan sementara, tidak ditemukan adanya tanda-tanda penganiayaan di tubuh korban. Pihak kepolisian masih menunggu hasil visum pihak rumah sakit. Kasus bunuh diri akibat persoalan ekonomi menjadi persoalan serius di Provinsi Jambi. ruk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar