Selasa, 22 Maret 2011

Investasi Jepang di Jambi Relatif Aman

Pasca Tsunami Jepang

Jambi, BATAKPOS

Hingga kini investasi Jepang di Jambi tidak mengalami masalah pasca gempa dan tsunami menerpa Jepang, (11/3) lalu. Hingga kini tak ada pengaruhnya terhadap investasi di Provinsi Jambi. Sejauh ini, investasi Jepang yang ada di Jambi hanya untuk pengelolaan karet, yakni oleh PT Aneka Bumi Pratama (ABP).

Demikian dikatakan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Provinsi Jambi, Saiyid Syekh, Rabu (16/3). Disebutkan, investasi Jepang tidak banyak di Jambi. Sejauh ini, investasi Jepang masih pengelolaan karet, yakni PT ABP yang berlokasi di Desa Kubu Kandang, Kabupaten Batanghari.

“Perusahaan tersebut mulai beroperasi sejak tahun 2004 dengan nomor izin 126/II/PMA/2004 dan nilai investasinya mencapai Rp.312.089.970.000. Kita tetap berharap gempa dan tsunami tersebut tidak berpengaruh pada investasi mereka di Jambi. Bahkan, kalau bisa ke depan investasi Jepang di Jambi justru bertambah,” katanya.

Menurut Saiyid, belum ada tambahan investor asal Jepang menanamkan modal di Jambi. Namun biasanya, jika ada investasi dari negara luar di Jambi, pihaknya akan diberitahukan pemerintah pusat.

Ia berharap investor lainnya menjadikan Jepang sebagai panutan dalam pengelolaan limbah. Karena limbah dapat berdampak terhadap lingkungan. “Karena itu kita berharap investor Jepang semakin banyak di Jambi. Mudah-mudahan, dampak gempa dan tsunami tidak berpengaruh pada investornya,” kata dia.

Sejauh ini, investasi di Jambi didominasi oleh perusahaan dari Malaysia, yakni pada sektor perkebunan seperti kelapa sawit dan karet. Disusul negara Cina dan Singapura.

Sementara investor yang baru masuk di Jambi yakni berasal dari India, yakni berupa kegiatan pertambangan dan rencana pengerukan Sungai Batanghari oleh PT Synco Global. Melalui Jambi Emas Expo 2011 ( 1 April hingga 7 April 2011) investor dapat melirik Provinsi Jambi. ruk

Tidak ada komentar: