Jumat, 05 November 2010

Industri Kreatif Sangat Dibutuhkan

Provinsi Jambi Optimis Program “Jambi EMAS 2015” Terwujud


Jambi, BATAKPOS

Pemerintah Provinsi Jambi optimis visi pembangunan “Jambi EMAS” (Ekonomi Maju, Aman, Adil dan Sejahtera) 2010-2015 akan terwujud. Visi tersebut akan terwujud dengan dukungan seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Industri kreatif juga sangat dibutuhkan dalam menunjang pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jambi.


Demikian dikatakan Gubernur Jambi, Drs. H. Hasan Basri Agus, MM kepada BATAKPOS terkait dengan pencapaian visi Jambi EMAS 2015. Hasan Basri Agus secara eksplisit menyatakan bahwa dirinya optimistis akan terwujudnya Jambi EMAS 2011-1015 yang dicanangkan sejak dilantik 3 Agustus 2010 lalu.

Kerusakan jalan yang sangat serius di berbagai tempat di Provinsi Jambi merupakan permasalahan yang paling disorot oleh dewan, hal ini juga diterima oleh gubernur dan menyatakan bahwa pada tahun 2011 perbaikan jalan memang diprioritaskan.

Pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan merupakan urat nadi perekonomian di yang harus didukung oleh pemerintah guna mewujudkan masyarakat mandiri dalam meningkatkan perekonomian.

Kerusakan jalan dan jembatan juga memperlambat pembangunan pusat pertumbuhan ekonomi baru di sentra-sentra produksi tanaman pangan dan lainnya yang tersebar di beberapa kabupaten.

Guna menjawab tantangan itu serta menyadari besarnya pengaruh kemiskinan infrastruktur tersebut terhadap percepatan pembangunan daerah, pasangan Gubernur Jambi – Wakil Gubernur Jambi periode 2010-2015, H Hasan Basri Agus–H Facrori Umar (HBA– FU) selama lima tahun kedepan.

Pembangunan urat nadi perekonomian (infrastruktur jalan, jembatan serta listrik) merupakan persoalan yang harus segera diatasi. Menurutnya, hingga kini sekitar 425,21 kilometer (km) jalan provinsi yang menjadi urat nadi perekonomian di Jambi masih rusak berat.

Kerusakan jalan tersebut mencapai 27,14 persen dari sekitar 1.567 km panjang jalan provinsi di daerah itu. Sedangkan jalan provinsi yang rusak ringan di Jambi mencapai 447,05 km (28,53 persen). Jalan provinsi yang kondisinya baik di daerah hanya 295,97 km (18,89 persen).

“Perbaikan kerusakan dan peningkatan kualitas jalan dan jembatan di Jambi harus tuntas paling lambat lima tahun ke depan. Target itu harus tercapai karena produksi pertambangan batu bara dan perkebunan kelapa sawit di Jambi kini mulai mengalami booming (ledakan produksi),”katanya.

Industri Kreatif

Menurut Hasan Basri Agus, dalam meningkatkan pembangunan perekonomian di Provinsi Jambi, perlu dan penting mengembangkan ekonomi kreatif, karena ekonomi kreatif diyakini dapat memberikan kontribusi yang nyata.

Industri kreatif tersebut sejalan dengan Instruksi Presiden No. 6 tahun 2009, tentang pengembangan Ekonomi Kreatif, dan sebagaimana diketahui bersama bahwa pemerintah Provinsi Jambi telah menetapkan visi “Jambi EMAS 2015”.

Sehubungan dengan itu, konsep ekonomi kreatif merupakan sabuah konsep baru yang mensinerjikan informasi dan kreativitas dengan mengandalkan ide dan iptek serta sumberdaya manusia (SDM), sebagai factor utama dalam kegiatan ekonominya.

Menurut HBA, struktur perekonomian dunia mengalami tranformasi dengan cepat, seiring dengan pertumbuhan ekonomi, dari yang sebelumnya berbasis sumberdaya alam (SDA), menjadi berbasis sumberdaya manusia (SDM).

“Dari era pertanian ke era industri dan informasi, yang selanjutnya berkembang kearah ekonomi kreatif, dengan berorientasi pada inovasi dan gagasan kreatif. Pemprov Jambi sangat berkepentingan untuk mengembangkan dan menerapkan konsep ekonomi kreatif. Karena ekonomi kreatif dapat mendatangkan dua keuntungan secara bersamaan, yaitu pertumbuhan ekonomi yang prorakyat dan juga penguatan identitas budaya lokal yang memperkaya identitas nasional secara nyata,”katanya.

Disebutkan, Provinsi Jambi pada masa yang akan datang tidak akan memiliki daya saing yang kuat, apabila pertumbuhan ekonominya hanya mengandalkan sumberdaya alam.

“Oleh karena itu konsep ekonomi kreatif akan menjadi wahana tepat dan menarik untuk memberikan nuansa yang lebih variatif yang mengkombinasikan antara kekayaan sumberdaya alam dengan sumberdaya manusia yang berkualitas, teknologi yang inovatif dan gagasan yang baru,”katanya.

Disebutkan, guna mewujudkan hal itu harus didorong peningkatan kemampuan penguasaan teknologi dari berbagai bidang, serta mengedepankan prinsif-prinsif pembangunan yang inklusif dan berkeadilan.

Dibidang kelistrikan , HBA berpendapat, hingga kini tingkat elektrifikasi di Jambi masih tergolong rendah. Sekitar 461 desa yang tersebar di sembilan kabupaten di Provinsi Jambi hingga kini belum menikmati listrik. Desa yang belum menikmati listrik tersebut mencapai 42,41 persen dari sebanyak 1.087 desa di provinsi itu. Sedangkan desa yang telah menikmati listrik di daerah itu sebanyak 626 desa atau 65 persen.

Ketersediaan daya listrik di daerah itu saat ini hanya 146 megawatt (MW). Sedangkan, kebutuhan listrik daerah itu mencapai 310 MW. Berarti masih terdapat kekurangan daya listrik di provinsi itu sekitar 170 MW.

Menurutnya, peningkatan jangkauan aliran listrik (elektrifikasi) di Jambi sangat mendesak. Peningkatan daya listrik di daerah itu memiliki manfaat ganda, yakni untuk meningkatkan minat investor menanamkan modal di daerah itu sekaligus mempercepat kebangkitan pertumbuhan pusat ekonomi baru di daerah-daerah kabupaten.

Target PAD

Pada tahun 2011 Pemerintah Provinsi Jambi telah melakukan perhitungan secara cermat dengan mempertimbangkan berbagai aspek dan direncanakan Anggaran Pendapatan Daerah tahun 2011 sebesar Rp1.359.003.913.850,- yang bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp571.301.572.100.

Menurut HBA, target Rencana PAD tahun 2011 tersebut mengalami peningkatan sebesar Rp67.491.787.100,- atau 13,40 persen, jika dibandingkan dengan anggaran pendapatan murni tahun 2010 yakni sebesar Rp 503.809.785.000,- menjadi Rp 571.301.572.100,- pada tahun 2011.

Rincian target itu yakni pajak daerah sebesar 482.500.000.000, Retribusi Daerah sebesar Rp6.146.887.500,-, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan sebesar Rp 10.881.827.350,- dan d) Lain-lain PAD sebesar Rp 71.772.857.250.

Sementara penerimaan ditargetkan Rp 100.000.000.000,-, yang diperoleh dari prediksi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) tahun lalu. rosenman manihuruk




Fotofoto : Jalan Nasional : Salahsatu titik jalan Nasional sepanjang 22 km di Jalan Lingkar Selatan Kota Jambi yang kondisinya hingga kini masih rusak parah. Gubernur Jambi Hasan Basri Agus meminta Pemerintah Pusat untuk segera mengalokasikan dana cukup guna rehabilitasi jalan tersebut. foto batakpos/rosenman manihuruk.

Tidak ada komentar: