DENGAN NIAT BAIK, ISI BLOG INI BUKAN UNTUK MELANGGAR UU RI NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK. APABILA ADA ORANG-LEMBAGA DLL YANG KEBERATAN DENGAN ISI DARI BLOG INI, BOLEH MELAYANGKAN SURAT ELEKTRONIK KE EMAIL : rosenmanmanihuruk@gmail.com atau SMS/WA ke NO 08127477587. FB Asenk Lee Saragih.UNTUK DICABUT ISI DARI BLOG YANG KEBERATAN BERSANGKUTAN.
▼
Halaman
▼
Senin, 28 Februari 2011
Guru Sekolah Dasar Serbabisa dari Pinggir Danau Toba Simalungun
Pengabdian : Demi pengabdian, Sarimah br Manihuruk rela mengajar 48 anak didik yang terdiri dari kelas satu hingga kelas enam di SD 096118 Ujung Saribu, Soping, Kecamatan Pamatang Silimakuta, Kabupaten Simalungun. Tampak Sarimah br Manihuruk saat berangkat ke sekolah Sabtu (19/2/11) dengan menggunakan perahu kayu mesin. Foto batakpos/rosenman manihuruk
Bobroknya Dunia Pendidikan di Simalungun
Simalungun, BATAKPOS
Perawakan wajah asli dengan mekup seadanya serta berpenampilan sederhana, begitu tampak pada keseharian Sarimah br Manihuruk. Mengabdi sebagai seorang guru sekolah dasar di daerah pinggir Danau Toba, perempuan kelahiran 2 September 1960 ini dituntut sebagai guru serba bisa.
Betapa tidak, dirinya di SD 096118 Ujung Saribu, Soping, Kecamatan Pamatang Silimakuta, Kabupaten Simalungun harus rela mengajar 48 anak didik yang terdiri dari kelas satu hingga kelas enam. Sejak diangkat jadi guru pada 1 Desember 1980, Sarimah br Manihuruk tetap setiap hingga kini mengabdi di SD Soping.
Ironis memang. Guru di SD 096118 Ujung Saribu, Soping sejak empat tahun terakhir hanya dua orang. Selain Sarimah br Manihuruk, guru serbabisa satu lagi yakni Bungainim br Sinaga. Keduanya harus berjibaku untuk mengajarkan delapan mata pelajaran kepada 48 anak didik dari kelas 1 hingga kelas 6.
“Hati saya miris melihat kondisi sekolah kami ini. Sudah empat tahun kami hanya berdua mengajar. Tidak ada guru yang mau tinggal di Desa Soping tersebut. Kami setiap hari harus menempuh perjalanan 10 km dari Desa Hutaimbaru untuk mencerdaskan anak bangsa di desa pesisir danau ini. Perhatian pemerintah hingga kini belum ada,”ujar Sarimah kepada BATAKPOS di Desa Hutaimbaru Sabtu (19/2).
Sarimah mengaku kewalahan untuk mendidik 48 murid di SD Soping tersebut. Dengan berbekal ilmu pendidikan dari lulusan Sekolah Pendidikan Guru (SPG) Pematang Raya, tahun 1979, dirinya berusaha untuk mengetahui kurikulum 8 mata pelajaran.
“Saya kadang meneteskan air mata saat memberikan pelajaran kepada anak didik. Saya prihatin dengan masa depan 48 anak didik ini. Dengan berbekal dua guru, bagaimana kualitas anak didik ini kelak. Hal ini sudah dilaporkan ke Dinas Pendidikan Kabupaten Simalungun, namun belum ada tanggapan,”kata ibu dari 4 orang anak ini.
Persoalan dunia pendidikan di pesisir Danau Toba di Simalungun, sudah diujung nadir. Perhatian dinas terkait terhadap masa depan anak-anak di desa pinggir danau tersebut sudah lama terabaikan.
“Saya sudah sering dipaksa jadi kepala sekolah di SD Soping, namun saya tolak. Saya cumin tamat SPG, bagaimana pula saya kepala sekolah sementara guru hanya ada dua orang. Hal ini yang membuat saya sedih. Agar tidak berdosa makan uang rakyat, saya tetap konsisten dalam pengabdian sebagai guru delapan mata pelajaran dari kelas satu hingga kelas enam,”ujar istri dari Angkus Girsang ini.
Menurut Sarimah, warga Desa Soping juga kurang peduli terhadap kekurangan guru di SD Soping. Kondisi guru yang sudah berjalan lima tahun ini, hanya ada dua orang guru. Hal tidak dipersoalkan warga Soping.
“Warga Soping hanya bisa melapor kalau kita ngak masuk. Kalau soal kekurangan guru ini tidak mereka tanggapi. Orang tua murid hanya menyerahkan pendidikan anaknya kepada dua orang guru,”katanya.
Sekolah di Pesisir Simalungun Merena
Sementara itu, kondisi tragis dan ironis juga dihadapi SD Inpres 091383 Desa Hutaimbaru, Kelurahan Bangun Mariah, Kecamatan Pematang Silimakuta, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. Desa Hutaimbaru bisa ditempuh dari dua arah yakni dari Desa Haranggaol dan Desa Tongging dengan tranportasi kapal kayu mesin.
Jarak tempuh perjalanan normal dari ibukota Kabupaten Simalungun, Pematang Raya ke Desa Hutaimbaru memakan waktu kurang lebih 3 jam. Letak desa ini percis di pinggir Danau Toba. Jumlah penduduk sekitar 50 kepala keluarga (KK) dan jumlah anak didik SD sekitar 30 orang.
Kini bangunan SD Inpres 091383 Hutaimbaru kondisinya memprihatinkan. Kini SD Inpres Hutaimbaru tinggal kenangan. Bangunan yang dulunya megah dan permanen, kini tinggal kerangka. Bahkan tiga gedung utama sebagai ruangan kelas hancur tanpa isi. Seluruh bangku, meja dan arsip buku-buku lenyap tak tahu rimbanya.
Ironis memang. Disaat pemerintah gencar meningkatkan mutu pendidikan, namun dunia pendidikan di desa pesisir Danau Toba justru merana. Program pemerintah meningkatkan mutu pendidikan wajib belajar sembilan tahun di tingkat perkotaan boleh saja dibilang maju.
Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) juga digalakkan guna memberantas buta aksara. Namun pembangunan pendidikan di pedesaan kerap terabaikan karena kurang perhatian pemerintah setempat.
SD Inpres 091383 Desa Hutaimbaru, salah satu contoh merananya dunia pendidikan ditingkat pedesaan. SD ini luput dari perhatian pemerintah. SD Inpres Hutaimbaru tahun 1965-1990, berkembang pesat, dan menjadi pioner sekolah dasar di pesisir Danau Toba Kabupaten Simalungun.
Bangunan SD Hutaimbaru dibangun tahun 1965 oleh (Alm) St Efraim Manihuruk/ RP br Haloho. Bahkan St Efraim Manihuruk sebagai guru pertama di SD Hutaimbaru dan kemudian ada guru Jasalmon Sinaga.
Memasuki tahun 1991, SD Hutaimbaru justru tutup dengan alasan guru tak ada yang betah tinggal di Desa Hutaimbaru. Sepuluh tahun sudah sekolah kebanggan masyarakat Hutaimbaru itu tutup. Padahal kini ada sekitar 30 anak didik wajib belajar di desa tersebut.
Tahun 1965 hingga tahun 1990an, SD Hutaimbaru merupakan sekolah SD utama untuk empat desa tetangga. Seperti Desa Soping, Soping Sabah, Nagori Purba dan Hutaimbaru sendiri.
“Sekolah SD Hutaimbaru tahun 1990 ada sebanyak 7 guru sekolah. Namun kini sekolah kebanggan warga Desa Hutaimbaru itu tinggal kenangan. Alasan guru tidak betah, membuat pemerintah menutup sekolah ini,”kata Tuahman Purba, tokoh masyarakat setempat kepada BATAKPOS, Sabtu (19/2/11).
Menurut Tuahman Purba yang juga menjabat Pengantar Jemaat GKPS Hutaimbaru ini, tutupnya sekolah SDN Hutaimbaru 11 tahun lalu, karena tidak ada guru. Penempatan guru yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Simalungun hanya bisa bertahan sekitar tiga bulan.
“Alasan para guru karena jaraknya jauh dari ibukota Kecamatan, Saribudolok. Kemudian tempat mengajar tergolong desa terisolir. Banyak guru yang sudah ditempatkan di desa ini pindah. Mereka melakukan segala cara yang penting pindah dari desa ini,”katanya.
Tokoh masyarakat dan juga Perutusan Sinody Bolon GKPS Resort Tongging selama 15 tahun, St Berlin Manihuruk menambahkan, ada sekitar 30 anak wajib belajar SD di desa tersebut. Kini anak didik itu harus berjalan kaki sepanjang lima kilo meter lebih untuk menempuh sekolah SD desa tetangga yakni Soping dan SD Nagori Purba.
“Orang tua murid sudah berulang kali mengajukan permohonan untuk membuka kembali SDN Hutaimbaru. Namun alasan dari pihak kecamatan, muridnya terlampau sedikit dan guru tidak ada yang mau berdomisili di desa ini. Ini yang menjadi persoalan. Bahkan warga desa berencana untuk meratakan bangunan dengan tanah untuk dijadikan areal pesta,”katanya.
Disebutkan, sudah ada dua SD di pesisir Danau Toba Kabupaten Simalungun yang tutup. Selain SD Hutaimbaru kemudian SD Inpres Desa Baluhut, Kecamatan Pematang Silimahuta, Simalungun. Rosenman manihuruk (Berita ini telah dimuat di HU BATAKPOS Edisi Cetak Jumat 25, Sabtu 26 Februari 2011 Secara Bersambung Di Halaman Satu (kaki)).
Sisa Bangunan SD Impres Hutaimbaru. Foto Rosenman Manihuruk.
Desa Hutaimbaru, Kecamatan Pamatang Silimakuta, Kabupaten Simalungun. Foto2 Rosenman Manihuruk (Asenk Lee Saragih). HP 0812 7477587.
Sarimah br Manihuruk saat tiba di SD Soping, Sabtu 19 Februari 2011. Sementara anak didiknya telah menunggu. Foto Rosenman Manihuruk. (Foto Bawah)
Desa Soping, Kecamatan Pematang Silimakuta, Kab Simalungun.
Desa Soping, Kecamatan Pematang Silimakuta, Kab Simalungun.
Desa Soping, Kecamatan Pematang Silimakuta, Kab Simalungun.
Desa Desa Soping, Kecamatan Pematang Silimakuta, Kab Simalungun. Foto2 Rosenman Manihuruk (Asenk Lee Saragih) HP 0812 7477587.
Petani di Jambi Sambut Gemberi Naiknya Harga sawit dan Karet
Petani Karet di Desa Bukit Baling, Muarojambi. Foto Rosenman Manihuruk.
Jambi, BATAKPOS
Para petani kelapa sawit dan karet di Provinsi Jambi sambut gembira naiknya harga tandan buah segara (TBS) kelapa sawit dan getah karet. Kini harga TBS sawit di tingkat petani Rp 1700 hingga Rp 1800 per kilogram (kg), sementara harga getah karet Rp 25.000 per kilogram.
St R br Purba, petani sawit kepada BATAKPOS di Jambi, Minggu (27/2) mengatakan, harga sawit sepekan terakhir mencapai Rp 2000 per kg. Sementara sebelumnya hanya Rp 1300 per kg.
“Harga TBS sempat mencapai Rp 2000 di tingkat petani. Namun harga itu hanya bertahan sepekan. Namun kini harga di tingkat petani hanya Rp 1700. Harga ini sudah lumayan dibandingkan pada tahun 2008 lalu yang sempat terpuruk hingga Rp 500 per kg,”katanya.
Menurutnya, harga TBS diharapkan stabil paling rendah Rp 1700 per kg. Harga ini sudah bertahan selama dua pecan. Naiknya harga TBS berdampak positif bagi perekonomian rakyat Jambi.
“Kalau harga ini stabil, petani sawit cukup terbantu dan akan beruntung. Masyarakat Batak di Jambi banyak jadi pengusaha kebun sawit. Dengan harga TBS naik, merupakan kebahagiaan bagi masyarakat Batak pada umunya dan petani TBS pada khususnya,”katanya.
Hal senada juga dikatakan G Simangunsong, petani sawit Desa Bungku, Unit VI Sungaibahar, Kabupaten Muarojambi. Menurutnya harga TBS ditingkat petani di Sungaibahar mencapai Rp 1500 hingga Rp 1700 per kg.
Harga TBS di tingkat petani sudah lumayan naik. Dengan harga tersebut para petani sawit yang mayoritas orang Batak, sangat terbantu dalam permodalan dan biaya hidup sehari-hari.
Harga Karet
Menurut G Simangunsong dan R br Purba, yang lebih beruntung adalah petani kebun karet. Kini harga getah karet mencapai Rp 25.000 per kg. Padahal dua pecan sebelumnya hanya dipatok tengkulak Rp 6000 per kg.
“Petani karet yang kini beruntung. Harga karet melonjak tinggi dan ini sudah hamper dua pekan. Tingginya harga karet membuat petani karet di Provinsi Jambi gembira,”ujar G Simangunsong.
Staf Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) Jambi, Razaef, mengatakan, permintaan konsumen terhadap karet alam jenis slab bersih kadar karet kering (KKK) di pasaran Kota Jambi, dua pecan terakhir menguat dan harga yang ditawarkan bergerak naik.
“Karet yang merupakan komoditas andalan Provinsi Jambi diperdagangkan di pasar lelang setempat, untuk semua jenis kembali mengalami kenaikan cukup drastis,”katanya.
Disebutkan, karet slab bersih 100 persen naik menjadi Rp40.200/kg dari sebelumnya bergerak turun Rp30.900/kg, slab bersih 70 persen jadi Rp33.240/kg dan slab bersih 50 persen ditawarkan Rp32.600/kg.
Menurutnya dia, permintaan konsumen masih tinggi seiring kembali membaiknya harga di pasaran luar negeri yang sebelumnya sempat turun.
“Namun naiknya harga karet dunia, kurang diimbangi dengan persediaan yang menipis akibat tersendatnya arus pasokan barang sedangkan permintaan pasar meningkat. Sedangkan harga jual getah di tingkat petani mulai berangsur naik kini ditawarkan Rp24.000/kg hingga Rp26.000/kg untuk kualitas bersih,” katanya. ruk
Jambi, BATAKPOS
Para petani kelapa sawit dan karet di Provinsi Jambi sambut gembira naiknya harga tandan buah segara (TBS) kelapa sawit dan getah karet. Kini harga TBS sawit di tingkat petani Rp 1700 hingga Rp 1800 per kilogram (kg), sementara harga getah karet Rp 25.000 per kilogram.
St R br Purba, petani sawit kepada BATAKPOS di Jambi, Minggu (27/2) mengatakan, harga sawit sepekan terakhir mencapai Rp 2000 per kg. Sementara sebelumnya hanya Rp 1300 per kg.
“Harga TBS sempat mencapai Rp 2000 di tingkat petani. Namun harga itu hanya bertahan sepekan. Namun kini harga di tingkat petani hanya Rp 1700. Harga ini sudah lumayan dibandingkan pada tahun 2008 lalu yang sempat terpuruk hingga Rp 500 per kg,”katanya.
Menurutnya, harga TBS diharapkan stabil paling rendah Rp 1700 per kg. Harga ini sudah bertahan selama dua pecan. Naiknya harga TBS berdampak positif bagi perekonomian rakyat Jambi.
“Kalau harga ini stabil, petani sawit cukup terbantu dan akan beruntung. Masyarakat Batak di Jambi banyak jadi pengusaha kebun sawit. Dengan harga TBS naik, merupakan kebahagiaan bagi masyarakat Batak pada umunya dan petani TBS pada khususnya,”katanya.
Hal senada juga dikatakan G Simangunsong, petani sawit Desa Bungku, Unit VI Sungaibahar, Kabupaten Muarojambi. Menurutnya harga TBS ditingkat petani di Sungaibahar mencapai Rp 1500 hingga Rp 1700 per kg.
Harga TBS di tingkat petani sudah lumayan naik. Dengan harga tersebut para petani sawit yang mayoritas orang Batak, sangat terbantu dalam permodalan dan biaya hidup sehari-hari.
Harga Karet
Menurut G Simangunsong dan R br Purba, yang lebih beruntung adalah petani kebun karet. Kini harga getah karet mencapai Rp 25.000 per kg. Padahal dua pecan sebelumnya hanya dipatok tengkulak Rp 6000 per kg.
“Petani karet yang kini beruntung. Harga karet melonjak tinggi dan ini sudah hamper dua pekan. Tingginya harga karet membuat petani karet di Provinsi Jambi gembira,”ujar G Simangunsong.
Staf Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) Jambi, Razaef, mengatakan, permintaan konsumen terhadap karet alam jenis slab bersih kadar karet kering (KKK) di pasaran Kota Jambi, dua pecan terakhir menguat dan harga yang ditawarkan bergerak naik.
“Karet yang merupakan komoditas andalan Provinsi Jambi diperdagangkan di pasar lelang setempat, untuk semua jenis kembali mengalami kenaikan cukup drastis,”katanya.
Disebutkan, karet slab bersih 100 persen naik menjadi Rp40.200/kg dari sebelumnya bergerak turun Rp30.900/kg, slab bersih 70 persen jadi Rp33.240/kg dan slab bersih 50 persen ditawarkan Rp32.600/kg.
Menurutnya dia, permintaan konsumen masih tinggi seiring kembali membaiknya harga di pasaran luar negeri yang sebelumnya sempat turun.
“Namun naiknya harga karet dunia, kurang diimbangi dengan persediaan yang menipis akibat tersendatnya arus pasokan barang sedangkan permintaan pasar meningkat. Sedangkan harga jual getah di tingkat petani mulai berangsur naik kini ditawarkan Rp24.000/kg hingga Rp26.000/kg untuk kualitas bersih,” katanya. ruk
Pemprov Jambi Stop Penerimaan CPNS 2011
Jambi, BATAKPOS
Gubernur Jambi Hasan Basri Agus (HBA) menyatakan di tahun 2011 ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) tidak akan melakukan penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Gubernur Jambi juga membatalkan ajuan formasi penerimaan CPNS 2011 yang sedang digodok di Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Jambi saat ini.
Penerimaan CPNS tahun 2012 juga masih dipertimbangkan Pemprov Jambi. Hal itu guna mempertimbangkan jumlah PNS yang sudah terlalu banyak. Jumlah PNS dilingkup Pemprov Jambi kini sudah melebihi kapasitas. Tercatat Desember 2010 lalu, PNS di lingkup Pemprov berjumlah 6.114 orang.
Kepala BKD Provinsi Jambi, Amir Syakib, mengatakan, efektifnya jumlah pegawai pada satu instansi terdiri dari kepala, sekertaris, kabag, kasubag, serta staf, sedangkan angkanya normatif saja.
“Jumlah 6 ribuan orang pegawai itu sudah cukup bahkan sudah berlebih. Pengurangan jumlah PNS dengan tidak menerima lowongan tahun 2011 ini, perlu dilakukan dalam rangka efisiensi anggaran pemerintah,”katanya.
Sebelumnya ditemukan sejumlah PNS yang ada di lingkup Setda Provinsi Jambi tidak masuk kerja selama 1 tahun, namun masih tetap diberikan gaji.
Kepala Inspektorat Provinsi Jambi, Erwan Malik, sudah menginventarisasi sejumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) bermasalah di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi. Terkait hal ini Inspektorat merekomendasikan sejumlah PNS tersebut untuk dipecat secara tidak hormat.
Sementara itu calon CPNS, Siska Widya (28), warga jalan Abadi RT 07 Kelurahan Thehok Kecamatan Jambi Selatan ini melaporkan SD yang diduga calo CPNS ke polisi. Laporan ini dibuat Siska (22/02), karena merasa ditipu pelaku yang merupakan warga Kelurahan Wijaya Pura Kecamatan Jambi Selatan. Laporan korban ini diterima dengan bukti laporan polisi: LP/B-142/II/2011/Jambi/Polresta Jambi.
Dalam laporannya, kasus penipuan tersebut terjadi pada tahun 2010 lalu. Bermula dari pertemuan antara dirinya dengan SD, pada tanggal 5 September 2010 lalu. SD menjanjikan kepada korban bisa lulus menjadi CPNS, dengan syarat harus menyiapkan uang sebesar Rp 80 juta.
Mendengar hal itu, korban lantas percaya dan malam itu juga keduanya sepakat dan menyerahkan uang muka sebesar Rp 10 juta. Setelah uang muka diserahkan, korban mengikuti tes CPNS. Pada saat pengumuman CPNS keluar, tidak ada nama korban dalam pengumuman kelulusan tersebut. ruk
Gubernur Jambi Hasan Basri Agus (HBA) menyatakan di tahun 2011 ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) tidak akan melakukan penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Gubernur Jambi juga membatalkan ajuan formasi penerimaan CPNS 2011 yang sedang digodok di Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Jambi saat ini.
Penerimaan CPNS tahun 2012 juga masih dipertimbangkan Pemprov Jambi. Hal itu guna mempertimbangkan jumlah PNS yang sudah terlalu banyak. Jumlah PNS dilingkup Pemprov Jambi kini sudah melebihi kapasitas. Tercatat Desember 2010 lalu, PNS di lingkup Pemprov berjumlah 6.114 orang.
Kepala BKD Provinsi Jambi, Amir Syakib, mengatakan, efektifnya jumlah pegawai pada satu instansi terdiri dari kepala, sekertaris, kabag, kasubag, serta staf, sedangkan angkanya normatif saja.
“Jumlah 6 ribuan orang pegawai itu sudah cukup bahkan sudah berlebih. Pengurangan jumlah PNS dengan tidak menerima lowongan tahun 2011 ini, perlu dilakukan dalam rangka efisiensi anggaran pemerintah,”katanya.
Sebelumnya ditemukan sejumlah PNS yang ada di lingkup Setda Provinsi Jambi tidak masuk kerja selama 1 tahun, namun masih tetap diberikan gaji.
Kepala Inspektorat Provinsi Jambi, Erwan Malik, sudah menginventarisasi sejumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) bermasalah di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi. Terkait hal ini Inspektorat merekomendasikan sejumlah PNS tersebut untuk dipecat secara tidak hormat.
Sementara itu calon CPNS, Siska Widya (28), warga jalan Abadi RT 07 Kelurahan Thehok Kecamatan Jambi Selatan ini melaporkan SD yang diduga calo CPNS ke polisi. Laporan ini dibuat Siska (22/02), karena merasa ditipu pelaku yang merupakan warga Kelurahan Wijaya Pura Kecamatan Jambi Selatan. Laporan korban ini diterima dengan bukti laporan polisi: LP/B-142/II/2011/Jambi/Polresta Jambi.
Dalam laporannya, kasus penipuan tersebut terjadi pada tahun 2010 lalu. Bermula dari pertemuan antara dirinya dengan SD, pada tanggal 5 September 2010 lalu. SD menjanjikan kepada korban bisa lulus menjadi CPNS, dengan syarat harus menyiapkan uang sebesar Rp 80 juta.
Mendengar hal itu, korban lantas percaya dan malam itu juga keduanya sepakat dan menyerahkan uang muka sebesar Rp 10 juta. Setelah uang muka diserahkan, korban mengikuti tes CPNS. Pada saat pengumuman CPNS keluar, tidak ada nama korban dalam pengumuman kelulusan tersebut. ruk
Dinas Kesehatan Ribuan Kaplet Tamiflu
Antisipasi Penularan Flu Burung
Jambi, BATAKPOS
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jambi kini menyiapkan 100 kaplet Tamiflu disetiap Puskesmas yang ada di Kota Jambi guna mengantisipasi penularan virus H5N1 kepada manusia. Kemudian Dinkes Kota Jambi juga memberikan intruksi ke seluruh Puskesmas untuk melakukan penyuluhan terhadap warga, guna mencegah penyebaran flu burung.
Kabid Penyuluhan Kesehatan, Wabah dan Bencana Dinkes Kota Jambi, Dr Erwan Mujio, Minggu (27/2) mengatakan, 100 kaplet Tamiflu yang disediakan itu berisi 10 tablet.
Pihak Puskesmas juga sudah diinstruksikan untuk merujuk pasien yang terindikasi ke RSUD Raden Mattaher. Karena Raden Mattaher merupakan rumah sakit yang disiapkan khusus untuk hal ini.
Menurut Erwan, Dinkes Jambi juga telah menginstruksikan Puskesmas agar melakukan penyuluhan ke masyarakat. Flu burung butuh penyuluhan mendasar, dan pihaknya telah instruksikan ke Puskesmas untuk melaksanakan hal itu.
Disebutkan, sejauh ini, pihaknya belum bisa memastikan firus H5N1 yang terjangkit kepad ayam di Jambi berasal darimana. Pihaknya kini masih melakukan penelusuran asal firus yang menyerang ratusan ekor ayam di Kota Jambi. Sebelumnya flu burung merabak di Kerinci.
Harga Ayam Anjlok
Sementara akibat merebaknya pemberitaan adanya temuan flu burung di Kota Jambi, berimbas pada penjualan daging ayam. Para pedagang ayam di beberapa pasar tradisional dalam Kota Jambi mengaku kehilangan omset hingga 50 persen.
“Meski harga daging ayam mengalami penurunan, namun hal tersebut tetap saja tidak berpengaruh banyak pada nilai jual, seiring adanya isu flu burung tersebut. Omset penjualan daging ayam anjlok,”ujar Syahmidun, Minggu (27/2) salah satu pedagang ayam di Pasar Baru Talang Banjar, Kota Jambi.
Menurutnya, omset penjualan turun drastis. Biasanya dirinya bias menjual hingga 100 kilogram ayam perhari, namun sejak tiga hari terakhir, daging yang terjual hanya separuhnya. “Daripada rugi, maka ayam terpaksa sayo jual murah, jauh dari harga beli,”katanya.
Disebutkan, walau harga ayam murah, penjualan tetap sepi. Kini harga ayam Rp 22 ribu perkilonya. Sebelumnya harga mencapai Rp 27.000 per kg.
Joker Saragih, salah seorang peternak ayam potong mengatakan, permintaan daging ayam dari pedagang kini menurun drastis. Pemberitaan virus flu burung penyebab pada pedagang ayam potong mengurangi orderan ayam potong. ruk
Jambi, BATAKPOS
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jambi kini menyiapkan 100 kaplet Tamiflu disetiap Puskesmas yang ada di Kota Jambi guna mengantisipasi penularan virus H5N1 kepada manusia. Kemudian Dinkes Kota Jambi juga memberikan intruksi ke seluruh Puskesmas untuk melakukan penyuluhan terhadap warga, guna mencegah penyebaran flu burung.
Kabid Penyuluhan Kesehatan, Wabah dan Bencana Dinkes Kota Jambi, Dr Erwan Mujio, Minggu (27/2) mengatakan, 100 kaplet Tamiflu yang disediakan itu berisi 10 tablet.
Pihak Puskesmas juga sudah diinstruksikan untuk merujuk pasien yang terindikasi ke RSUD Raden Mattaher. Karena Raden Mattaher merupakan rumah sakit yang disiapkan khusus untuk hal ini.
Menurut Erwan, Dinkes Jambi juga telah menginstruksikan Puskesmas agar melakukan penyuluhan ke masyarakat. Flu burung butuh penyuluhan mendasar, dan pihaknya telah instruksikan ke Puskesmas untuk melaksanakan hal itu.
Disebutkan, sejauh ini, pihaknya belum bisa memastikan firus H5N1 yang terjangkit kepad ayam di Jambi berasal darimana. Pihaknya kini masih melakukan penelusuran asal firus yang menyerang ratusan ekor ayam di Kota Jambi. Sebelumnya flu burung merabak di Kerinci.
Harga Ayam Anjlok
Sementara akibat merebaknya pemberitaan adanya temuan flu burung di Kota Jambi, berimbas pada penjualan daging ayam. Para pedagang ayam di beberapa pasar tradisional dalam Kota Jambi mengaku kehilangan omset hingga 50 persen.
“Meski harga daging ayam mengalami penurunan, namun hal tersebut tetap saja tidak berpengaruh banyak pada nilai jual, seiring adanya isu flu burung tersebut. Omset penjualan daging ayam anjlok,”ujar Syahmidun, Minggu (27/2) salah satu pedagang ayam di Pasar Baru Talang Banjar, Kota Jambi.
Menurutnya, omset penjualan turun drastis. Biasanya dirinya bias menjual hingga 100 kilogram ayam perhari, namun sejak tiga hari terakhir, daging yang terjual hanya separuhnya. “Daripada rugi, maka ayam terpaksa sayo jual murah, jauh dari harga beli,”katanya.
Disebutkan, walau harga ayam murah, penjualan tetap sepi. Kini harga ayam Rp 22 ribu perkilonya. Sebelumnya harga mencapai Rp 27.000 per kg.
Joker Saragih, salah seorang peternak ayam potong mengatakan, permintaan daging ayam dari pedagang kini menurun drastis. Pemberitaan virus flu burung penyebab pada pedagang ayam potong mengurangi orderan ayam potong. ruk
Kota Jambi Status Waspada Virus Flu Burung
Jambi, BATAKPOS
Pemerintah Kota Jambi menetapkan status waspada serangan virus H5NI atau yang lebih dikenal dengan virus flu burung. Peredaran virus ini terus meluas di Kota Jambi. Dinas Peternakan (Disnak) Kota Jambi juga lebih mengintensifkan inspeksi ke beberapa sentra peternakan ayam yang ada di Kota Jambi.
Disnak Kota Jambi juga melakukan penyemprotan guna mencegah meluasnya wabah flu burung. Seluruh Puskesmas di Kota Jambi juga mengaktifkan kegiatan penyuluhan ke warga untuk mencegah terkena virus flu burung.
Sementara ini belum ada laporan virus flu burung yang menyerang manusia. Dan bila ada warga yang positif diserang flu burung akan langsung dilarikan ke RSUD Raden Mataher. Pasien yang positif kena virus flu burung akan dibawa ke RS Raden Mataher, karena ada ruang khusus untuk pasien flu burung.
Demikian rangkuman pendapat dari Kabid Peternakan Disnak Kota Jambi, Said Abu Bakar, Kepala Dinas Pertanian, Perikanan, Peternakan, dan Kehutanan (Distankannakhut) Kota Jambi, Harlik, Kepala Dinas Kesehatan Kota Jambi, drg Irawati Sukandar, MKes dan Direktur RSUD Raden Mataher dr Ali Imran SP.PD yang dihimpun BATAKPOS, Jumat (25/2).
Menurut , Said Abu Bakar, pihaknya kini melakukan inspeksi lapangan guna memastikan adanya H5N1. Sentra peternakan ayam yang diinfeksi yakni di Kecamatan Pelayangan, Tanjung Johor, dan Bagan Pete. Di lokasi itu sesuai laporan ditemukannya ayam yang mati mendadak.
Disebutkan,pihaknya juga akan melakukan penyemprotan desinfektan untuk lokasi yang terindikasi ada H5N1 agar tidak meluas. “Bila masih ada temuan ayam yang mati, maka ayam-ayam yang masih ada akan kita musnahkan. Hal ini agar penyebarannya bisa kita hentikan. Radiusnya 100 meter yang akan kita desinfektan,” kata Said.
Penyebaran virus flu burung terus meluas. Kini ayam mati ditemukan di Kelurahan Tanjungjohor, Kecamatan Pelayangan, dan Kelurahan Ekajaya, Kecamatan Jambi Selatan, Kelurahan Kenali Asam Bawah dan Bagan Pete, Kecamatan Kotabaru.
Kepala Distankannakhut Kota Jambi, Harlik, mengatakan, warga Kenali Asam Bawah dan Baganpete melaporkan ayam mereka mati mendadak. Setelah mendapat laporan pihaknya langsung turun untuk mengecek penyebab kematian ayam.
“Dari hasil pengecekan, ayam mati positif terkena virus H5N1. Di Kenali Asam Bawah, jumlah ayam mati mendadak mencapai 40 ekor. Terdapat 28 ekor yang masih hidup kemudian oleh Dinas dimusnahkan. Sementara di Baganpete, ditemukan 2 ayam mati mendadak. Sekarang terdapat 30 ayam yang masih hidup. Kita sedang melakukan pendekatan ke warga agar mengijinkan ayam yang masih hidup ini dimusnahkan. Kalau tidak, dikuatirkan akan memperluas penyebaran virus flu burung,”kata Harlik.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Jambi,drg Irawati Sukandar, MKes, mengatakan, pihaknya meminta agar seluruh Puskesmas mengaktifkan kegiatan penyuluhan ke warga untuk mencegah terkena virus flu burung.
“Jika ada warga yang sakit terutama yang tinggal didekat adanya ayam mati mendadak untuk segera Puskesmas. Hingga saat ini belum ada laporan virus flu burung yang menyerang manusia. Dan bila ada warga yang positif diserang flu burung akan langsung dilarikan ke RSUD Raden Mataher. Kalau ada yang positif akan dibawa ke RS Raden Mataher, karena ada ruang khusus untuk pasien flu burung,”katanya.
Sementara itu, Direktur RSUD Raden Mataher dr Ali Imran SP.PD mengatakan, pihaknya siap melayani bila ada warga yang terkena flu burung, baik dari segi medis maupun peralatan.
“Kita juga ada ruang isolasi khusus bagi pasien flu burung. Disampaikannya hingga saat ini di Jambi belum ditemukan adanya penyebaran virus flu burung ke manusia. Namun meskipun demikian, pihaknya tetap mewaspadai dengan cara menyiapkan ruang khusu bagi penderita flu burung. Kita berharap agar masyarakat jangan mengkonsumsi ayam yang terjangkit flu burung,”katanya. ruk
Pemerintah Kota Jambi menetapkan status waspada serangan virus H5NI atau yang lebih dikenal dengan virus flu burung. Peredaran virus ini terus meluas di Kota Jambi. Dinas Peternakan (Disnak) Kota Jambi juga lebih mengintensifkan inspeksi ke beberapa sentra peternakan ayam yang ada di Kota Jambi.
Disnak Kota Jambi juga melakukan penyemprotan guna mencegah meluasnya wabah flu burung. Seluruh Puskesmas di Kota Jambi juga mengaktifkan kegiatan penyuluhan ke warga untuk mencegah terkena virus flu burung.
Sementara ini belum ada laporan virus flu burung yang menyerang manusia. Dan bila ada warga yang positif diserang flu burung akan langsung dilarikan ke RSUD Raden Mataher. Pasien yang positif kena virus flu burung akan dibawa ke RS Raden Mataher, karena ada ruang khusus untuk pasien flu burung.
Demikian rangkuman pendapat dari Kabid Peternakan Disnak Kota Jambi, Said Abu Bakar, Kepala Dinas Pertanian, Perikanan, Peternakan, dan Kehutanan (Distankannakhut) Kota Jambi, Harlik, Kepala Dinas Kesehatan Kota Jambi, drg Irawati Sukandar, MKes dan Direktur RSUD Raden Mataher dr Ali Imran SP.PD yang dihimpun BATAKPOS, Jumat (25/2).
Menurut , Said Abu Bakar, pihaknya kini melakukan inspeksi lapangan guna memastikan adanya H5N1. Sentra peternakan ayam yang diinfeksi yakni di Kecamatan Pelayangan, Tanjung Johor, dan Bagan Pete. Di lokasi itu sesuai laporan ditemukannya ayam yang mati mendadak.
Disebutkan,pihaknya juga akan melakukan penyemprotan desinfektan untuk lokasi yang terindikasi ada H5N1 agar tidak meluas. “Bila masih ada temuan ayam yang mati, maka ayam-ayam yang masih ada akan kita musnahkan. Hal ini agar penyebarannya bisa kita hentikan. Radiusnya 100 meter yang akan kita desinfektan,” kata Said.
Penyebaran virus flu burung terus meluas. Kini ayam mati ditemukan di Kelurahan Tanjungjohor, Kecamatan Pelayangan, dan Kelurahan Ekajaya, Kecamatan Jambi Selatan, Kelurahan Kenali Asam Bawah dan Bagan Pete, Kecamatan Kotabaru.
Kepala Distankannakhut Kota Jambi, Harlik, mengatakan, warga Kenali Asam Bawah dan Baganpete melaporkan ayam mereka mati mendadak. Setelah mendapat laporan pihaknya langsung turun untuk mengecek penyebab kematian ayam.
“Dari hasil pengecekan, ayam mati positif terkena virus H5N1. Di Kenali Asam Bawah, jumlah ayam mati mendadak mencapai 40 ekor. Terdapat 28 ekor yang masih hidup kemudian oleh Dinas dimusnahkan. Sementara di Baganpete, ditemukan 2 ayam mati mendadak. Sekarang terdapat 30 ayam yang masih hidup. Kita sedang melakukan pendekatan ke warga agar mengijinkan ayam yang masih hidup ini dimusnahkan. Kalau tidak, dikuatirkan akan memperluas penyebaran virus flu burung,”kata Harlik.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Jambi,drg Irawati Sukandar, MKes, mengatakan, pihaknya meminta agar seluruh Puskesmas mengaktifkan kegiatan penyuluhan ke warga untuk mencegah terkena virus flu burung.
“Jika ada warga yang sakit terutama yang tinggal didekat adanya ayam mati mendadak untuk segera Puskesmas. Hingga saat ini belum ada laporan virus flu burung yang menyerang manusia. Dan bila ada warga yang positif diserang flu burung akan langsung dilarikan ke RSUD Raden Mataher. Kalau ada yang positif akan dibawa ke RS Raden Mataher, karena ada ruang khusus untuk pasien flu burung,”katanya.
Sementara itu, Direktur RSUD Raden Mataher dr Ali Imran SP.PD mengatakan, pihaknya siap melayani bila ada warga yang terkena flu burung, baik dari segi medis maupun peralatan.
“Kita juga ada ruang isolasi khusus bagi pasien flu burung. Disampaikannya hingga saat ini di Jambi belum ditemukan adanya penyebaran virus flu burung ke manusia. Namun meskipun demikian, pihaknya tetap mewaspadai dengan cara menyiapkan ruang khusu bagi penderita flu burung. Kita berharap agar masyarakat jangan mengkonsumsi ayam yang terjangkit flu burung,”katanya. ruk
Gubernur Jambi Minta UMKM Jadi Prioritas
Jambi, BATAKPOS
Gubernur Jambi, H. Hasan Basri Agus, MM meminta para pejabat daerah untuk memprioritaskan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai motor perekonomian rakyat. Kelom[pok UMKM merupakan roda penggerak masyarakat dari kelas bawah hingga menengah. Kelompok UMKM harus menjadi prioritas para kepala daerah.
Demikian dikatakan Hasan Basri Agus saat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Merangin Kamis (24/2) dalam rangka Peresmian Kantor Camat Tiang Pumpung dan Peresmian Gedung SPAM (SistemPengolahan AirMinum) IKK (InstalasiKabupaten/Kota).
Gubernur Jambi didampingi Bupati Merangin, Drs. H. Nalim meninjau tiga UMKM yakni usaha pembuatan dodol yang disebut Dodol Galamai, bertempat di Desa Pulau Rengas, Kecamatan Bangko Barat, usaha pembuatan keripik ubi dan keripik pisang, bertempat di Kebun Sayur, Kelurahan Dusun Bangko, Kecamatan Bangko dan usaha pembuatan tahu, bertempat di Kelurahan Pematang Kandis, Kecamatan Bangko, Merangin.
Gubernur Jambi sangata ntusias dengan tinjauan UMKM tersebut dan berbincang-bincang langsung dengan para pelaku UMKM itu sembari berpesan agar pelaku usaha tersebut terus berusaha mengembangkan usahanya.
Disebutkan, Pemerintah Provinsi Jambi memberikan perhatian besar untuk mengembangkan UMKM, salah satunya dengan pemberian dana bantuan pengembangan UMKM sebesar Rp 5 juta per kelompok UMKM.
Dana tersebut dimuat dalam program Samisake (satumiliar satu kecamatan). Dengan upaya ini, gubernur juga berharap agar UMKM bertumbuh lebih baik sebagai motor perekonomian rakyat.
“Pengembangan UMKM, Sebagai suatu langkah strategis untuk mengembangkan ekonomi masyarakat ProvinsiJambi, guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat BumiSepucuk Jambi Sembilan Lurah, juga sebagai upaya untuk mewujudkan Jambi EMAS (EkonomiMaju, Aman, Adil, dan Sejahtera) 2015, visi pembangunan Provinsi Jambi 2010-2015,”katanya. ruk
Gubernur Jambi, H. Hasan Basri Agus, MM meminta para pejabat daerah untuk memprioritaskan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai motor perekonomian rakyat. Kelom[pok UMKM merupakan roda penggerak masyarakat dari kelas bawah hingga menengah. Kelompok UMKM harus menjadi prioritas para kepala daerah.
Demikian dikatakan Hasan Basri Agus saat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Merangin Kamis (24/2) dalam rangka Peresmian Kantor Camat Tiang Pumpung dan Peresmian Gedung SPAM (SistemPengolahan AirMinum) IKK (InstalasiKabupaten/Kota).
Gubernur Jambi didampingi Bupati Merangin, Drs. H. Nalim meninjau tiga UMKM yakni usaha pembuatan dodol yang disebut Dodol Galamai, bertempat di Desa Pulau Rengas, Kecamatan Bangko Barat, usaha pembuatan keripik ubi dan keripik pisang, bertempat di Kebun Sayur, Kelurahan Dusun Bangko, Kecamatan Bangko dan usaha pembuatan tahu, bertempat di Kelurahan Pematang Kandis, Kecamatan Bangko, Merangin.
Gubernur Jambi sangata ntusias dengan tinjauan UMKM tersebut dan berbincang-bincang langsung dengan para pelaku UMKM itu sembari berpesan agar pelaku usaha tersebut terus berusaha mengembangkan usahanya.
Disebutkan, Pemerintah Provinsi Jambi memberikan perhatian besar untuk mengembangkan UMKM, salah satunya dengan pemberian dana bantuan pengembangan UMKM sebesar Rp 5 juta per kelompok UMKM.
Dana tersebut dimuat dalam program Samisake (satumiliar satu kecamatan). Dengan upaya ini, gubernur juga berharap agar UMKM bertumbuh lebih baik sebagai motor perekonomian rakyat.
“Pengembangan UMKM, Sebagai suatu langkah strategis untuk mengembangkan ekonomi masyarakat ProvinsiJambi, guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat BumiSepucuk Jambi Sembilan Lurah, juga sebagai upaya untuk mewujudkan Jambi EMAS (EkonomiMaju, Aman, Adil, dan Sejahtera) 2015, visi pembangunan Provinsi Jambi 2010-2015,”katanya. ruk
Dewan Meminta Penjaringan Anggota KPID Diulang
Jambi, BATAKPOS
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jambi melalui Komisi I DPRD meminta penjaringan calon anggota Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) diulang dari awal. Alasan pengulangan itu karena ada indikasi penjaringan dilakukan terselubung dan tidak trafsparan.
Sebagian besar masyarakat tidak mengetahui adanya pengumuman pendaftaran calon anggota KPID. Ada kesan, penjaringan rekrutmen tertutup untuk umum. Pihak DPRD menerima pengaduan dari masyarakat terkait pendaftaran calon anggota KPID.
Khusus Komisi I DPRD sedang membahas perihal masukan dari masyarakat tersebut. Dewan akan memanggil KPID guna meminta penjelasan penerimaan anggota yang hanya berjumlah 35 orang. Penjaringan calon anggota KPID tersebut perlu dipertanyakan.
Demikian dijelaskan Wakil Ketua Komisi I DPRD Provinsi Jambi, Syahbandar, kepada wartawan, Jumat (25/2). Menurutnya, pengumuman penjaringan anggota KPID Jambi kurang transparan. Hal ini seolah-olah sudah diatur oleh KPID Jambi.
Terpisah, Sekretaris KPID Jambi, Abdurahman Sayuti, mengatakan, pihaknya sudah tranparan dalam mengumumkan pendaftaran calon anggota KPID melalui iklan pengumuman di media lokal Jambi.
“Kami juga memasang pengumuman di sekretariat. Jadi, menurut saya, tidak benar jika dikatakan pengumuman pendaftaran terkesan ditutupi. Berita terkait pendaftaran calon anggota KPID juga sering dimuat di media. Saat ini, berkas 14 calon anggota KPID yang lolos ujian tertulis telah diserahkan ke DPRD. Berkas tersebut sudah ada di Seketariat Dewan. Sesuai dengan tahapan yang ditetapkan, seharusnya 14 calon anggota KPID ini menjalani fit and proper test di depan para anggota Komisi I,”katanya.
Disebutkan, setelah melalui proses fit dan proper test, selanjutnya Komisi I DPRD Provinsi Jambi membuat peringkat. Daftar 14 nama yang memuat peringkat ini kemudian diserahkan ke Gubernur Jambi untuk ditetapkan 7 nama sebagai anggota KPID. ruk
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jambi melalui Komisi I DPRD meminta penjaringan calon anggota Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) diulang dari awal. Alasan pengulangan itu karena ada indikasi penjaringan dilakukan terselubung dan tidak trafsparan.
Sebagian besar masyarakat tidak mengetahui adanya pengumuman pendaftaran calon anggota KPID. Ada kesan, penjaringan rekrutmen tertutup untuk umum. Pihak DPRD menerima pengaduan dari masyarakat terkait pendaftaran calon anggota KPID.
Khusus Komisi I DPRD sedang membahas perihal masukan dari masyarakat tersebut. Dewan akan memanggil KPID guna meminta penjelasan penerimaan anggota yang hanya berjumlah 35 orang. Penjaringan calon anggota KPID tersebut perlu dipertanyakan.
Demikian dijelaskan Wakil Ketua Komisi I DPRD Provinsi Jambi, Syahbandar, kepada wartawan, Jumat (25/2). Menurutnya, pengumuman penjaringan anggota KPID Jambi kurang transparan. Hal ini seolah-olah sudah diatur oleh KPID Jambi.
Terpisah, Sekretaris KPID Jambi, Abdurahman Sayuti, mengatakan, pihaknya sudah tranparan dalam mengumumkan pendaftaran calon anggota KPID melalui iklan pengumuman di media lokal Jambi.
“Kami juga memasang pengumuman di sekretariat. Jadi, menurut saya, tidak benar jika dikatakan pengumuman pendaftaran terkesan ditutupi. Berita terkait pendaftaran calon anggota KPID juga sering dimuat di media. Saat ini, berkas 14 calon anggota KPID yang lolos ujian tertulis telah diserahkan ke DPRD. Berkas tersebut sudah ada di Seketariat Dewan. Sesuai dengan tahapan yang ditetapkan, seharusnya 14 calon anggota KPID ini menjalani fit and proper test di depan para anggota Komisi I,”katanya.
Disebutkan, setelah melalui proses fit dan proper test, selanjutnya Komisi I DPRD Provinsi Jambi membuat peringkat. Daftar 14 nama yang memuat peringkat ini kemudian diserahkan ke Gubernur Jambi untuk ditetapkan 7 nama sebagai anggota KPID. ruk
Flu Burung Merebak di Jambi
Jambi, BATAKPOS
Sekitar 38 ekor ayam di Kelurahan Tanjung Johor dan Eka Jaya, Jambi Selatan mati mendadak. Dinas Pertanian, Perikanan, Peternakan, dan Kehutanan Kota Jambi memastikan kalau ayam mati di dua kelurahan itu positif diserang flu burung.
Kepala Dinas Pertanian, Perikanan, Peternakan, dan Kehutanan Kota Jambi, Harlik, Kamis (24/2) mengatakan, kematian ayam tersebut disebabkan virus H5N1 atau flu burung. Untuk mencegah penularan virus flu burung semakin meluas, pihaknya langsung melakukan penyemprotan di kandang-kandang ayam yang terkena virus tersebut.
“Sebagai langkah pencegahan lainnya, kami melakukan penyemprotan terhadap kandang-kandang ayam di Pasar Angsoduo dan Pasar Keluarga Kota Jambi. Ini mencegah terjadinya penyebaran terhadap hewan lainnya, sebab biasanya hewan yang sakit oleh peternak langsung dijual. Hari ini juga dilakukan penyemprotan di Pasar Talangbanjar dan Pasar Kasang Jambi,”katanya.
Disebutkan, cirri-ciri hewan yang terkena flu burung diantaranya mati mendadak, terdapat bintik merah di kaki dan dada, serta jengger biru sampai hitam. Kata Harlik, setelah dilakukan pemeriksaan terhadap ayam warga Tanjung Johor dan Eka Jaya dengan menggunakan rapid test, disimpulkan kematian ayam tersebtu diakibatkan virus H5N1.
“Untuk daerah yang sudah positif terkena flu burung dilakukan pemantauan yang efektif mencegah penyebaran lebih luas. Pencegahan yang paling baik untuk penyebaran flu burung adalah dengan melakukan pembakaran terhadap hewan yang terinfeksi virus tersebut,”ujarnya.
Kabid Peternakan Disnas Pertanian, Perikanan, Peternakan, dan Kehutanan Kota Jambi, Said Abu Bakar, mengatakan, penanganan flu burung pada ternak adalah dengan serangkaian tindakan yang merupakan satu kesatuan yang harus dilakukan, terutama setelah anda melapor pada Dinas Kesehatan Kota Jambi.
Tindakan awal yang harus dilaukan yakni meningkatkan keamanan bio security, melakukan vaksinasi terhadap unggas, melakukan depopulasi atau pemusnahan terbatas di daerah yang tertular, mengendalikan lalu lintas keluar masuk unggas dan menghalangi masuknya unggas liar, melakukan pengamatan dan penelurusan kembali bagaimana unggas bisa terkena flu burung, mengisi kandang kembali, dan memusnahkan keseluruhan unggas di daerah yang baru tertular.
Menurut Abu Bakar Said, guna mencegah agar ayam tidak terkena virus flu burung, maka yang perlu dilakukan adalah menjaga ternak supaya dalam kondisi baik, dengan menyediakan akses air bersih dan makanan yang memadai, kandang yang memadai, dan memberi ternak produk bebas cacing yang sudah diberi vaksin. ruk
Sekitar 38 ekor ayam di Kelurahan Tanjung Johor dan Eka Jaya, Jambi Selatan mati mendadak. Dinas Pertanian, Perikanan, Peternakan, dan Kehutanan Kota Jambi memastikan kalau ayam mati di dua kelurahan itu positif diserang flu burung.
Kepala Dinas Pertanian, Perikanan, Peternakan, dan Kehutanan Kota Jambi, Harlik, Kamis (24/2) mengatakan, kematian ayam tersebut disebabkan virus H5N1 atau flu burung. Untuk mencegah penularan virus flu burung semakin meluas, pihaknya langsung melakukan penyemprotan di kandang-kandang ayam yang terkena virus tersebut.
“Sebagai langkah pencegahan lainnya, kami melakukan penyemprotan terhadap kandang-kandang ayam di Pasar Angsoduo dan Pasar Keluarga Kota Jambi. Ini mencegah terjadinya penyebaran terhadap hewan lainnya, sebab biasanya hewan yang sakit oleh peternak langsung dijual. Hari ini juga dilakukan penyemprotan di Pasar Talangbanjar dan Pasar Kasang Jambi,”katanya.
Disebutkan, cirri-ciri hewan yang terkena flu burung diantaranya mati mendadak, terdapat bintik merah di kaki dan dada, serta jengger biru sampai hitam. Kata Harlik, setelah dilakukan pemeriksaan terhadap ayam warga Tanjung Johor dan Eka Jaya dengan menggunakan rapid test, disimpulkan kematian ayam tersebtu diakibatkan virus H5N1.
“Untuk daerah yang sudah positif terkena flu burung dilakukan pemantauan yang efektif mencegah penyebaran lebih luas. Pencegahan yang paling baik untuk penyebaran flu burung adalah dengan melakukan pembakaran terhadap hewan yang terinfeksi virus tersebut,”ujarnya.
Kabid Peternakan Disnas Pertanian, Perikanan, Peternakan, dan Kehutanan Kota Jambi, Said Abu Bakar, mengatakan, penanganan flu burung pada ternak adalah dengan serangkaian tindakan yang merupakan satu kesatuan yang harus dilakukan, terutama setelah anda melapor pada Dinas Kesehatan Kota Jambi.
Tindakan awal yang harus dilaukan yakni meningkatkan keamanan bio security, melakukan vaksinasi terhadap unggas, melakukan depopulasi atau pemusnahan terbatas di daerah yang tertular, mengendalikan lalu lintas keluar masuk unggas dan menghalangi masuknya unggas liar, melakukan pengamatan dan penelurusan kembali bagaimana unggas bisa terkena flu burung, mengisi kandang kembali, dan memusnahkan keseluruhan unggas di daerah yang baru tertular.
Menurut Abu Bakar Said, guna mencegah agar ayam tidak terkena virus flu burung, maka yang perlu dilakukan adalah menjaga ternak supaya dalam kondisi baik, dengan menyediakan akses air bersih dan makanan yang memadai, kandang yang memadai, dan memberi ternak produk bebas cacing yang sudah diberi vaksin. ruk
Warnet di Jambi Dirazia Sat Pol PP
Jambi, BATAKPOS
Sejumlah warung internet (warnet) di Kota Jambi menjadi sasaran rajia Satuan Polisi Pamong (Sat Pol PP) Praja, Rabu (23/2). Razia itu guna menyikapi keluhan masyarakat terhadap maraknya warnet yang dijadikan ajang bolos para pelajar.
Sat Pol PP Kota Jambi melakukan razia di beberapa Warnet di kawasan Pasar Jambi, Simpang Kawat dan Sipin Jambi. Puluhan pelajar yang bolos sekolah diamankan untuk dimintai keterangan.
Kepala Kantor (Kakan) Pol PP Kota Jambi, Sabriyanto mengatakan, operasi ini adalah menyikapi laporan masyarakat. Saat ini jumlah warnet di Kota Jambi mungkin ada ratusan, dan keberadaannya banyak dikeluhkan masyarakat terutama para orang tua.
“Menurut mereka warnet dijadikan sebagai tempat bolos sekolah, sehingga sudah sangat meresahkan. Jumlah pelajar yang kita amankan kebanyakan karena bolos. Ini terlihat dari pakaian seragam yang masih mereka kenakan. Kita tanya pun mereka bilang tidak sekolah, selain pelajar kita juga amankan beberapa orang yang mengaku mahasiswa, mereka akan kita mintai keterangan apa yang mereka kerjakan di warnet,” tambahnya. ruk
Sejumlah warung internet (warnet) di Kota Jambi menjadi sasaran rajia Satuan Polisi Pamong (Sat Pol PP) Praja, Rabu (23/2). Razia itu guna menyikapi keluhan masyarakat terhadap maraknya warnet yang dijadikan ajang bolos para pelajar.
Sat Pol PP Kota Jambi melakukan razia di beberapa Warnet di kawasan Pasar Jambi, Simpang Kawat dan Sipin Jambi. Puluhan pelajar yang bolos sekolah diamankan untuk dimintai keterangan.
Kepala Kantor (Kakan) Pol PP Kota Jambi, Sabriyanto mengatakan, operasi ini adalah menyikapi laporan masyarakat. Saat ini jumlah warnet di Kota Jambi mungkin ada ratusan, dan keberadaannya banyak dikeluhkan masyarakat terutama para orang tua.
“Menurut mereka warnet dijadikan sebagai tempat bolos sekolah, sehingga sudah sangat meresahkan. Jumlah pelajar yang kita amankan kebanyakan karena bolos. Ini terlihat dari pakaian seragam yang masih mereka kenakan. Kita tanya pun mereka bilang tidak sekolah, selain pelajar kita juga amankan beberapa orang yang mengaku mahasiswa, mereka akan kita mintai keterangan apa yang mereka kerjakan di warnet,” tambahnya. ruk
Pria Kelainan Jiwa Ceburkan Diri ke Sumur Hingga Tewas
Jambi, BATAKPOS
Seorang pria yang diketahui bernama Sugiono (35) warga Kebun Duren, Desa Tangkit Lama, Kecamatan Sungai Gelam, Kabupaten Muarojambi, Rabu (23/02) sekira pukul 09.00 WIB ditemukan tewas di sebuah sumur di samping rumah Ny Sumiatun, di Rt 03, Desa Tangkit Lama, Muarojambi.
Warga Desa Tangkit Lama, Kecamatan Sungai Gelam sempat heboh akibat kejadian tersebut. Pria yang menurut warga mengidap kelainan jiwa itu merupakan pendatang asal Pati, Jawa Tengah.
Sugiono yang diketahui menderita kelainan jiwa ini, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara menceburkan diri ke dalam sumur di samping rumah Ny Sumiatun, di Rt 03, Desa Tangkit Lama.
Tubuh korban pertama kali ditemukan oleh Ny Sumiatun atau yang kerap disapa Mbah Tun. Sebelum kejadian, saksi melihat korban mondar-mandir di sekitar sumur dan langsung menceburkan dirinya ke dalam sumur.
“Korban sudah sejak empat hari lalu, berada di kampung ini. Kalau malam dia nginap di masjid Nurul Huda. Disini dia tidak ada keluarganya. Kami tau kejadian ini, waktu dengar Mbah Tun teriak. Warga ramai-ramai ke sumur itu, trus lapor ke polisi. Tubuh korban kemudian diangkat petugas kepolisian bersama warga,”ujar Ketua RT 03, Desa Tangkit Lama, Sunar.
Menurut Sunar, sehari sebelum kejadian, korban sempat meminta tali. Karena warga tau dia ada kelainan, makanya tidak ditanggapi. Selama di kampung korban tidak pernah mengganggu orang.
Kapolsekta Jambi Selatan Kompol Ali Sadikin yang datang ke lokasi kejadian, menyebutkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Polres Muarojambi. Karena lokasi kejadian berada di wilayah Muarojambi, kasus ini ditangani oleh Polres Muarojambi.
“Kami bisa menghubungi keluarga korban setelah melihat dari ponsel yang dibawa korban. Setelah dihubungi, keluarga korban lalu dating,”ujar Ali Sadikin.
Sementara keluarga korban, Ngaripan mengatakan, korban sudah sejak kecil mengalami gangguan kejiwaan. Pihak keluarga tidak tahu kalau korban datang ke Jambi. Pihak keluarga korban mengetahui kejadian setelah dihubungi polisi. ruk
Seorang pria yang diketahui bernama Sugiono (35) warga Kebun Duren, Desa Tangkit Lama, Kecamatan Sungai Gelam, Kabupaten Muarojambi, Rabu (23/02) sekira pukul 09.00 WIB ditemukan tewas di sebuah sumur di samping rumah Ny Sumiatun, di Rt 03, Desa Tangkit Lama, Muarojambi.
Warga Desa Tangkit Lama, Kecamatan Sungai Gelam sempat heboh akibat kejadian tersebut. Pria yang menurut warga mengidap kelainan jiwa itu merupakan pendatang asal Pati, Jawa Tengah.
Sugiono yang diketahui menderita kelainan jiwa ini, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara menceburkan diri ke dalam sumur di samping rumah Ny Sumiatun, di Rt 03, Desa Tangkit Lama.
Tubuh korban pertama kali ditemukan oleh Ny Sumiatun atau yang kerap disapa Mbah Tun. Sebelum kejadian, saksi melihat korban mondar-mandir di sekitar sumur dan langsung menceburkan dirinya ke dalam sumur.
“Korban sudah sejak empat hari lalu, berada di kampung ini. Kalau malam dia nginap di masjid Nurul Huda. Disini dia tidak ada keluarganya. Kami tau kejadian ini, waktu dengar Mbah Tun teriak. Warga ramai-ramai ke sumur itu, trus lapor ke polisi. Tubuh korban kemudian diangkat petugas kepolisian bersama warga,”ujar Ketua RT 03, Desa Tangkit Lama, Sunar.
Menurut Sunar, sehari sebelum kejadian, korban sempat meminta tali. Karena warga tau dia ada kelainan, makanya tidak ditanggapi. Selama di kampung korban tidak pernah mengganggu orang.
Kapolsekta Jambi Selatan Kompol Ali Sadikin yang datang ke lokasi kejadian, menyebutkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Polres Muarojambi. Karena lokasi kejadian berada di wilayah Muarojambi, kasus ini ditangani oleh Polres Muarojambi.
“Kami bisa menghubungi keluarga korban setelah melihat dari ponsel yang dibawa korban. Setelah dihubungi, keluarga korban lalu dating,”ujar Ali Sadikin.
Sementara keluarga korban, Ngaripan mengatakan, korban sudah sejak kecil mengalami gangguan kejiwaan. Pihak keluarga tidak tahu kalau korban datang ke Jambi. Pihak keluarga korban mengetahui kejadian setelah dihubungi polisi. ruk
Ratusan Telepon Gengam Milik Narapidana Dimusnahkan
Jambi, BATAKPOS
Sebanyak 155 buah telepon gengam (HP) milik narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas II Jambi, dimusnahkan oleh pihak LP Jambi, Rabu (23/2). Lapas Jambi menggelar operasi penertiban HP dan memusnahkan karena disinyalir sebagai salah satu alat komunikasi untuk berbagai modus kejahatan.
Kasi Keamanan dan Ketertiban LP Jambi, Nurhadi, Rabu (23/2) mengatakan, pemusanahan HP yang kali ke empat adalah bagian dari prosedur ketetapan (Protap) pengamanan Lapas.
“Pemusnahan ini bagian dari sistem pengamanan LP Jambi. Sebab memang ada aturan jika narapidana dilarang memiliki alat komunikasi seperti HP. Hingga kini LP Jambi telah melakukan 4 kali penertiban HP narapidana,”katanya.
Menurut Nurhadi, tujuan penertiban ini adalah antisipasi berbagai kemungkinan tindakan yang membahayakan. Dari opersai hari ini kita dapatkan 155 HP dan langsung kita musnahkan.
“Jika untuk komunikasi keluarga itu bagus, namun jika untuk hal yang tidak diinginkan, seperti rencana melarikan diri, transaksi barang haram, atau minta sesuatu yang berbahaya seperti senjata tajam, ini yang harus kita antisipasi. Sebab alat ini yang mungkin disalahgunakan, itu yang kita sebut sebagai antisipasi,”katanya.
Disebutkan, narapidana pemilik HP akan diberikan sanksi. “Kita akan kenakan sanksi dan diproses sesuai aturan. Selama HP masih ada ditangan warga binaan, maka kita juga akan terus melakukan penyitaan,”katanya. ruk
Sebanyak 155 buah telepon gengam (HP) milik narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas II Jambi, dimusnahkan oleh pihak LP Jambi, Rabu (23/2). Lapas Jambi menggelar operasi penertiban HP dan memusnahkan karena disinyalir sebagai salah satu alat komunikasi untuk berbagai modus kejahatan.
Kasi Keamanan dan Ketertiban LP Jambi, Nurhadi, Rabu (23/2) mengatakan, pemusanahan HP yang kali ke empat adalah bagian dari prosedur ketetapan (Protap) pengamanan Lapas.
“Pemusnahan ini bagian dari sistem pengamanan LP Jambi. Sebab memang ada aturan jika narapidana dilarang memiliki alat komunikasi seperti HP. Hingga kini LP Jambi telah melakukan 4 kali penertiban HP narapidana,”katanya.
Menurut Nurhadi, tujuan penertiban ini adalah antisipasi berbagai kemungkinan tindakan yang membahayakan. Dari opersai hari ini kita dapatkan 155 HP dan langsung kita musnahkan.
“Jika untuk komunikasi keluarga itu bagus, namun jika untuk hal yang tidak diinginkan, seperti rencana melarikan diri, transaksi barang haram, atau minta sesuatu yang berbahaya seperti senjata tajam, ini yang harus kita antisipasi. Sebab alat ini yang mungkin disalahgunakan, itu yang kita sebut sebagai antisipasi,”katanya.
Disebutkan, narapidana pemilik HP akan diberikan sanksi. “Kita akan kenakan sanksi dan diproses sesuai aturan. Selama HP masih ada ditangan warga binaan, maka kita juga akan terus melakukan penyitaan,”katanya. ruk
Narkoba Hasil Sitaan Polresta Jambi Dimusnahkan
Jambi, BATAKPOS
Sebanyak 7,876,766 kilogram (Kg) ganja kering dan 24 paket sabu-sabu (SS) seberat 28,114 gram serta 10 butir ekstasi merek warna merah yang disita Sat Narkoba Polresta Jambi, dimusnahkan, Rabu (23/2). Barang bukti dari berbagai tindak kejahatan kasus narkoba itu dimusnahkan dengan cara dibakar.
Hadir dalam pemusnahan ini, dari Pengadilan Negeri (PN) Jambi, Kejaksaan Negeri (Kejari) Jambi, Dinkes, BPOM dan Disperindagkop Kota Jambi.
Kapolresta Jambi Kombes Pol Drs Syamsuddin Lubis melalui Kasat Narkoba Polresta Jambi Kompol Sunhot P Silalahi menyebutkan, pemusnahan ini merupakan rangkaian penyitaan terhadap barang bukti dari beberapa orang tersangka.
Disebutkan, sebagian barang bukti sudah disisihkan untuk dibawa ke pengadilan. Sedangkan tersangkanya, dua orang sudah dilimpahkan tahap II atas nama Albert dan Beriyanto. ruk
Sebanyak 7,876,766 kilogram (Kg) ganja kering dan 24 paket sabu-sabu (SS) seberat 28,114 gram serta 10 butir ekstasi merek warna merah yang disita Sat Narkoba Polresta Jambi, dimusnahkan, Rabu (23/2). Barang bukti dari berbagai tindak kejahatan kasus narkoba itu dimusnahkan dengan cara dibakar.
Hadir dalam pemusnahan ini, dari Pengadilan Negeri (PN) Jambi, Kejaksaan Negeri (Kejari) Jambi, Dinkes, BPOM dan Disperindagkop Kota Jambi.
Kapolresta Jambi Kombes Pol Drs Syamsuddin Lubis melalui Kasat Narkoba Polresta Jambi Kompol Sunhot P Silalahi menyebutkan, pemusnahan ini merupakan rangkaian penyitaan terhadap barang bukti dari beberapa orang tersangka.
Disebutkan, sebagian barang bukti sudah disisihkan untuk dibawa ke pengadilan. Sedangkan tersangkanya, dua orang sudah dilimpahkan tahap II atas nama Albert dan Beriyanto. ruk
Pengerukan Sungai Batanghari Mewujudkan Program Batanghari Bersih
Gubernur Upayakan Konsep Pembangunan Hijau
Jambi, BATAKPOS
Proyek pengerukan Sungai Batanghari oleh PT Sinco Global (India) juga sejalan dengan program Sungai Batanghari Bersih (SBB) yang pernah dicanangkan Pemerintah Provinsi Jambi sejak tahun 2007 lalu. Program Sungai Batanghari Bersih ini melibatkan beberapa instasni teknis, baik di Provinsi Jambi maupun kabupaten/kota.
Namun implementasi program ini hingga kini belum optimal. Hal ini disebabkan masih belum terkoordinir dengan baik kegiatan antar dinas/instansi provinsi dengan kabupaten/kota.
Kedepan Program Batanghari Bersih ini dapat dilaksanakan dengan terpadu dan berkesinambungan melalui MoU yang dilaksanakan antara Pemerintah Provinsi Jambi dengan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam Provinsi Jambi.
Proyek Sungai Batanghari dan konsep pembangunan hijau yang dicanangkan Gubernur Jambi H Drs Hasan Basri Agus MM dapat berjalan guna pencapaian Visi dan Misi Provinsi Jambi (2010-2015) Jambi Ekonomi Maju, Aman, Adil dan Sejahtera (Jambi Emas).
Proyek pengerukan Sungai Batanghari diharapkan dapat memperlancar transportasi sungai. Angkutan sungai selama ini kurang dimanfaatkan akibat kurang memadainya dermaga serta mendanggkalnya sungai.
Pengerukan sungai Batanghari oleh PT Sinco Global diperkirakan memakan waktu delapan bulan dengan biaya investasi Rp 4,5 triliun. Ekspose proyek ini telah dilakukan di Gubernur Jambi Drs.H Hasan Basri Agus, MM (HBA) beserta SKPD Provinsi Jambi.
Gubernur Jambi, H Hasan Basri Agus mengatakan, saat ini PT Sinco Global akan melakukan awal pengerukan Sungai Batanghari dari Kota Jambi hingga ke Tembesi, Batanghari. Dengan stok faile awalnya di Mandiangin Kabupaten Sarolangun, untuk mengangkut batu bara yang ada di Sarolangun yang memiliki potensi cukup besar.
Pengerukan ini merupakan tahap awal. Kemudian akan dikaji lagi hingga ke Bungo dan daerah lain. Bahkan sudah ada rencana dari PT Sinco Global akan mengeruk sungai hingga ke Ujung Jabung.
Menurut Gubernur Jambi HBA, dengan adanya pengerukan sungai Batanghari ini, maka pengangkutan batubara yang selama ini diangkut dengan menggunakan jalur darat akan dialihkan ke sungai. Sehingga kondisi jalan dapat terpelihara.
“Kita prihatin dengan kondisi jalan kita saat ini sangat parah. Kemudian hasil pengerukan yang berupa pasir tersebut PT Sinco Global menyerahkan sepenuhnya kepada Pemrintah Provinsi Jambi. Kemudian hasil pengerukan pasir ini akan diurus perizinannya untuk kepentingan daerah,”katanya.
Direktur PT Sinco Global, Sundarajen kepada wartawan mengatakan, investasi yang akan ditanamkan sebesar 450 juta dolar atau setara Rp Rp 4,5 triliun, akan digunakan untuk pengerukan hingga pembangunan pelabuhan.
Jangka waktu pengerukan yang dijanjikan adalah selama delapan bulan. Dan sesuai dengan kesepakatan dengan pemerintah daerah PT Sinco Global akan mengelola hingga 20 tahun, dan setelah itu akan dikembalikan kepada Pemerintah Daerah.
Pelabuhan Ujung Jabung
Selain akan melakukan pengerukan sungai Batanghari PT Sinco Global juga berencana akan membangun pelabuhan Samudera di Ujung Jabung. Ketertarikan PT Sinco Global ini adalah karena melihat Provinsi Jambi memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan pelabuhan.
Disebutkan, PT Sinco Global telah beroperasi di Indonesia selama 7 (tujuh) tahun. Dengan dibangunnya pelabuhan Samudera ini tentunya komoditi dari Provinsi Jambi bisa diekspor langsung ke manca Negara.
“Sebab selama ini komoditi Provinsi Jambi sebagian besar di ekspor melalui pelabuhan lain seperti Teluk Bayur di Sumatera Barat, Belawan Medan dan ke Riau. Pelabuhan Samudera di Ujung Jabung ini memiliki potensi yang cukup besar karena bisa berlabuh kapal dengan bobot 60 ribu ton,”katanya.
Batanghari Bersih
Program sungai Batanghari bersih yang dicanangkan Pemerintah Provinsi Jambi sejak 2007 lalu, kini akan diimplementasikan secara optimal. Aksi nyata untuk menyelamatkan Sungai Batanghari dari kerusakan lingkungan akan dilakukan. Bahkan kerusakan lingkungan melalui pencemaran cenderung meningkat tahun ketahun dan hal ini perlu mendapat perhatian serius.
Menurut Hasan Basri Agus, salah satu langkah yang telah ditetapkan Pemerintah Provinsi Jambi guna mengantisipasi kerusakan hutan dan pencemaran sungai di Provinsi Jambi, adalah program Batanghari bersih.
Program ini melibatkan beberapa instasni teknis, baik di Provinsi Jambi maupun kabupaten/kota. Program Batanghari Bersih ini dapat dilaksanakan dengan terpadu dan berkesinambungan melalui MoU yang dilaksanakan antara Pemerintah Provinsi Jambi dengan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam Provinsi Jambi.
“Mengingat luas dan kompleksnya persoalan lingkungan hidup ini, saya berharap forum ini dapat menghasilkan rumusan program dan kegiatan yang vital dan strategis. Sehingga mampu menstimulus sektor pendukung lainya guna mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan di Bumi Sepucuk Jambi Sembilan Lurah ini”harapnya.
Konsep Pembangunan Hijau
Gubernur Jambi Hasan Basri Agus mengupayakan “konsep pembangunan hijau”, salah satunya dengan membuat RTH (Ruang Terbuka Hijau) di kawasan Pasar Angso Duo. Upaya untuk membuat atau menyediakan ruang terbuka hijau itu telah dipaparkan PT Simota Putra Parayudha (SPP), Wiltop grup (WTC) kepada gubernur dan jajaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi tentang pembangunan dan pengembangan kawasan Pasar Angso Duo Jambi, Kamis lalu.
Tim dari PT SPP yang dipimpin Tanoto Yakobus dalam paparannya kepada gubernur menyatakan bahwa rencana pembangunan dan pengembangan kawasan Pasar Angso Duo itu merupakan lanjutan dari perjanjian sebelumnya dengan Pemprov Jambi.
Menurut HBA, PT SPP mengajukan konsep untuk memanfaatkan tanah bekas Pasar Angso Duo Jambi yang lama, yang menurut PT SPP, itu include dalam perjanjian pertama.
“PT SPP mengajukan konsep untuk membangun ruko, tempat parkir, dan ada lagi tempat hijau tapi kecil sekali, tetapi konsep kita, di situ sebanarnya tidak ada bangunan-bangunan, betul-betul ruang hijau. Oleh sebab itu, tawaran itu kita pelajari. Konsep kita sebenarnya bukan begitu, itu benar-benar ruang hijau, kita kekurangan ruang hijau. Nanti lepas ke sungai itu bisa tempat wisata, ada pemandangan dan segala macam, disamping memang menunjang wisata air yang ada di pasar Jambi ini,”kata HBA.
Disebutkan, sebenarnya Pemprov Jambi sanggup melakukan pembangunan taman itu, namun dilihat dulu, mungki ada yang lebih menarik lagi. Yang penting, kesimpulannya, di situ tempat wisata.
“Kalau bisa sebelum anggaran perubahan separuhnya sudah dikerjakan, dan akan diusahakan menggunakan anggaran Pemprov Jambi sendiri, agar tidak terlalu memberatkan masyarakat. Konsep Pembangunan Hijau sangat relevan dengan kondisi sekarang ini, dengan “global warming” atau pemanasan global sebagai salah satu permasalah besar umat manusia di planet bumi ini,”katanya. rosenman manihuruk.
Pendangkalan : Sungai Batanghari kini banyak terjadi pendangkalan sehingga mempersulit arus transportasi sungai. Dengan program pengerukan Sungai Batanghari oleh PT Sinco Global (India) dapat memperlancar arus transportasi sungai di Provinsi Jambi. Foto batakpos/rosenman manihuruk.
Oknum Anggota TNI Diduga Terlibat Ilegal Logging
Jambi, BATAKPOS
Kepala Penerangan Korem (Kapenrem) 042 Garuda Putih, Mayor Alex membantah kalau oknum TNI Korem Jambi terlibat dalam praktek illegal logging. Menurut Alex kasus tersebut sudah selesai dan semua tuduhan yang menyebutkan kayu tersebut dibawa ke Korem seperti yang di laporkan M. Yusuf itu tidak benar.
Demikian ditegaskan Mayor Alex kepada wartawan, Selasa (22/2). Dirinya juga membantah kalau kayu yang di rampas oleh Safarudin alias Saiful dibawa ke Korem. Semua sudah dipanggil, pelaku dan korban juga dihadiri oleh pihak Kepolisian ke Makorem Jambi.
Kasus ini mencuat ketika Anggota Polisi Hutan (Polhut) SPORC, Safarudin alias Syaiful dilaporkan ke Polda Jambi oleh M Yusuf, warga Jl Halmahera RT 16, Kebun Handil, Jelutung, Kota Jambi dengan tuduhan perampasan dan penipuan.
Kejadian berawal saat Safarudin mendatangi rumah korban sekaligus sawmil, Minggu (20/2). Saat itu Safarudin mengatakan akan membawa kayu-kayu di tempat Yusuf ke Korem. Kemudian Safarudin pergi dan datang lagi membawa truk PS BH 8564 ME.
Sempat terjadi adu mulut antara Safarudin dan Yusuf. Saat kayu hendak diangkut, Yusuf minta surat penangkapan dan penyitaan pada Safarudin, tapi tidak diberikan. Yusuf berkeras agar kayunya tidak dibawa.
Upaya Yusuf mempertahankan kayu-kayunya terhenti setelah mendengar ucapan Safarudin. Semua urusan yang punya kayu datang ke Korem. Anggota Polisi Hutan (Polhut) SPORC, Safarudin alias Syaiful dilaporkan ke Polda Jambi oleh M Yusuf, warga Jl Halmahera RT 16, Kebun Handil, Jelutung, Kota Jambi dengan tuduhan perampasan dan penipuan.
Kabid Humas Polda Jambi, AKBP Almansyah, mengatakan, kasus itu masih didalami. Polisi harus hati-hati karena ada korps lain yang disebut dalam laporan benomor No Pol : LP/B-21/II/2011/JAMBI/DIT RESKRIM tersebut. Polisi akan memeriksa sejumlah saksi terkait laporan Yusuf.
Kepala BKSDA Jambi, Tri Siswo Raharjo membenarkan Safarudin anggota polhut (SPORC). Namun ia mengaku tidak tahu anak buahnya itu dilaporkan ke polisi terkait kasus perampasan dan penipuan. ruk
Kepala Penerangan Korem (Kapenrem) 042 Garuda Putih, Mayor Alex membantah kalau oknum TNI Korem Jambi terlibat dalam praktek illegal logging. Menurut Alex kasus tersebut sudah selesai dan semua tuduhan yang menyebutkan kayu tersebut dibawa ke Korem seperti yang di laporkan M. Yusuf itu tidak benar.
Demikian ditegaskan Mayor Alex kepada wartawan, Selasa (22/2). Dirinya juga membantah kalau kayu yang di rampas oleh Safarudin alias Saiful dibawa ke Korem. Semua sudah dipanggil, pelaku dan korban juga dihadiri oleh pihak Kepolisian ke Makorem Jambi.
Kasus ini mencuat ketika Anggota Polisi Hutan (Polhut) SPORC, Safarudin alias Syaiful dilaporkan ke Polda Jambi oleh M Yusuf, warga Jl Halmahera RT 16, Kebun Handil, Jelutung, Kota Jambi dengan tuduhan perampasan dan penipuan.
Kejadian berawal saat Safarudin mendatangi rumah korban sekaligus sawmil, Minggu (20/2). Saat itu Safarudin mengatakan akan membawa kayu-kayu di tempat Yusuf ke Korem. Kemudian Safarudin pergi dan datang lagi membawa truk PS BH 8564 ME.
Sempat terjadi adu mulut antara Safarudin dan Yusuf. Saat kayu hendak diangkut, Yusuf minta surat penangkapan dan penyitaan pada Safarudin, tapi tidak diberikan. Yusuf berkeras agar kayunya tidak dibawa.
Upaya Yusuf mempertahankan kayu-kayunya terhenti setelah mendengar ucapan Safarudin. Semua urusan yang punya kayu datang ke Korem. Anggota Polisi Hutan (Polhut) SPORC, Safarudin alias Syaiful dilaporkan ke Polda Jambi oleh M Yusuf, warga Jl Halmahera RT 16, Kebun Handil, Jelutung, Kota Jambi dengan tuduhan perampasan dan penipuan.
Kabid Humas Polda Jambi, AKBP Almansyah, mengatakan, kasus itu masih didalami. Polisi harus hati-hati karena ada korps lain yang disebut dalam laporan benomor No Pol : LP/B-21/II/2011/JAMBI/DIT RESKRIM tersebut. Polisi akan memeriksa sejumlah saksi terkait laporan Yusuf.
Kepala BKSDA Jambi, Tri Siswo Raharjo membenarkan Safarudin anggota polhut (SPORC). Namun ia mengaku tidak tahu anak buahnya itu dilaporkan ke polisi terkait kasus perampasan dan penipuan. ruk
Pelabuhan Perikanan di Kualatungkal Jadi Pusat PPP
Rencana Pelabuhan Muarosabak.
Jambi, BATAKPOS
Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kualatungkal diminta untuk proaktis sebagai sentra pasar ikan di Provinsi Jambi. PPP juga diharapkan mampu menampung hasil tangkapan ikan untuk dipasarkan ke seluruh Provinsi Jambi dan juga ke daaerah lain.
PPP yang terletak di Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) harapkan dapat berfungsi maksimal dalam rangka peningkatan ekonomi kerakyatan di Provinsi Jambi.
Gubernur Jambi Drs. H. Hasan Basri Agus, MM kepada BATAKPOS di Jambi, Selasa (22/2) mengatakan, Provinsi Jambi sebagai salah satu provinsi yang memiliki potensi kelautan dan perikanan yang cukup tinggi.
Hal ini karena Provinsi Jambi memiliki jumlah sungai, danau dan rawa yang cukup luas, disisi lain Provinsi Jambi memiliki kawasan pantai yang dapat dimanfaatkan untuk usaha budidaya tambak serta perairan laut, yang dapat dimanfaatkan oleh nelayan untuk melakukan usaha penangkapan ikan.
Berdasarkan hasil penelitian Badan Riset Kelautan dan Perikanan, diketahui bahwa perairan laut Provinsi Jambi memiliki potensi lestari sekitar 71.000 ton/tahun dengan tingkat pemanfaatan 62,4 persen, dengan jenis tangkapan berupa udang laut, ikan senangi, bawal dan jenis kerang-kerangan.
Disebutkan, sebagian besar hasil tangkapan yang berniali ekonomis tinggi di ekspor ke Negara tetangga terdekat, yakni Malaysia dan Singapore. Berdasarkan fakta tersebut, Pemerintah Provinsi Jambi memandang perlu membangun PPP di Kuala Tungkal ini, yang diharapkan dapat memfasilitasi kegiatan pemasaran hasil tangkapan nelayan serta sekaligus dapat melayani kebutuhan nelayan dalam laut, ujar gubernur.
“Sektor kelautan dan perikanan dapat menjadi salah satu penggerak utama perekonomian Provinsi Jambi pada umumnya, dan perekonomian Kabupaten Tanjung Jabung Barat pada khususnya. Sehingga pada gilirannya dapat mendukung visi Pemerintah Provinsi Jambi, yakni terwujudnya JAMBI EMAS (ekonomi maju, aman, adil dan sejahtera) tahun 2015,”katanya.
PPP di Kuala Tungkal ini, menurut gubernur telah ditetapkan sebagai Sentral Pengembangan Minapolitan Perikanan Tangkap di Provinsi Jambi oleh Menteri Kelautan dan Perikanan RI.
Sebagai pusat pengembangan ekonomi berbasis aktivitas Kelautan dan Perikanan yang terpadu, dengan mengintegrasikan seluruh kegiatan, baik secara internal maupun eksternal, pelabuhan perikanan melalui pengembangan program minopolitan perikanan tangkap.
Bupati Tanjung Jabung Barat Drs. H. Usaman Ermulan, MM, mengatakan, Kabupaten Tanjung Jabung Barat memiliki potensi dan sumbedaya perikanan dan kelautan yang cukup besar.
Disamping posisi letak Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang berhadap lansung dengan kawasan laut Cina Selatan, yang merupakan kawasan perikanan tangkap yang sangat potensial dan menjanjikan, jika digarap dengan serius.
Menurut Usman Ermulan, pada tahun 2005, empat gubernur yang terdiri dari Gubernur Jambi, Bangka Belitung, Kalimantan Barat dan Gubernur Kepulauan Riau telah menyepakati kerjasama pengelolaan Kawasan Selat Karimata dan Laut Cina Selatan.
Dengan ditandatanganinya kerjasama tersebut, memberikan peluang yang cukup besar bagi Provinsi Jambi untuk mengembangkan perikanan lepas pantai ke perairan Laut Cina Selan dan Selat Karimata. ruk
Jambi, BATAKPOS
Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kualatungkal diminta untuk proaktis sebagai sentra pasar ikan di Provinsi Jambi. PPP juga diharapkan mampu menampung hasil tangkapan ikan untuk dipasarkan ke seluruh Provinsi Jambi dan juga ke daaerah lain.
PPP yang terletak di Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) harapkan dapat berfungsi maksimal dalam rangka peningkatan ekonomi kerakyatan di Provinsi Jambi.
Gubernur Jambi Drs. H. Hasan Basri Agus, MM kepada BATAKPOS di Jambi, Selasa (22/2) mengatakan, Provinsi Jambi sebagai salah satu provinsi yang memiliki potensi kelautan dan perikanan yang cukup tinggi.
Hal ini karena Provinsi Jambi memiliki jumlah sungai, danau dan rawa yang cukup luas, disisi lain Provinsi Jambi memiliki kawasan pantai yang dapat dimanfaatkan untuk usaha budidaya tambak serta perairan laut, yang dapat dimanfaatkan oleh nelayan untuk melakukan usaha penangkapan ikan.
Berdasarkan hasil penelitian Badan Riset Kelautan dan Perikanan, diketahui bahwa perairan laut Provinsi Jambi memiliki potensi lestari sekitar 71.000 ton/tahun dengan tingkat pemanfaatan 62,4 persen, dengan jenis tangkapan berupa udang laut, ikan senangi, bawal dan jenis kerang-kerangan.
Disebutkan, sebagian besar hasil tangkapan yang berniali ekonomis tinggi di ekspor ke Negara tetangga terdekat, yakni Malaysia dan Singapore. Berdasarkan fakta tersebut, Pemerintah Provinsi Jambi memandang perlu membangun PPP di Kuala Tungkal ini, yang diharapkan dapat memfasilitasi kegiatan pemasaran hasil tangkapan nelayan serta sekaligus dapat melayani kebutuhan nelayan dalam laut, ujar gubernur.
“Sektor kelautan dan perikanan dapat menjadi salah satu penggerak utama perekonomian Provinsi Jambi pada umumnya, dan perekonomian Kabupaten Tanjung Jabung Barat pada khususnya. Sehingga pada gilirannya dapat mendukung visi Pemerintah Provinsi Jambi, yakni terwujudnya JAMBI EMAS (ekonomi maju, aman, adil dan sejahtera) tahun 2015,”katanya.
PPP di Kuala Tungkal ini, menurut gubernur telah ditetapkan sebagai Sentral Pengembangan Minapolitan Perikanan Tangkap di Provinsi Jambi oleh Menteri Kelautan dan Perikanan RI.
Sebagai pusat pengembangan ekonomi berbasis aktivitas Kelautan dan Perikanan yang terpadu, dengan mengintegrasikan seluruh kegiatan, baik secara internal maupun eksternal, pelabuhan perikanan melalui pengembangan program minopolitan perikanan tangkap.
Bupati Tanjung Jabung Barat Drs. H. Usaman Ermulan, MM, mengatakan, Kabupaten Tanjung Jabung Barat memiliki potensi dan sumbedaya perikanan dan kelautan yang cukup besar.
Disamping posisi letak Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang berhadap lansung dengan kawasan laut Cina Selatan, yang merupakan kawasan perikanan tangkap yang sangat potensial dan menjanjikan, jika digarap dengan serius.
Menurut Usman Ermulan, pada tahun 2005, empat gubernur yang terdiri dari Gubernur Jambi, Bangka Belitung, Kalimantan Barat dan Gubernur Kepulauan Riau telah menyepakati kerjasama pengelolaan Kawasan Selat Karimata dan Laut Cina Selatan.
Dengan ditandatanganinya kerjasama tersebut, memberikan peluang yang cukup besar bagi Provinsi Jambi untuk mengembangkan perikanan lepas pantai ke perairan Laut Cina Selan dan Selat Karimata. ruk
Pengerukan Sungai Batanghari Perlancar Arus Transportasi Sungai
Gubernur Jambi Hasan Basri Agus. Foto Rosenman Manihuruk.
Jambi, BATAKPOS
Proyek pengerukan Sungai Batanghari oleh PT Sinco Global (India) diharapkan dapat memperlancar transportasi sungai. Angkutan sungai selama ini kurang dimanfaatkan akibat kurang memadainya dermaga serta mendanggkalnya sungai.
Pengerukan sungai Batanghari oleh PT Sinco Global diperkirakan memakan waktu delapan bulan dengan biaya investasi Rp 4,5 triliun. Ekspose proyek ini telah dilakukan di Gubernur Jambi Drs.H Hasan Basri Agus, MM (HBA) beserta SKPD Provinsi Jambi.
H Hasan Basri Agus kepada wartawan Selasa (22/2) mengatakan, saat ini PT Sinco Global akan melakukan awal pengerukan Sungai Batanghari dari Kota Jambi hingga ke Tembesi, Batanghari. Dengan stok faile awalnya di Mandiangin Kabupaten Sarolangun, untuk mengangkut batu bara yang ada di Sarolangun yang memiliki potensi cukup besar.
Pengerukan ini merupakan tahap awal. Kemudian akan dikaji lagi hingga ke Bungo dan daerah lain. Bahkan sudah ada rencana dari PT Sinco Global akan mengeruk sungai hingga ke Ujung Jabung.
Menurut Gubernur Jambi HBA, dengan adanya pengerukan sungai Batanghari ini, maka pengangkutan batubara yang selama ini diangkut dengan menggunakan jalur darat akan dialihkan ke sungai. Sehingga kondisi jalan dapat terpelihara.
“Kita prihatin dengan kondisi jalan kita saat ini sangat parah. Kemudian hasil pengerukan yang berupa pasir tersebut PT Sinco Global menyerahkan sepenuhnya kepada Pemrintah Provinsi Jambi. Kemudian hasil pengerukan pasir ini akan diurus perizinannya untuk kepentingan daerah,”katanya.
Direktur PT Sinco Global, Sundarajen kepada wartawan mengatakan, investasi yang akan ditanamkan sebesar 450 juta dolar atau setara Rp Rp 4,5 triliun, akan digunakan untuk pengerukan hingga pembangunan pelabuhan.
Jangka waktu pengerukan yang dijanjikan adalah selama delapan bulan. Dan sesuai dengan kesepakatan dengan pemerintah daerah PT Sinco Global akan mengelola hingga 20 tahun, dan setelah itu akan dikembalikan kepada Pemerintah Daerah.
Pelabuhan Ujung Jabung
Selain akan melakukan pengerukan sungai Batanghari PT Sinco Global juga berencana akan membangun pelabuhan Samudera di Ujung Jabung. Ketertarikan PT Sinco Global ini adalah karena melihat Provinsi Jambi memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan pelabuhan.
Disebutkan, PT Sinco Global telah beroperasi di Indonesia selama 7 (tujuh) tahun. Dengan dibangunnya pelabuhan Samudera ini tentunya komoditi dari Provinsi Jambi bisa diekspor langsung ke manca Negara.
“Sebab selama ini komoditi Provinsi Jambi sebagian besar di ekspor melalui pelabuhan lain seperti Teluk Bayur di Sumatera Barat, Belawan Medan dan ke Riau. Pelabuhan Samudera di Ujung Jabung ini memiliki potensi yang cukup besar karena bisa berlabuh kapal dengan bobot 60 ribu ton,”katanya. ruk
Jambi, BATAKPOS
Proyek pengerukan Sungai Batanghari oleh PT Sinco Global (India) diharapkan dapat memperlancar transportasi sungai. Angkutan sungai selama ini kurang dimanfaatkan akibat kurang memadainya dermaga serta mendanggkalnya sungai.
Pengerukan sungai Batanghari oleh PT Sinco Global diperkirakan memakan waktu delapan bulan dengan biaya investasi Rp 4,5 triliun. Ekspose proyek ini telah dilakukan di Gubernur Jambi Drs.H Hasan Basri Agus, MM (HBA) beserta SKPD Provinsi Jambi.
H Hasan Basri Agus kepada wartawan Selasa (22/2) mengatakan, saat ini PT Sinco Global akan melakukan awal pengerukan Sungai Batanghari dari Kota Jambi hingga ke Tembesi, Batanghari. Dengan stok faile awalnya di Mandiangin Kabupaten Sarolangun, untuk mengangkut batu bara yang ada di Sarolangun yang memiliki potensi cukup besar.
Pengerukan ini merupakan tahap awal. Kemudian akan dikaji lagi hingga ke Bungo dan daerah lain. Bahkan sudah ada rencana dari PT Sinco Global akan mengeruk sungai hingga ke Ujung Jabung.
Menurut Gubernur Jambi HBA, dengan adanya pengerukan sungai Batanghari ini, maka pengangkutan batubara yang selama ini diangkut dengan menggunakan jalur darat akan dialihkan ke sungai. Sehingga kondisi jalan dapat terpelihara.
“Kita prihatin dengan kondisi jalan kita saat ini sangat parah. Kemudian hasil pengerukan yang berupa pasir tersebut PT Sinco Global menyerahkan sepenuhnya kepada Pemrintah Provinsi Jambi. Kemudian hasil pengerukan pasir ini akan diurus perizinannya untuk kepentingan daerah,”katanya.
Direktur PT Sinco Global, Sundarajen kepada wartawan mengatakan, investasi yang akan ditanamkan sebesar 450 juta dolar atau setara Rp Rp 4,5 triliun, akan digunakan untuk pengerukan hingga pembangunan pelabuhan.
Jangka waktu pengerukan yang dijanjikan adalah selama delapan bulan. Dan sesuai dengan kesepakatan dengan pemerintah daerah PT Sinco Global akan mengelola hingga 20 tahun, dan setelah itu akan dikembalikan kepada Pemerintah Daerah.
Pelabuhan Ujung Jabung
Selain akan melakukan pengerukan sungai Batanghari PT Sinco Global juga berencana akan membangun pelabuhan Samudera di Ujung Jabung. Ketertarikan PT Sinco Global ini adalah karena melihat Provinsi Jambi memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan pelabuhan.
Disebutkan, PT Sinco Global telah beroperasi di Indonesia selama 7 (tujuh) tahun. Dengan dibangunnya pelabuhan Samudera ini tentunya komoditi dari Provinsi Jambi bisa diekspor langsung ke manca Negara.
“Sebab selama ini komoditi Provinsi Jambi sebagian besar di ekspor melalui pelabuhan lain seperti Teluk Bayur di Sumatera Barat, Belawan Medan dan ke Riau. Pelabuhan Samudera di Ujung Jabung ini memiliki potensi yang cukup besar karena bisa berlabuh kapal dengan bobot 60 ribu ton,”katanya. ruk
Wagub Jambi Jadi Fasilitator Penyelesaian Sengketa Lahan
Jambi, BATAKPOS
Wakil Gubernur (wagub) Jambi Fachrori Umar, menjadi fasilitator bagi puluhan warga Senyerang, Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabar) dan utusan PT WKS guna menuntaskan permasalahan lahan yang terjadi selama ini di Tanjabar.
Wagub Jambi melakukan pertemuan di ruang utama kantor Gubernur Jambi, Senin (21/2). Wagub minta semua pihak untuk jujur dan berfikiran jernih dalam menyelesaikan sengketa lahan di Provinsi Jambi.
Disebutkan, banyak protes dari warga mengenai konflik lahan ini. Permasalahan tersebut bisa selesai jika semua mau bermusyawarah dan berfikiran jernih serta tidak mengedepankan emosional. Salah satu permasalahan yang dibahas dalam pertemuan itu adalah program kemitraan antara petani dengan masyarakat.
“Pada dasarnya, tuntutan masyarakat ini berkaitan dengan perbaikan taraf ekonomi petani. Sehingga persoalan sengketa lahan harus diselesaikan dengan musyawarah mufakat,”katanya.
Hadir pada pertemuan itu yakni perwakilan dari Dinas Kehutanan Provinsi Jambi. Menurut pihak Dishut, akan ada tim dari Dirjen Kehutanan dan Dishut Provinsi Jambi yang akan turun ke lapangan. Dan masyarakat diminta untuk memberikan data yang benar kepada tim. ruk
Wakil Gubernur (wagub) Jambi Fachrori Umar, menjadi fasilitator bagi puluhan warga Senyerang, Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabar) dan utusan PT WKS guna menuntaskan permasalahan lahan yang terjadi selama ini di Tanjabar.
Wagub Jambi melakukan pertemuan di ruang utama kantor Gubernur Jambi, Senin (21/2). Wagub minta semua pihak untuk jujur dan berfikiran jernih dalam menyelesaikan sengketa lahan di Provinsi Jambi.
Disebutkan, banyak protes dari warga mengenai konflik lahan ini. Permasalahan tersebut bisa selesai jika semua mau bermusyawarah dan berfikiran jernih serta tidak mengedepankan emosional. Salah satu permasalahan yang dibahas dalam pertemuan itu adalah program kemitraan antara petani dengan masyarakat.
“Pada dasarnya, tuntutan masyarakat ini berkaitan dengan perbaikan taraf ekonomi petani. Sehingga persoalan sengketa lahan harus diselesaikan dengan musyawarah mufakat,”katanya.
Hadir pada pertemuan itu yakni perwakilan dari Dinas Kehutanan Provinsi Jambi. Menurut pihak Dishut, akan ada tim dari Dirjen Kehutanan dan Dishut Provinsi Jambi yang akan turun ke lapangan. Dan masyarakat diminta untuk memberikan data yang benar kepada tim. ruk
Empat Obyek Wisata di Jambi Jadi Prioritas Pengembangan
Jambi, BATAKPOS
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi akan mengembangkan empat obyek wisata prioritas di Provinsi Jambi. Obyek wisata itu yakni Candi Muarojambi, Sungai Batang Merangin, Museum Negeri Jambi, Danau Kerinci.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jambi, Didi Wurjanto, Senin (21/2) mengatakan, saat ini Candi Muarojambi tengah diajukan menjadi salah satu warisan dunia (World Herritage).
Kemudian Sungai Batang Merangin di Kerinci akan disulap menjadi taman bumi. Tahun ini empat objek wisata prioritas akan di kembangkan. Guna pengembangan itu, Disbudpar Provinsi Jambi akan bekerjasama dengan para agen-agen trevel di Jambi.
“Ini dilakukan untuk promosi kepada wisatawan baik nasional maupun asing. Namun, yang terpenting dilakukan yakni perbaikan infrastruktur sehingga memudahkan perjalanan tanpa memakan waktu yang lama,”katanya.
Disebutkan, Disbudpar Provinsi Jambi akan membuat program untuk mengorbitkan pariwisata-pariwisata yang ada di Jambi. Pihaknya akan bekerjasama dengan agen-agen trevel Jambi dan Jakarta untuk membuat jalur pariwisata dari Jambi hingga ke Padang, Sumatera Barat.
“Selama ini, objek wisata di Jambi memang tidak bayak dikunjungi wisatawan. Hal itu karena kawasan-kawasan pariwisata yang ada di Jambi tidak pernah dikelola dengan baik, sehingga tidak menarik untuk dikunjungi. Padahal, objek-objek wisata di Jambi cukup banyak, terlebih lagi kawasan Kerinci,”katanya.
Hingga tahun 2015 nanti perbaikan-perbaikan infrastruktur sudah dapat dibenahi. Sehingga nantinya, wisatawan yang bekunjung ke Jambi tertarik untuk menikmati objek-obejek wisata tersebut.
Sementara itu, alokasi pengembangan objek wisata di Provinsi Jambi memalui alokasi dana APBN tahun 2011 ini jumlahnya cukup besar. Tercatat, Dinas Pariwisata kebagian Rp 10.754.400.00 miliar untuk tahun ini.
Alokasinya, khusus untuk Museum Negeri mendapatkan alokasi terbesar yakni Rp 7 miliar rupiah. Ini akan digunakan untuk revitalisasi museum negeri. Untuk Candi Muarojambi, dialokasikan sebesar Rp 1,3 miliar untuk pengembangannya. Sementara APBD Provinsi Jambi membantu dana sebesar Rp 300 juta untuk sektor parwisata ini.
Selain itu, pengembangan destinasi pariwisata mendapatkan asupan dana sebesar Rp 1,6 miliar. Sedangkan untuk promosi, hanya mendapatkan alokasi Rp 500 juta. Untuk pengembangan sepur dan museum alokasi dana yang disediakan sebesar Rp 270 juta. Terakhir alokasi pengembangan sumber daya budaya dan pariwisata sebesar Rp 84,4 juta.
Alokasi APBD juga terbilang cukup besar tahun ini. Alokasi destinasi mendapatkan dana sebesar Rp 557 juta, sedangkan untuk pemasaran Rp 837 juta. Sementara, sepur dialokasikan dana sebesar Rp 382 juta dan perbaikan Taman Budaya Jambi, Rp 424 juta.
Tahun 2010 lalu, tercatat jumlah wisatawan Jambi mencapai 975.760 wisatawan domestik dan 7.751 wisatawan asing. Jumlah yang dipaparkan Dinas Pariwisata ini memang mengalami peningkatan setiap tahunnya, tahun 2006 tercatat jumlah wisatawan domestik hanya 610.400 saja, dan wisatawan asing hanya 5.664 orang. ruk
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi akan mengembangkan empat obyek wisata prioritas di Provinsi Jambi. Obyek wisata itu yakni Candi Muarojambi, Sungai Batang Merangin, Museum Negeri Jambi, Danau Kerinci.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jambi, Didi Wurjanto, Senin (21/2) mengatakan, saat ini Candi Muarojambi tengah diajukan menjadi salah satu warisan dunia (World Herritage).
Kemudian Sungai Batang Merangin di Kerinci akan disulap menjadi taman bumi. Tahun ini empat objek wisata prioritas akan di kembangkan. Guna pengembangan itu, Disbudpar Provinsi Jambi akan bekerjasama dengan para agen-agen trevel di Jambi.
“Ini dilakukan untuk promosi kepada wisatawan baik nasional maupun asing. Namun, yang terpenting dilakukan yakni perbaikan infrastruktur sehingga memudahkan perjalanan tanpa memakan waktu yang lama,”katanya.
Disebutkan, Disbudpar Provinsi Jambi akan membuat program untuk mengorbitkan pariwisata-pariwisata yang ada di Jambi. Pihaknya akan bekerjasama dengan agen-agen trevel Jambi dan Jakarta untuk membuat jalur pariwisata dari Jambi hingga ke Padang, Sumatera Barat.
“Selama ini, objek wisata di Jambi memang tidak bayak dikunjungi wisatawan. Hal itu karena kawasan-kawasan pariwisata yang ada di Jambi tidak pernah dikelola dengan baik, sehingga tidak menarik untuk dikunjungi. Padahal, objek-objek wisata di Jambi cukup banyak, terlebih lagi kawasan Kerinci,”katanya.
Hingga tahun 2015 nanti perbaikan-perbaikan infrastruktur sudah dapat dibenahi. Sehingga nantinya, wisatawan yang bekunjung ke Jambi tertarik untuk menikmati objek-obejek wisata tersebut.
Sementara itu, alokasi pengembangan objek wisata di Provinsi Jambi memalui alokasi dana APBN tahun 2011 ini jumlahnya cukup besar. Tercatat, Dinas Pariwisata kebagian Rp 10.754.400.00 miliar untuk tahun ini.
Alokasinya, khusus untuk Museum Negeri mendapatkan alokasi terbesar yakni Rp 7 miliar rupiah. Ini akan digunakan untuk revitalisasi museum negeri. Untuk Candi Muarojambi, dialokasikan sebesar Rp 1,3 miliar untuk pengembangannya. Sementara APBD Provinsi Jambi membantu dana sebesar Rp 300 juta untuk sektor parwisata ini.
Selain itu, pengembangan destinasi pariwisata mendapatkan asupan dana sebesar Rp 1,6 miliar. Sedangkan untuk promosi, hanya mendapatkan alokasi Rp 500 juta. Untuk pengembangan sepur dan museum alokasi dana yang disediakan sebesar Rp 270 juta. Terakhir alokasi pengembangan sumber daya budaya dan pariwisata sebesar Rp 84,4 juta.
Alokasi APBD juga terbilang cukup besar tahun ini. Alokasi destinasi mendapatkan dana sebesar Rp 557 juta, sedangkan untuk pemasaran Rp 837 juta. Sementara, sepur dialokasikan dana sebesar Rp 382 juta dan perbaikan Taman Budaya Jambi, Rp 424 juta.
Tahun 2010 lalu, tercatat jumlah wisatawan Jambi mencapai 975.760 wisatawan domestik dan 7.751 wisatawan asing. Jumlah yang dipaparkan Dinas Pariwisata ini memang mengalami peningkatan setiap tahunnya, tahun 2006 tercatat jumlah wisatawan domestik hanya 610.400 saja, dan wisatawan asing hanya 5.664 orang. ruk
Pemprov Jambi Minta Jatah Pengolahan Gas PetroChina
Jambi, BATAKPOS
Pemerintah Provinsi Jambi melalui BUMD PT Jambi Indoguna International (JII) meminta jatah pengolahan gas yang dihasilkan PT PetroChina Internasional Jabung Ltd wilayah Tanjungjabung Barat (Tanjabar). Kesepakatan telah dicapai antara Pemkab Tanjabar dengan PT PetroChina.
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jambi, Ir Irmansyah Herman, Senin (21/2) mengatakan, Gubernur Hasan Basri Agus (HBA) dengan Bupati Tanjungjabung Barat (Tanjabbar) Usman Ermulan telah membuat kesepakatan terkait sengketa perebutan gas sisa yang dihasilan PT PetroChina Internasional Jabung Ltd.
Kesepakatan tersebut dicapai dalam sebuah pertemuan yang dilakukan di Kementerian ESDM, pekan lalu. Gas tersebut nantinya akan dikelola BUMD provinsi, dalam hal ini PT Jambi Indoguna Internasional (JII). Hasil keuntungan pengelolaan, 50 persennya akan diserahkan ke Pemkab Tanjabbar.
Menurut Irmansyah, gas sisa yang dibeli dari PetroChina ini nantinya oleh PT JII akan diolah menjadi tiga produk,yakni Liquid Petrollium Gas (LPG), kondenstat, dan gas methana. Gas methana ini merupakan bahan bakar untuk Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG).
Untuk mengolah gas sisa ini, diperlukan investasi lumayan besar. Keuntungan yang diperoleh dari pengelolaan gas sisa ini, 50 persennya akan diserahkan ke Pemkab Tanjabbar.
Disebutkan, Pemkab Tanjabbar tidak hanya akan menerima keuntungan dalam bentuk finansial, tetapi juga dalam bentuk arus listrik, dan tenaga kerja. Gas sisa ini nantinya akan menghidupkan ekonomi Tanjabar.
“Salah satu bentuk pengelolaan gas sisa, Pemprov Jambi akan membangun PLTG baru. Lokasi yang dipilih di Tanjabbar. Diperkirakan kapasitasnya mencapai 60 mega Waat. Kapasitas ini sangat besar dan mampu mensuplay kebutuhan energi listrik Tanjabbar dan sejumlah kabupaten lainnya,”kata Irmansyah.
Sebelumnya, Pemprov Jambi dan Pemkab Tanjabbar memperebutkan gas sisa yang dihasilkan PetroChina. Semula, Pemrov Jambi dengan PetroChina menandatangani Memorandum of Agreement (MoA). Namun, tak lama kemudian Pemkab Tanjabbar mengajukan usulan serupa ke PetroChina.
Direktur BUMD Tanjabbar Justus Pasaribu, mengaku heran dengan program tersebut. Disebutkan, mengapa Pemprov mau bikin PLTG di Tanjabbar, bukannya Tanjabbar sudah memiliki PLTG.
“Kita meragukan apakah Pemprov Jambi bisa mengelola PLTG. Saya justru berharap masalah PLTG biar diserahkan ke Pemkab Tanjabbar. Kami sudah terbukti selama ini mengelola PLTG,”katanya. ruk
Pemerintah Provinsi Jambi melalui BUMD PT Jambi Indoguna International (JII) meminta jatah pengolahan gas yang dihasilkan PT PetroChina Internasional Jabung Ltd wilayah Tanjungjabung Barat (Tanjabar). Kesepakatan telah dicapai antara Pemkab Tanjabar dengan PT PetroChina.
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jambi, Ir Irmansyah Herman, Senin (21/2) mengatakan, Gubernur Hasan Basri Agus (HBA) dengan Bupati Tanjungjabung Barat (Tanjabbar) Usman Ermulan telah membuat kesepakatan terkait sengketa perebutan gas sisa yang dihasilan PT PetroChina Internasional Jabung Ltd.
Kesepakatan tersebut dicapai dalam sebuah pertemuan yang dilakukan di Kementerian ESDM, pekan lalu. Gas tersebut nantinya akan dikelola BUMD provinsi, dalam hal ini PT Jambi Indoguna Internasional (JII). Hasil keuntungan pengelolaan, 50 persennya akan diserahkan ke Pemkab Tanjabbar.
Menurut Irmansyah, gas sisa yang dibeli dari PetroChina ini nantinya oleh PT JII akan diolah menjadi tiga produk,yakni Liquid Petrollium Gas (LPG), kondenstat, dan gas methana. Gas methana ini merupakan bahan bakar untuk Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG).
Untuk mengolah gas sisa ini, diperlukan investasi lumayan besar. Keuntungan yang diperoleh dari pengelolaan gas sisa ini, 50 persennya akan diserahkan ke Pemkab Tanjabbar.
Disebutkan, Pemkab Tanjabbar tidak hanya akan menerima keuntungan dalam bentuk finansial, tetapi juga dalam bentuk arus listrik, dan tenaga kerja. Gas sisa ini nantinya akan menghidupkan ekonomi Tanjabar.
“Salah satu bentuk pengelolaan gas sisa, Pemprov Jambi akan membangun PLTG baru. Lokasi yang dipilih di Tanjabbar. Diperkirakan kapasitasnya mencapai 60 mega Waat. Kapasitas ini sangat besar dan mampu mensuplay kebutuhan energi listrik Tanjabbar dan sejumlah kabupaten lainnya,”kata Irmansyah.
Sebelumnya, Pemprov Jambi dan Pemkab Tanjabbar memperebutkan gas sisa yang dihasilkan PetroChina. Semula, Pemrov Jambi dengan PetroChina menandatangani Memorandum of Agreement (MoA). Namun, tak lama kemudian Pemkab Tanjabbar mengajukan usulan serupa ke PetroChina.
Direktur BUMD Tanjabbar Justus Pasaribu, mengaku heran dengan program tersebut. Disebutkan, mengapa Pemprov mau bikin PLTG di Tanjabbar, bukannya Tanjabbar sudah memiliki PLTG.
“Kita meragukan apakah Pemprov Jambi bisa mengelola PLTG. Saya justru berharap masalah PLTG biar diserahkan ke Pemkab Tanjabbar. Kami sudah terbukti selama ini mengelola PLTG,”katanya. ruk
Belasan Aliran Kepercayaan di Jambi Dalam Pengawasan
Jambi, BATAKPOS
Sebanyak 11 aliran kepercayaan yang tidak diakui pemerintah kini dalam pengawasan Kantor Kementrian Wilayah Departemen Agama (Kemenag) Provinsi Jambi. Keberadaan belasan aliran kepercayaan ini, masuk dalam pengawasan Kemenag Provinsi Jambi agar tidak menimbulkan gejolak sosial di masyarakat seperti menjadi penodaan agama.
Kakanwil Kemenag Provinsi Jambi, Abdul Qodir Husein di Jambi, Senin (21/2) mengatakan, tercatat ada sekitar 11 aliran yang tidak resmi atau tidak pernah terdaftar. Keberadaan belasan aliran kepercayaan itu perlu diwaspadai agar tidak menyimpang.
“Sebab ada kemungkinan besar bakal menyimpang dan ini bisa menimbulkan gejolak sosial yang pada akhirnya membahayakan kehidupan berbangsa dan bernegara. Dan jika ada penyimpangan, maka tugas kita adalah melakukan pembinaan, kita arahkan kembali sesuai jalur yang ada,”katanya.
Menurut Abdul Qodir, untuk penganut Ahmadiyah, di Jambi ada ratusan penganut. Data sementara, Kota Jambi ada 40 orang, Sarolangun ada 164 orang dan Kerinci ada 120 orang. ruk
Sebanyak 11 aliran kepercayaan yang tidak diakui pemerintah kini dalam pengawasan Kantor Kementrian Wilayah Departemen Agama (Kemenag) Provinsi Jambi. Keberadaan belasan aliran kepercayaan ini, masuk dalam pengawasan Kemenag Provinsi Jambi agar tidak menimbulkan gejolak sosial di masyarakat seperti menjadi penodaan agama.
Kakanwil Kemenag Provinsi Jambi, Abdul Qodir Husein di Jambi, Senin (21/2) mengatakan, tercatat ada sekitar 11 aliran yang tidak resmi atau tidak pernah terdaftar. Keberadaan belasan aliran kepercayaan itu perlu diwaspadai agar tidak menyimpang.
“Sebab ada kemungkinan besar bakal menyimpang dan ini bisa menimbulkan gejolak sosial yang pada akhirnya membahayakan kehidupan berbangsa dan bernegara. Dan jika ada penyimpangan, maka tugas kita adalah melakukan pembinaan, kita arahkan kembali sesuai jalur yang ada,”katanya.
Menurut Abdul Qodir, untuk penganut Ahmadiyah, di Jambi ada ratusan penganut. Data sementara, Kota Jambi ada 40 orang, Sarolangun ada 164 orang dan Kerinci ada 120 orang. ruk
Program UKM di Muarojambi Masih Mandek
Jambi, BATAKPOS
Pelaksanaan pengelolaan bantuan Usaha Kecil Menengah (UKM) di Kabupaten Batanghari hingga kini belum maksimal atau masih mandek. Bahkan pemberian bantuan modal kepada UKM masih sebatas janji. Pemerintah Provinsi Jambi kini memprioritaskan program bantuan UKM melalui program Samisake (Satu Miliar Satu Kecamatan).
Demikian dikatakan Gubernur Jambi, Drs H Hasan Basri Agus MM (HBA) disela-sela temu wicara dengan Masyarakat Pengrajin Batu Bata dan Usaha Kecil Menengah (UKM) di Desa Muaro Pijoan, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muarojambi, Sabtu lalu.
Temu wicara Gubernur Jambi itu ini bertujuan menampung aspirasi serta aneka permasalahan dari para pengrajin batu bata dan UKM. Aspirasi ini kemudian dikaji, guna menghasilkan solusi terbaik bagi masyarakat pengrajin batu bata dan UKM di Kabupaten Muarojambi.
Dihadapan gubernur, para pengrajin memberikan masukan baik berupa pertanyaan maupun saran. HBA menegaskan, bahwa UKM sebagai salah satu sektor ekonomi yang sangat penting di kalangan masyarakat harus didukung keberadaannya.
“Dalam artian pemerintah harus membina, mengarahkan dan mengembangkan sektor UKM.Salah satu wujud nyata perhatian pemerintah untuk mendukung UKM adalah, pemberian dana sebesar Rp 5 juta per kelompok UKM untuk 10 kelompok UKM di setiap kecamatan dalam program Samisake,”katanya.
Gubernur menyatakan, bahwa dirinya berupaya keras meningkatkan kesejahteraan masyarakat Provinsi Jambi, terutama RTSM (Rumah Tangga Sangat Miskin). Kata HBA, dirinya merasa tidak enak menikmati fasilitas sebagai gubernur, kalau tidak bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang sengsara/miskin.
“Kita juga minta Pemerintah Kabupaten Muarojambi untuk menjalankan program Samisake khususnya UKM yang kini banyak ditemukan di Muarojambi. Bantuan modal tersebut sangat mendukung guna membangkitkan ekonomi masyarakat setempat,”katanya. ruk
Pelaksanaan pengelolaan bantuan Usaha Kecil Menengah (UKM) di Kabupaten Batanghari hingga kini belum maksimal atau masih mandek. Bahkan pemberian bantuan modal kepada UKM masih sebatas janji. Pemerintah Provinsi Jambi kini memprioritaskan program bantuan UKM melalui program Samisake (Satu Miliar Satu Kecamatan).
Demikian dikatakan Gubernur Jambi, Drs H Hasan Basri Agus MM (HBA) disela-sela temu wicara dengan Masyarakat Pengrajin Batu Bata dan Usaha Kecil Menengah (UKM) di Desa Muaro Pijoan, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muarojambi, Sabtu lalu.
Temu wicara Gubernur Jambi itu ini bertujuan menampung aspirasi serta aneka permasalahan dari para pengrajin batu bata dan UKM. Aspirasi ini kemudian dikaji, guna menghasilkan solusi terbaik bagi masyarakat pengrajin batu bata dan UKM di Kabupaten Muarojambi.
Dihadapan gubernur, para pengrajin memberikan masukan baik berupa pertanyaan maupun saran. HBA menegaskan, bahwa UKM sebagai salah satu sektor ekonomi yang sangat penting di kalangan masyarakat harus didukung keberadaannya.
“Dalam artian pemerintah harus membina, mengarahkan dan mengembangkan sektor UKM.Salah satu wujud nyata perhatian pemerintah untuk mendukung UKM adalah, pemberian dana sebesar Rp 5 juta per kelompok UKM untuk 10 kelompok UKM di setiap kecamatan dalam program Samisake,”katanya.
Gubernur menyatakan, bahwa dirinya berupaya keras meningkatkan kesejahteraan masyarakat Provinsi Jambi, terutama RTSM (Rumah Tangga Sangat Miskin). Kata HBA, dirinya merasa tidak enak menikmati fasilitas sebagai gubernur, kalau tidak bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang sengsara/miskin.
“Kita juga minta Pemerintah Kabupaten Muarojambi untuk menjalankan program Samisake khususnya UKM yang kini banyak ditemukan di Muarojambi. Bantuan modal tersebut sangat mendukung guna membangkitkan ekonomi masyarakat setempat,”katanya. ruk
Pengedar Narkoba Diciduk Polisi
Jambi, BATAKPOS
Jajaran Direktorat Narkoba Polda Jambi meringkus kawanan pengedar narkotika jenis sabu-sabu (SS). Hanya dalam waktu sehari, tiga pengedar berikut barang bukti SS ditangkap polisi. Ketiga pelaku itu adalah M Fuad, warga Lorong Jama, RT 12, Kelurahan Cempaka Putih, Kecamatan Jelutung, Irfandi warga RT 48, Jelutung dan Syaiful Anwar, warga RT 26, Kecamatan Telanaipura.
Kabid Humas Polda Jambi, AKBP Almansyah, Selasa (15/2) mengatakan, kasus ini terungkap dari laporan masyarakat yang menyebutkan, bahwa disalah satu rumah di Simpang Mutiara Kelurahan Murni, Kecamatan Telanaipura dijadikan tempat transaksi narkoba.
Berdasarkan informasi Minggu (13/2) dini hari, polisi langsung melakukan penyelidikan, yang akhirnya berhasil menangkap ketiga pelaku. Ketiganya dijerat pasal 112 ayat 1 dan 2 Undang-Undang No. 35/2009 tentang narkotika.
Menurut Almansyah, ketiga pelaku diamankan dari tempat berbeda. M Fuad ditangkap ketika berada di TKP, sekitar pukul 23.00. Dari tangan Fuad, disita barang bukti satu paket kecil SS yang dibungkus plastik bening.
Dalam pemeriksaan, Fuad mengaku mendapatkan barang terlarang itu dari rekannya bernama Irpan. Dari tangan Irpan, polisi menyita barang bukti berupa dua paket kecil sabu. Polisi juga kembali melakukan pengembangan dan akhirnya menangkap Syaiful Anwar di kamar salah satu hotel di Kota Jambi. Dari tangan Syaiful, polisi berhasil menyita satu paket kecil sabu. ruk
Jajaran Direktorat Narkoba Polda Jambi meringkus kawanan pengedar narkotika jenis sabu-sabu (SS). Hanya dalam waktu sehari, tiga pengedar berikut barang bukti SS ditangkap polisi. Ketiga pelaku itu adalah M Fuad, warga Lorong Jama, RT 12, Kelurahan Cempaka Putih, Kecamatan Jelutung, Irfandi warga RT 48, Jelutung dan Syaiful Anwar, warga RT 26, Kecamatan Telanaipura.
Kabid Humas Polda Jambi, AKBP Almansyah, Selasa (15/2) mengatakan, kasus ini terungkap dari laporan masyarakat yang menyebutkan, bahwa disalah satu rumah di Simpang Mutiara Kelurahan Murni, Kecamatan Telanaipura dijadikan tempat transaksi narkoba.
Berdasarkan informasi Minggu (13/2) dini hari, polisi langsung melakukan penyelidikan, yang akhirnya berhasil menangkap ketiga pelaku. Ketiganya dijerat pasal 112 ayat 1 dan 2 Undang-Undang No. 35/2009 tentang narkotika.
Menurut Almansyah, ketiga pelaku diamankan dari tempat berbeda. M Fuad ditangkap ketika berada di TKP, sekitar pukul 23.00. Dari tangan Fuad, disita barang bukti satu paket kecil SS yang dibungkus plastik bening.
Dalam pemeriksaan, Fuad mengaku mendapatkan barang terlarang itu dari rekannya bernama Irpan. Dari tangan Irpan, polisi menyita barang bukti berupa dua paket kecil sabu. Polisi juga kembali melakukan pengembangan dan akhirnya menangkap Syaiful Anwar di kamar salah satu hotel di Kota Jambi. Dari tangan Syaiful, polisi berhasil menyita satu paket kecil sabu. ruk
Jambi Miliki Gedung Penanggulangan Bencana
Jambi, BATAKPOS
Provinsi Jambi telah memiliki gedung Pusat Pengendalian dan Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB). Gedung tersebut diresmikan Gubernur Jambi, H Hasan Basri Agus (HBA) Senin (14/2). Peresmian ditandai penanda-tanganan prasasti dan pengguntingan pita oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), DR Syamsul Maarif MSi, di gedung Pusdalops PB Jambi, Jl A Thalib, Telanaipura, Kota Jambi.
Gubernur Jambi mengatakan, gedung Pusdaslops PB itu dibangun atas bantuan pemerintah Perancis melalui organisasi palang merahnya. Tujuannya untuk mengurangi resiko bencana, seperti banjir, gunung berapi, kebakaran, longsor, angin putting beliung dan gempa bumi.
HBA berharap pusdaslops dimanfaatkan sesuai peran dan fungsinya, sebagai sarana komunikasi, sumber data dan informasi serta pusat komando. Ia juga minta Pusdaslop PB bersinergi dengan program pemerintah provinsi, kabupaten dan kota.
Menurut gubernur, saat ini di Jambi telah terbentuk 4 Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di 4 kabupaten. Dua kota dan lima kabupaten lainnya sedang dalam tahap penyusunan peraturan daerah (perda).
Kepala BNPB Syamsul Maarif mengungkapkan, masalah bencana bukan saja lingkup nasional apalagi lokal, tapi sudah global. Apa yang dilakukan di Indonesia selalu diamati dunia internasional, termasuk masalah bencana.
Menurut Syamsul, gedung Pusdalops PB diperoleh dari Pemerintah Perancis yang penempatannya ditentukan oleh BNPB. Alasannya, Jambi merupakan daerah penyangga bagi Sumatra Barat dan daerah Selatan.
“Atas dasar pertimbangan itu maka dianggap perlu ada fasilitas yang bisa digunakan seandainya ada wilayah tetangga Provinsi Jambi yang mengalami bencana, selain bila terjadi di Jambi sendiri,” ujar Syamsul.
Program Manager Palang Merah Perancis di Indonesia, Satria Budi Utama, melaporkan, dalam upaya penanggulangan bencana pemerintah Prancis melalui palang merahnya memulai langkah baru sistem penanggulangan bencana yang lebih terintegrasi.
Pusdalops PB Provinsi Jambi selesai dibangun pada 2009 dan telah diserahterimakan kepada BPBD Provinsi Jambi, termasuk dengan sistim yang telah terpasang di seluruh Jambi. Khusus di Kerinci diperkirakan selesai 18 Februari ini.
Untuk mengoperasikan semua peralatan sistim komunikasi akan dilakukan pelatihan. Satria berharap semua personil dapat mengikutinya. Disamping itu Palang Merah Prancis bekerjasama dengan PMI Jambi menyusun protap dan pengembangan kegiatan Pusdalops PB.
Seusai peresmian HBA dan Syamsul Maarif meninjau gedung. Syamsul bahkan sempat mencoba parangkat komunikasi radio yang terpasang dan melakukan pembicaraan dengan BPBD Kerinci dan Bungo. ruk
Provinsi Jambi telah memiliki gedung Pusat Pengendalian dan Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB). Gedung tersebut diresmikan Gubernur Jambi, H Hasan Basri Agus (HBA) Senin (14/2). Peresmian ditandai penanda-tanganan prasasti dan pengguntingan pita oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), DR Syamsul Maarif MSi, di gedung Pusdalops PB Jambi, Jl A Thalib, Telanaipura, Kota Jambi.
Gubernur Jambi mengatakan, gedung Pusdaslops PB itu dibangun atas bantuan pemerintah Perancis melalui organisasi palang merahnya. Tujuannya untuk mengurangi resiko bencana, seperti banjir, gunung berapi, kebakaran, longsor, angin putting beliung dan gempa bumi.
HBA berharap pusdaslops dimanfaatkan sesuai peran dan fungsinya, sebagai sarana komunikasi, sumber data dan informasi serta pusat komando. Ia juga minta Pusdaslop PB bersinergi dengan program pemerintah provinsi, kabupaten dan kota.
Menurut gubernur, saat ini di Jambi telah terbentuk 4 Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di 4 kabupaten. Dua kota dan lima kabupaten lainnya sedang dalam tahap penyusunan peraturan daerah (perda).
Kepala BNPB Syamsul Maarif mengungkapkan, masalah bencana bukan saja lingkup nasional apalagi lokal, tapi sudah global. Apa yang dilakukan di Indonesia selalu diamati dunia internasional, termasuk masalah bencana.
Menurut Syamsul, gedung Pusdalops PB diperoleh dari Pemerintah Perancis yang penempatannya ditentukan oleh BNPB. Alasannya, Jambi merupakan daerah penyangga bagi Sumatra Barat dan daerah Selatan.
“Atas dasar pertimbangan itu maka dianggap perlu ada fasilitas yang bisa digunakan seandainya ada wilayah tetangga Provinsi Jambi yang mengalami bencana, selain bila terjadi di Jambi sendiri,” ujar Syamsul.
Program Manager Palang Merah Perancis di Indonesia, Satria Budi Utama, melaporkan, dalam upaya penanggulangan bencana pemerintah Prancis melalui palang merahnya memulai langkah baru sistem penanggulangan bencana yang lebih terintegrasi.
Pusdalops PB Provinsi Jambi selesai dibangun pada 2009 dan telah diserahterimakan kepada BPBD Provinsi Jambi, termasuk dengan sistim yang telah terpasang di seluruh Jambi. Khusus di Kerinci diperkirakan selesai 18 Februari ini.
Untuk mengoperasikan semua peralatan sistim komunikasi akan dilakukan pelatihan. Satria berharap semua personil dapat mengikutinya. Disamping itu Palang Merah Prancis bekerjasama dengan PMI Jambi menyusun protap dan pengembangan kegiatan Pusdalops PB.
Seusai peresmian HBA dan Syamsul Maarif meninjau gedung. Syamsul bahkan sempat mencoba parangkat komunikasi radio yang terpasang dan melakukan pembicaraan dengan BPBD Kerinci dan Bungo. ruk
Dana Aspirasi Rp 300 Miliar DPR Mengalir ke Tiga Jalan Provinsi
Jambi, BATAKPOS
Sebanyak Rp 300 miliar dana aspirasi DPR dari APBN 2011 mengalir untuk perbaikan tiga ruas jalan provinsi di Jambi. Tiga ruas jalan tersebut adalah Jalan Lingkar Selatan (Jalingsel) di Kota Jambi mendapatkan Rp 25 miliar, dengan pekerjaan sepanjang 6,25 kilometer (km).
Kemudian jalan Bangko-Batas Kerinci (32,8 km) dengan alokasi biaya Rp 75 miliar. Serta jalan Merlung-Batas Riau sepanjang 53 km dengan dana Rp 200 miliar. Perbaikan ketiga jalan provinsi itu tahun ini sudah mulai dikerjakan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Provinsi Jambi, Achmad Djunaidi, melalui Kabid Bina Marga, H Asmarjani, mengatakan, dana tersedia selain akan dipakai memperbaiki badan jalan yang rusak, juga akan digunakan memperlebar badan jalan.
“Seperti ruas jalan Merlung-Batas Riau, akan diperlebar menjadi 2+7+2. Sementara jalan Bangko-Batas Kerinci ditambah menjadi 1,5+6+1,5. Khusus jalan Lingkar Selatan, selain diperlebar 2+7+2, juga terpaksa direkonstruksi ulang, mengingat kerusakan badan jalannya yang sudah terlalu parah,”katanya. ruk
Sebanyak Rp 300 miliar dana aspirasi DPR dari APBN 2011 mengalir untuk perbaikan tiga ruas jalan provinsi di Jambi. Tiga ruas jalan tersebut adalah Jalan Lingkar Selatan (Jalingsel) di Kota Jambi mendapatkan Rp 25 miliar, dengan pekerjaan sepanjang 6,25 kilometer (km).
Kemudian jalan Bangko-Batas Kerinci (32,8 km) dengan alokasi biaya Rp 75 miliar. Serta jalan Merlung-Batas Riau sepanjang 53 km dengan dana Rp 200 miliar. Perbaikan ketiga jalan provinsi itu tahun ini sudah mulai dikerjakan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Provinsi Jambi, Achmad Djunaidi, melalui Kabid Bina Marga, H Asmarjani, mengatakan, dana tersedia selain akan dipakai memperbaiki badan jalan yang rusak, juga akan digunakan memperlebar badan jalan.
“Seperti ruas jalan Merlung-Batas Riau, akan diperlebar menjadi 2+7+2. Sementara jalan Bangko-Batas Kerinci ditambah menjadi 1,5+6+1,5. Khusus jalan Lingkar Selatan, selain diperlebar 2+7+2, juga terpaksa direkonstruksi ulang, mengingat kerusakan badan jalannya yang sudah terlalu parah,”katanya. ruk
Rabu, 23 Februari 2011
Menjalin Rasa Sosial dan Kepedulian Sesama di Acara Pesta Bona Taon
Ketua Umum Pusat PPTSB, Mangihut Sinaga SH M Hum saat melantunkan tembang "Anak Naburju" yang mampu dilelang dengan Rp 33 juta pada Pesta Bona Taon PTTSB Kota Jambi di GOR Kotabaru, Minggu (13/2). foto batakpos/rosenman manihuruk.
HUT : Anggota kumpulan Marga Purba Pakpak yang merayakan HUT tepat pada 12 Februari 2011. HUT tersebut paling tua yakni St RK Purba Pakpak (72 tahun). foto batakpos/rosenman manihuruk.
Jambi, BATAKPOS
Pesta Bona Taon (syukuran awal tahun) yang dilakukan persatuan (kumpulan) marga-marga Batak merupakan tradisi budaya Batak dalam mempererat tali silaturahmi sesama khususnya marga. Tradisi budaya Batak ini semakin kokoh dan abadi di tanah perantauan. Pesta Bona Taon marga merupakan ajang silaturahmi kekerabatan kumpulan marga-marga dan kepedulian sesame “Orang Batak” ditanah rantau.
Pesta Bona Taon juga menjadi hiburan tersendiri bagi masyarakat Batak di tanah perantauan. Pesta Bona Taon ini sudah merupakan kewajiban bagi setiap perkumpulan marga-marga disetiap awal tahun. Tidak asing, kalau awal tahun sekitar bulan Januari, Februari, Maret, masyarakat Batak perantauan disibukkan dengan kegiatan pesta bona taon.
Seperti Pesta Bona Tahun Kumpulan Marga Purba Pakpak-Boru-Panagolan se-Kota Jambi di Sopo Godang HKBP Kotabaru Jambi, Sabtu (12/2). Pesta tersebut cukup meriah dan bersahaja yang juga dirangkai dengan perayaan hari ulang tahun sejumlah anggota kumpulan marga tersebut.
Diantaranya yang merayakan HUT pada hari itu yakni St RK Purba, St Drs GM Saragih MSi dan lainnya. Perayaan HUT itu juga bersahaja dengan pemotongan kue ulang tahun serta pemberian makanan khas adat Simalungun “Dayok Binatur”.
Usai makan bersama dilakukan pengumpulan dana untuk kas kumpulan marga tersebut melalui “Tortor”. Perayaan Pesta Bona tahun tersebut cukup bersahaja dan menjalin kepedulian sesama. Pada kesempatan itu juga diadakan pemilihan pengurus baru.
Ketua Umum Punguan Marga Purba Pak-pak/Boru/Panogolan se Jambi yang baru terpilih, Ir JK Purba Pak-pak mengatakan, Pesta Bona Taon marga-marga di tanah rantau merupakan budaya Batak yang harus dilestarikan.
“Kalau di kampung halaman, pesta ini jarang ada. Ini hanya banyak di tanah perantauan. Punguan marga mampu mempersatukan orang Batak di tanah rantau dari berbagai kampung asal usul di Sumatera Utara. Kumpulan marga, adalah aset budaya Batak yang perlu diteladani,”katanya.
Kemudian Minggu (13/12) di GOR Kotabaru Jambi juga diadakan Pesta Bona Taon Parsadaan Pomparan Toga Sinaga Boru (PPTSB) se Kota Jambi. Pada kesempatan itu juga dilakukan pelantikan Pengurus DPW PPTSB Provinsi Jambi.
Sebagai Ketua DPW PTTSB dibajat U Sinaga/br Sirait, Sekretaris Ir H Sinaga/br Tampubolon, Bendahara AKP E Nainggolan/br Sinaga. Pengurus dilantik langsung oleh Ketua Umum Pusat PTTSB, Mangihut Sinaga SH M Hum.
Mangihut Sinaga SH M Hum dalam sambutannya banyak mengatakan tentang program jangka pendek PTTSB diantaranya pendirian koperasi, asuransi melalui pembuatan kartu tanda anggota PTTSB.
Kemudian pelantikan pengurus DPW PPTSB Provinsi Jambi merupakan yang pertama di PPTSB se Dunia. Dirinya bangga atas PPTSB Provinsi Jambi yang telah memiliki Pengurus Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Provinsi Jambi.
Mangihut Sinaga SH M Hum juga menyumbangkan sebuah lagu “Anak Naburju” yang dilelang oleh panitia yang menghasilkan dana Rp 33 juta. Pesta juga dimeriahkan pelawak Naemalpinas dan Trio Embas Jambi.
Pesta Bona Taon Sinaga juga dihariri tamu kehormatan H Sy Fasya beserta istri dan H Soewarno Soerinta beserta istri. Pada kesempatan itu Fasya menyumbangkan Rp 11 juta usai diulosi.
Musik Batak
Disaat maraknya Pesta Bona Taon di Kota Jambi awal tahun ini. Group musisi batak dan tempat gedung pertemuan juga menampik rezeki yang lumayan. Order group musik Batak dan gedung pertemuan juga sangat padat dan nyaris habis.
Salah seorang anggota Musik Embas Group Jambi, A Padang, kepada BATAKPOS mengatakan, Pesta Bona Taon marga-marga, merupakan rezeki musiman di awal tahun. Bahkan Pesta Bona Taon juga menjadi ajang unjuk kemampuan olah vokal dan musik bagi Musisi Batak yang ada di Jambi.
Selain gropu musik Batak, tempat gedung pertemuan khusus orang Batak juga padat order. Dua tempat pertemuan orang Batak, gedung Sopo Godang HKBP Kotabaru Jambi dan Gedung Budi Mulia, Mayang Jambi menjadi incaran marga-marga untuk Pesta Bona Taon.
Khas Simalungun
Sementara itu Pesta syukuran awal tahun (Pesta Bona Tahun) Humpulan (kumpulan) Damanik, Boru Pakon Panagolan (kerabat marga Damanik) Kota Jambi sekitarnya, Minggu (13/2) mampu mengabadikan Adat Budaya Simalungun. Pemberian makanan khas adat Simalungun “Dayok Binatur” (ayam kampung jantan panggang diatur dalam piring) salah satu ciri khas Humpulan Damanik dalam melaksanakan Pesta Bona Tahun.
Pemberian Dayok Binatur kepada kerabat marga Damanik merupakan penghormatan dalam kerabat marga Damanik. Hal itu sebagai tanda kasih sayang “Holong” dalam organisasi marga, khususnya Damanik.
Ketua Humpulan Damanik Kota Jambi, Sy AJ Damanik SE MM, mengatakan, ciri khas Kumpulan Marga Damanik dari marga-marga Batak lainnya adalah pemberian “Dayok Binatur” dalam kerebat Damanik.
“Kumpulan marga Damanik dan kerabatnya adalah kumpulan marga yang unik. Selain dalam kumpulan anggota berbeda agama, namun hidup rukun dan harmonis. Pemberian “Dayok Binatur” salah satu ciri khas Damanik dalam mengabadikan Budaya Adat Simalungun hinga ketanah perantauan,”katanya.
Pesta Bona Tahun Damanik yang diadakan di Gedung Aula Bea Cukai Jambi berjalan sukses. Pesta juga dilakukan penggalangan dana untuk kas kumpulan dari lelang, kupon undian dan tortor (tarian). ruk
HUT : Anggota kumpulan Marga Purba Pakpak yang merayakan HUT tepat pada 12 Februari 2011. HUT tersebut paling tua yakni St RK Purba Pakpak (72 tahun). foto batakpos/rosenman manihuruk.
Jambi, BATAKPOS
Pesta Bona Taon (syukuran awal tahun) yang dilakukan persatuan (kumpulan) marga-marga Batak merupakan tradisi budaya Batak dalam mempererat tali silaturahmi sesama khususnya marga. Tradisi budaya Batak ini semakin kokoh dan abadi di tanah perantauan. Pesta Bona Taon marga merupakan ajang silaturahmi kekerabatan kumpulan marga-marga dan kepedulian sesame “Orang Batak” ditanah rantau.
Pesta Bona Taon juga menjadi hiburan tersendiri bagi masyarakat Batak di tanah perantauan. Pesta Bona Taon ini sudah merupakan kewajiban bagi setiap perkumpulan marga-marga disetiap awal tahun. Tidak asing, kalau awal tahun sekitar bulan Januari, Februari, Maret, masyarakat Batak perantauan disibukkan dengan kegiatan pesta bona taon.
Seperti Pesta Bona Tahun Kumpulan Marga Purba Pakpak-Boru-Panagolan se-Kota Jambi di Sopo Godang HKBP Kotabaru Jambi, Sabtu (12/2). Pesta tersebut cukup meriah dan bersahaja yang juga dirangkai dengan perayaan hari ulang tahun sejumlah anggota kumpulan marga tersebut.
Diantaranya yang merayakan HUT pada hari itu yakni St RK Purba, St Drs GM Saragih MSi dan lainnya. Perayaan HUT itu juga bersahaja dengan pemotongan kue ulang tahun serta pemberian makanan khas adat Simalungun “Dayok Binatur”.
Usai makan bersama dilakukan pengumpulan dana untuk kas kumpulan marga tersebut melalui “Tortor”. Perayaan Pesta Bona tahun tersebut cukup bersahaja dan menjalin kepedulian sesama. Pada kesempatan itu juga diadakan pemilihan pengurus baru.
Ketua Umum Punguan Marga Purba Pak-pak/Boru/Panogolan se Jambi yang baru terpilih, Ir JK Purba Pak-pak mengatakan, Pesta Bona Taon marga-marga di tanah rantau merupakan budaya Batak yang harus dilestarikan.
“Kalau di kampung halaman, pesta ini jarang ada. Ini hanya banyak di tanah perantauan. Punguan marga mampu mempersatukan orang Batak di tanah rantau dari berbagai kampung asal usul di Sumatera Utara. Kumpulan marga, adalah aset budaya Batak yang perlu diteladani,”katanya.
Kemudian Minggu (13/12) di GOR Kotabaru Jambi juga diadakan Pesta Bona Taon Parsadaan Pomparan Toga Sinaga Boru (PPTSB) se Kota Jambi. Pada kesempatan itu juga dilakukan pelantikan Pengurus DPW PPTSB Provinsi Jambi.
Sebagai Ketua DPW PTTSB dibajat U Sinaga/br Sirait, Sekretaris Ir H Sinaga/br Tampubolon, Bendahara AKP E Nainggolan/br Sinaga. Pengurus dilantik langsung oleh Ketua Umum Pusat PTTSB, Mangihut Sinaga SH M Hum.
Mangihut Sinaga SH M Hum dalam sambutannya banyak mengatakan tentang program jangka pendek PTTSB diantaranya pendirian koperasi, asuransi melalui pembuatan kartu tanda anggota PTTSB.
Kemudian pelantikan pengurus DPW PPTSB Provinsi Jambi merupakan yang pertama di PPTSB se Dunia. Dirinya bangga atas PPTSB Provinsi Jambi yang telah memiliki Pengurus Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Provinsi Jambi.
Mangihut Sinaga SH M Hum juga menyumbangkan sebuah lagu “Anak Naburju” yang dilelang oleh panitia yang menghasilkan dana Rp 33 juta. Pesta juga dimeriahkan pelawak Naemalpinas dan Trio Embas Jambi.
Pesta Bona Taon Sinaga juga dihariri tamu kehormatan H Sy Fasya beserta istri dan H Soewarno Soerinta beserta istri. Pada kesempatan itu Fasya menyumbangkan Rp 11 juta usai diulosi.
Musik Batak
Disaat maraknya Pesta Bona Taon di Kota Jambi awal tahun ini. Group musisi batak dan tempat gedung pertemuan juga menampik rezeki yang lumayan. Order group musik Batak dan gedung pertemuan juga sangat padat dan nyaris habis.
Salah seorang anggota Musik Embas Group Jambi, A Padang, kepada BATAKPOS mengatakan, Pesta Bona Taon marga-marga, merupakan rezeki musiman di awal tahun. Bahkan Pesta Bona Taon juga menjadi ajang unjuk kemampuan olah vokal dan musik bagi Musisi Batak yang ada di Jambi.
Selain gropu musik Batak, tempat gedung pertemuan khusus orang Batak juga padat order. Dua tempat pertemuan orang Batak, gedung Sopo Godang HKBP Kotabaru Jambi dan Gedung Budi Mulia, Mayang Jambi menjadi incaran marga-marga untuk Pesta Bona Taon.
Khas Simalungun
Sementara itu Pesta syukuran awal tahun (Pesta Bona Tahun) Humpulan (kumpulan) Damanik, Boru Pakon Panagolan (kerabat marga Damanik) Kota Jambi sekitarnya, Minggu (13/2) mampu mengabadikan Adat Budaya Simalungun. Pemberian makanan khas adat Simalungun “Dayok Binatur” (ayam kampung jantan panggang diatur dalam piring) salah satu ciri khas Humpulan Damanik dalam melaksanakan Pesta Bona Tahun.
Pemberian Dayok Binatur kepada kerabat marga Damanik merupakan penghormatan dalam kerabat marga Damanik. Hal itu sebagai tanda kasih sayang “Holong” dalam organisasi marga, khususnya Damanik.
Ketua Humpulan Damanik Kota Jambi, Sy AJ Damanik SE MM, mengatakan, ciri khas Kumpulan Marga Damanik dari marga-marga Batak lainnya adalah pemberian “Dayok Binatur” dalam kerebat Damanik.
“Kumpulan marga Damanik dan kerabatnya adalah kumpulan marga yang unik. Selain dalam kumpulan anggota berbeda agama, namun hidup rukun dan harmonis. Pemberian “Dayok Binatur” salah satu ciri khas Damanik dalam mengabadikan Budaya Adat Simalungun hinga ketanah perantauan,”katanya.
Pesta Bona Tahun Damanik yang diadakan di Gedung Aula Bea Cukai Jambi berjalan sukses. Pesta juga dilakukan penggalangan dana untuk kas kumpulan dari lelang, kupon undian dan tortor (tarian). ruk
Ukuran Tahu dan Tempe di Jambi Mengecil
Jambi, BATAKPOS
Dampak dari kenaikan harga kacang keledai sejak Januari lalu, ukuran tahu tempe yang menjadi kebutuhan pangan warga di Jambi tambah mengecil. Kini harga kacang kedelai mencapai Rp 7.500 per kilogram dari Rp 5.500 harga sebelumnya.
Kini banyak pengusaha tahu tempe di Jambi mensiasasi usahanya dengan memperkecil ukuran tahu tempe. Hal itu dilakukan agar tidak merugi besar dan usahanya tetap berjalan.
Mahrozi, salah satu pengusaha tempa tahu di Kelurahan Talangbanjar Kota Jambi, Jumat (11/2) mengatakan, dalam kondisi saat ini, ukuran tahu atau tempe akan diperkecil dengan harga yang sama.
“Kalau tidak seperti itu keuntungan akan kecil. Sejauh ini penjualan tidak bermasalah. Kami biasanya dalam sehari membutuhkan 650 kg kedelai dan bisa menghasilkan tahu hingga 22 ribu potong untuk dipasarkan dengan harga 3 ribu per potong,”katanya.
Dikatakan, dengan memperkecil ukuran tempe, jumlah penjualan akan bisa stabil. Kenaikan itu terjadi di pertengahan bulan Januari hingga Februari ini. Pengusaha tahu tempe di Jambi meminta Pemerintah untuk dapat menstabilkan harga kedelai tersebut.
Pangamatan BATAKPOS di Pasar Tradisional Angso Duo Jambi, Jaumat (11/2) menunjukkan, harga kacang kedelai berkisar Rp 1.000 hingga 1.500. Para penjual biasanya dalam sehari hanya menjual 2 atau 3 kilo kedelai per hari.
Menurut pedagang kedelai, Firdaus, kenaikan harga itu tidak berpengaruh pada masyarakat. Biasanya para pembeli menggunakan kedelai untuk bubur dan keripik. Harga kedelai bervariasi tergantung jenis dan merek.
“Kebanyakan pengusaha tempe menggunakan kacang kedelai jenis bola hitam dan pelangi dengan harga berkisar Rp 6 ribu per kilogram. Sedangkan pengusaha tahu menggunakan kedelai dengan merek kunci dengan harga bisa mencapai Rp 7.300 per kilogramnya,”katanya.
Sementara pedagang gorengan tahu dan tempe di Jambi mengaku terbeban atas kenaikan kacang kedelai tersebut. Para pedagang terpaksa mengurangi ukuran gorengan tahu tempa agar mendapatkan untung. ruk
Dampak dari kenaikan harga kacang keledai sejak Januari lalu, ukuran tahu tempe yang menjadi kebutuhan pangan warga di Jambi tambah mengecil. Kini harga kacang kedelai mencapai Rp 7.500 per kilogram dari Rp 5.500 harga sebelumnya.
Kini banyak pengusaha tahu tempe di Jambi mensiasasi usahanya dengan memperkecil ukuran tahu tempe. Hal itu dilakukan agar tidak merugi besar dan usahanya tetap berjalan.
Mahrozi, salah satu pengusaha tempa tahu di Kelurahan Talangbanjar Kota Jambi, Jumat (11/2) mengatakan, dalam kondisi saat ini, ukuran tahu atau tempe akan diperkecil dengan harga yang sama.
“Kalau tidak seperti itu keuntungan akan kecil. Sejauh ini penjualan tidak bermasalah. Kami biasanya dalam sehari membutuhkan 650 kg kedelai dan bisa menghasilkan tahu hingga 22 ribu potong untuk dipasarkan dengan harga 3 ribu per potong,”katanya.
Dikatakan, dengan memperkecil ukuran tempe, jumlah penjualan akan bisa stabil. Kenaikan itu terjadi di pertengahan bulan Januari hingga Februari ini. Pengusaha tahu tempe di Jambi meminta Pemerintah untuk dapat menstabilkan harga kedelai tersebut.
Pangamatan BATAKPOS di Pasar Tradisional Angso Duo Jambi, Jaumat (11/2) menunjukkan, harga kacang kedelai berkisar Rp 1.000 hingga 1.500. Para penjual biasanya dalam sehari hanya menjual 2 atau 3 kilo kedelai per hari.
Menurut pedagang kedelai, Firdaus, kenaikan harga itu tidak berpengaruh pada masyarakat. Biasanya para pembeli menggunakan kedelai untuk bubur dan keripik. Harga kedelai bervariasi tergantung jenis dan merek.
“Kebanyakan pengusaha tempe menggunakan kacang kedelai jenis bola hitam dan pelangi dengan harga berkisar Rp 6 ribu per kilogram. Sedangkan pengusaha tahu menggunakan kedelai dengan merek kunci dengan harga bisa mencapai Rp 7.300 per kilogramnya,”katanya.
Sementara pedagang gorengan tahu dan tempe di Jambi mengaku terbeban atas kenaikan kacang kedelai tersebut. Para pedagang terpaksa mengurangi ukuran gorengan tahu tempa agar mendapatkan untung. ruk
Disperindag Provinsi Rajia Makanan di Pasar Swalayan
Jambi, BATAKPOS
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jambi menggelar razia produk makanan minuman kemasan di sejumlah pusat perbelanjaan di Kota Jambi. Disperindag meragukan label halal yang melekat di berbagai kemasan makanan minuman.
Rajia dilakukan di Swalayan Ramayana, Trona, Swalayan Jamtos. Tim Disperindag Provinsi Jambi mengambil berbagai macam produk makanan dan minuman untuk diperiksa di Balai Penelitian Obat dan Makanan (BPOM) Jambi. Rajia dimulai Jumat (11/2) hingga Sabtu (12/2).
Kepala Disperindag Provinsi Jambi, H Haris AB, mengatakan, produk-produk tersebut akan diperiksa untuk diketahui kebenaran label halalnya. Pihaknya mengecek kebenaran lebel halal, khususnya terhadap produk lokal Jambi.
“Produk makanan buatan lokal Jambi terdata sebagai produk yang belum bersertifikasi halal. Temuan ini berdasarkan razia BPOM Jambi sepanjang tahun 2010 lalu. Kedelapan produk tersebut diragukan karena belum didaftarkan ke BPOM Provinsi Jambi dan belum mendapatkan sertifikasi halal dari Lembaga Pengkajian Pengawas Obat dan Makanan Majelis Ulama Indonesia (LP POM MUI),”katanya.
Disperindag lebih menfokuskan rajia pada produk makan yang dikeluarkan industri kecil. Sedangkan untuk makanan buatan luar difokuskan pada daging kalengan, seperti kornel sapi dan daging kalengan lainnya yang diimpor.
“Semua produk makanan yang ada di seluruh swalayan di Kota Jambi akan diperiksa dan diambil sampelnya. Tidak hanya itu, berdasarkan instruksi Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus, pihaknya juga memerintahkan kabupaten/kota untuk melakukan rajia serupa,”katanya.
Ditempat terpisah, Kepala Seksi Sertifikasi Layanan dan Informasi Konsumsi BPOM Jambi, Armaeny Romita SSi APT, mengatakan label halal sudah ditentukan MUI, yakni berupa huruf Arab bertuliskan halal dengan warna hijau.
Disebutkan, 8 produk yang ditemukan pada tahun 2010 lalu, pihaknya sudah memberikan peringatan. Jika nantinya tetap didapati produk ini dipasaran dengan mencantumkan lebel halal, maka pihaknya akan menjatuhkan sanksi bahkan hingga melarang untuk produksi.
54 persen produk halal yang diragukan tersebut bukan karena mengandung bahan-bahan yang tidak halal. Namun, dikarenakan produk tersebut belum terdaftar dan di uji di BPOM dan LPPOM MUI.
Supervisor Supermarket Ramayana Jambi, Hardi mengatakan pihaknya menerapkan seleksi ketat terhadap produk yang masuk ke supermarketnya. Baik itu pengecekan lebel, fisik, expired, rasa, bau, kemasan dan warna makan yang dijual “BPOM juga selalu melakukan pengecekan rutin ke swalayan. ruk
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jambi menggelar razia produk makanan minuman kemasan di sejumlah pusat perbelanjaan di Kota Jambi. Disperindag meragukan label halal yang melekat di berbagai kemasan makanan minuman.
Rajia dilakukan di Swalayan Ramayana, Trona, Swalayan Jamtos. Tim Disperindag Provinsi Jambi mengambil berbagai macam produk makanan dan minuman untuk diperiksa di Balai Penelitian Obat dan Makanan (BPOM) Jambi. Rajia dimulai Jumat (11/2) hingga Sabtu (12/2).
Kepala Disperindag Provinsi Jambi, H Haris AB, mengatakan, produk-produk tersebut akan diperiksa untuk diketahui kebenaran label halalnya. Pihaknya mengecek kebenaran lebel halal, khususnya terhadap produk lokal Jambi.
“Produk makanan buatan lokal Jambi terdata sebagai produk yang belum bersertifikasi halal. Temuan ini berdasarkan razia BPOM Jambi sepanjang tahun 2010 lalu. Kedelapan produk tersebut diragukan karena belum didaftarkan ke BPOM Provinsi Jambi dan belum mendapatkan sertifikasi halal dari Lembaga Pengkajian Pengawas Obat dan Makanan Majelis Ulama Indonesia (LP POM MUI),”katanya.
Disperindag lebih menfokuskan rajia pada produk makan yang dikeluarkan industri kecil. Sedangkan untuk makanan buatan luar difokuskan pada daging kalengan, seperti kornel sapi dan daging kalengan lainnya yang diimpor.
“Semua produk makanan yang ada di seluruh swalayan di Kota Jambi akan diperiksa dan diambil sampelnya. Tidak hanya itu, berdasarkan instruksi Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus, pihaknya juga memerintahkan kabupaten/kota untuk melakukan rajia serupa,”katanya.
Ditempat terpisah, Kepala Seksi Sertifikasi Layanan dan Informasi Konsumsi BPOM Jambi, Armaeny Romita SSi APT, mengatakan label halal sudah ditentukan MUI, yakni berupa huruf Arab bertuliskan halal dengan warna hijau.
Disebutkan, 8 produk yang ditemukan pada tahun 2010 lalu, pihaknya sudah memberikan peringatan. Jika nantinya tetap didapati produk ini dipasaran dengan mencantumkan lebel halal, maka pihaknya akan menjatuhkan sanksi bahkan hingga melarang untuk produksi.
54 persen produk halal yang diragukan tersebut bukan karena mengandung bahan-bahan yang tidak halal. Namun, dikarenakan produk tersebut belum terdaftar dan di uji di BPOM dan LPPOM MUI.
Supervisor Supermarket Ramayana Jambi, Hardi mengatakan pihaknya menerapkan seleksi ketat terhadap produk yang masuk ke supermarketnya. Baik itu pengecekan lebel, fisik, expired, rasa, bau, kemasan dan warna makan yang dijual “BPOM juga selalu melakukan pengecekan rutin ke swalayan. ruk