Sabtu, 03 Mei 2008

Karena Undian Berhadiah, Warga Jambi Nyaris Jual Rumah

Jambi, Batak Pos

Penipuan berkedok undian berhadiah akhir-akhir ini meresahkan masyarakat Jambi. Praktik penipuan berkedok undian ini telah menelan korban. Bahkan seorang warga Meryam (36) yang tinggal di Jalan Lingkar Selatan, Lorong Sawo, , Kota Jambi nyaris menjual rumahnya gara-gara diminta oleh oknum yang mengaku dari perusahaan yang memproduksi sabun cuci merek wow.

Kejadian itu bermula ketika Meryam hendak mencuci pakaian suaminya. Waktu dia menyobek sudut plastik bungkusan sabun cuci wow, dirinya menemukan secarik kertas. Setelah kertas itu dibuka, betapa terkejutnya dia, bercampur girang, dirinya mendapatkan tulisan "selamat anda mendapatkan mobil kijang inova".

Serta merta Maryam memberitahukan hal itu ke seisi rumah, spontan seisi rumah menjadi heboh. "Ketika itu saya senang bukan main, rasa-rasa mau pingsan saking senangnya. Saya tidak pernah membayangkan kalau bisa punya mobil," ujarnya kepada Batak Pos, Senin (28/4).

Kemudian Maryam langsung ke Wartel (warung telekomunikasi) yang tak jauh dari tempat tinggal untuk menghubungi nomor Handphone (HP) yang tertera di kertas undian tersebut. Dari hasil komunikasi itu, Maryam dibenarkan mendapatkan hadiah tersebut dan memberikan ucapan selamat kepada Maryam.

Namun saat ditelepon yang ditelepon Maryam tak mau menyebutkan identitasnya dan alamatnya. Hanya saja pembicaraan itu diover ke orang lain yang disebut sebagai boss perusahaan wow.

Selanjutnya, bos perusahaan itu kemudian membujuk Maryam untuk mengirimkan sejumlah uang yang tidak mungkin dimiliki oleh seorang istri buruh bangunan. Tidak tanggung-tanggung, pertama sang boss meminta mengirimkan uang muka untuk biaya transportasi untuk mengantar hadiah tadi sebesar tujuh juta rupiah.

Uang tersebut harus di transfer ke nomor rekening yang telah dikirim lewat SMS (source massage service) pada Bank BNI atas nama Yudianto. Kemudian delapan juta rupiah sisanya akan diambil setelah mobil berada ditangan Maryam.

Dari pengakuan Maryam, dirinya bersama suaminya kebingungan ketika itu. Dirinya tidak tahu harus mencari kemana uang sebesar itu. Sedangkan suaminya hanya buruh bangunan dan dirinya sendiri ibu rumah tangga (IRT). Hasil kesepakatan keluarga, akhirnya Maryam hendak menjual rumahnya yang nilai rumah tersebut kira-kira Rp 25 juta.

Rumah Maryam hanya tinggal di rumah berdinding papan di salah satu sudut kota Jambi. Dirinya bergegas menawarkan rumah itu kepada beberapa orang tetangganya, karena sang boss perusahaan itu mendesak minta dikirim paling lambat sore harinya.

"Sebagian tetangga saya heran. Karena tiba-tiba saya mau memnjual rumah yang dibangun dari hasil jerih payah suami saya. Saya sempat panik saat itu karena pihak perusahaan wow tersebut mendesak dan mengatakan kalau hadiah berupa mobil kijang inova tadi telah berada di atas kendaraan jenis treller dan akan berangkat ke Jambi setelah uang muka ditransfer,"katanya.

Namun nasib baik masih berpihak kepada Maryam, belum sempat rumahnya dijual -walaupun telah ada yang menawarnya seharga Rp 20 juta- dirinya mengkonsultasikan hal itu kepada seorang Bintara Polisi berpangkat Bripka.

Polisi tadi memberitahukan kepada Maryam untuk tidak usah mempedulikan undian itu, karena itu hanya tipuan belaka dan tidak memiliki identitas yang jelas. " Jangan sepeserpun kirim uang, itu penipuan karena saya bukan baru kali ini melihat kertas undian yang seperti itu," kata polisi itu seperti ditirukan Maryam. .

Ketua Tim Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Kantor Sosial Pemberdayaan Masyarakat (KSPM) Provinsi Jambi, Drs. Syarifudin kepada Batak Pos mengaku dirinya telah beberapa kali menerima laporan dari masyarakat terkait permasalahan tersebut. Bahkan pihaknya telah menyelidiki hal itu dan mengkoordinasikan kepada pihak berwajib.

Menurut Syarifudin dirinya telah menghubungi Departemen Perindustrian dan Perdagangan (Deperindag) RI di Jakarata dan pihak perusahaan yang memproduksi sabun cuci wow. Hasil konfrimasi pihak KSPM ternyata perusahaan itu tidak pernah mengeluarkan undian dan dari departemen sendiri tidak pernah mengeluarkan izin untuk undian tersebut. ruk

Tidak ada komentar: