Kabut Asap di lingkungan perkantoran Provinsi Jambi. Foto Rosenman Manihuruk |
Pelayanan ISPA : Akibat terserang ISPA, sejumlah warga Kota Jambi, khususnya anak-anak berobat ke Puskesmas Putri Ayu Telanaipura Kota Jambi, Rabu (26/9). Foto batakpos/rosenman manihuruk |
Jambi, BATAKPOS
Sebanyak 80 ribu warga Provinsi Jambi terkena penyakit Inpeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) akibat kabut asap kebakaran lahan dan hutan melanda Provinsi Jambi selama sebulan terakhir. Setidaknya Provinsi Jambi kini membutuhkan 50 ribu masker untuk dibagikan kepada warga Provinsi Jambi khususnya anak sekolah.
Namun hingga kini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi belum mengintruksikan diliburkannya sekolah khususnya TK dan SD karena Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU), Rabu (26/9) masih diangka 76 pm masih diatas normal 50 pm dan dibawah waspada 100 pm.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi, dr Andi Pada, kepada wartawan, Rabu (26/9) mengatakan, kabut asap tebal yang melanda Provinsi Jambi selama tiga pecan terakhir membuat tingginya jumlah penderita ISPA di Provinsi Jambi.
Disebutkan, jumlah 80 ribu penderita ISPA itu tersebar di Kota Jambi, Kabupaten Muarojambi, Tanjung Jabung Timur, Tanjung Jabung Barat, Tebo, Bungo, Merangin. Sementara data ISPA dari Kota Sungai Penuh, Sarolangun dan Kabupaten Batanghari hingga Rabu belum melaporkan data ISPA ke Dinkes Provinsi Jambi.
Sementara Dinas Kesehatan Kota Jambi Rabu (26/9) pagi membagikan masker gratis kepada pengendara. Sebanyak 10 ribu masker gratis dibagikan di tiga titik, yakni Simpang Empat Jelutung, Simpang Rindu Simpang Kawat dan Simpang Bank Indonesia Telanaipura.
“Pembagian masker gratis ini merupakan salah satu bentuk upaya kita dalam mengantisipasi bahaya kabut asap, terlebih penyakit ISPA. Saat ini tercacat ada 1.399 penderita ISPA di Kota Jambi,”kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Jambi, drg Polisman Sitanggang MKes kepada BATAKPOS diruang kerjanya, Rabu (26/9).
Balai Lingkungan Hidup Daeraha (BLHD) Provinsi Jambi mencatat, Rabu pukul 07.00 WIB pagi tadi ISPU tercatat pada posisi 78, kemudian mengalami penurunan menjadi posisi 77 pada pukul 08.00 WIB.
“Mudah-mudahan turun lagi. Penurunan ini merupakan dampak dari hujan buatan yang turun Selasa. Sebelum turun hujan ISPU diposisi 97. Jika dibandingkan pagi ini, turun 20 posisi,”kata Ismei Kurinia, Kabid Sarana Teknis dan Pemantauan BLHD Provinsi Jambi.
Menurut Ismei, ISPU belum pada tahap merugikan manusia. Sejauh ini, baru berdampak pada tumbuhan yang sensitif dan juga estetika. Pihaknya juga berharap dalam 2 -3 hari ini hujan bisa turun, sehingga ISPU bisa normal kembali.
“Kita himbau masyarakat untuk tidak panik dengan kondisi ISPU saat ini. Selain berbagai upaya yang dilakukan pihak BLHD, kita mengharapkan masyarakat utuk juga memproteksi diri, terkait masalah pencemaran udara. Masalah ISPU ini sudah hampir terjadi setiap tahun, bukan tahun ini saja,”katanya.
Kepala Bandara Sultan Thaha Jambi, Dorma Manalu, Rabu (26/9) mengatakan, jadwal penerbangan di Bandara Jambi berubah total akibat jarak pandang dibawah 2000 meter akibat kabut asap. Pesawat gagal mendarat sehingga ada yang kembali ke Bandara Soekarno Hatta dan dialihkan ke Pelembang. RUK
Sebanyak 80 ribu warga Provinsi Jambi terkena penyakit Inpeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) akibat kabut asap kebakaran lahan dan hutan melanda Provinsi Jambi selama sebulan terakhir. Setidaknya Provinsi Jambi kini membutuhkan 50 ribu masker untuk dibagikan kepada warga Provinsi Jambi khususnya anak sekolah.
Namun hingga kini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi belum mengintruksikan diliburkannya sekolah khususnya TK dan SD karena Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU), Rabu (26/9) masih diangka 76 pm masih diatas normal 50 pm dan dibawah waspada 100 pm.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi, dr Andi Pada, kepada wartawan, Rabu (26/9) mengatakan, kabut asap tebal yang melanda Provinsi Jambi selama tiga pecan terakhir membuat tingginya jumlah penderita ISPA di Provinsi Jambi.
Disebutkan, jumlah 80 ribu penderita ISPA itu tersebar di Kota Jambi, Kabupaten Muarojambi, Tanjung Jabung Timur, Tanjung Jabung Barat, Tebo, Bungo, Merangin. Sementara data ISPA dari Kota Sungai Penuh, Sarolangun dan Kabupaten Batanghari hingga Rabu belum melaporkan data ISPA ke Dinkes Provinsi Jambi.
Sementara Dinas Kesehatan Kota Jambi Rabu (26/9) pagi membagikan masker gratis kepada pengendara. Sebanyak 10 ribu masker gratis dibagikan di tiga titik, yakni Simpang Empat Jelutung, Simpang Rindu Simpang Kawat dan Simpang Bank Indonesia Telanaipura.
“Pembagian masker gratis ini merupakan salah satu bentuk upaya kita dalam mengantisipasi bahaya kabut asap, terlebih penyakit ISPA. Saat ini tercacat ada 1.399 penderita ISPA di Kota Jambi,”kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Jambi, drg Polisman Sitanggang MKes kepada BATAKPOS diruang kerjanya, Rabu (26/9).
Balai Lingkungan Hidup Daeraha (BLHD) Provinsi Jambi mencatat, Rabu pukul 07.00 WIB pagi tadi ISPU tercatat pada posisi 78, kemudian mengalami penurunan menjadi posisi 77 pada pukul 08.00 WIB.
“Mudah-mudahan turun lagi. Penurunan ini merupakan dampak dari hujan buatan yang turun Selasa. Sebelum turun hujan ISPU diposisi 97. Jika dibandingkan pagi ini, turun 20 posisi,”kata Ismei Kurinia, Kabid Sarana Teknis dan Pemantauan BLHD Provinsi Jambi.
Menurut Ismei, ISPU belum pada tahap merugikan manusia. Sejauh ini, baru berdampak pada tumbuhan yang sensitif dan juga estetika. Pihaknya juga berharap dalam 2 -3 hari ini hujan bisa turun, sehingga ISPU bisa normal kembali.
“Kita himbau masyarakat untuk tidak panik dengan kondisi ISPU saat ini. Selain berbagai upaya yang dilakukan pihak BLHD, kita mengharapkan masyarakat utuk juga memproteksi diri, terkait masalah pencemaran udara. Masalah ISPU ini sudah hampir terjadi setiap tahun, bukan tahun ini saja,”katanya.
Kepala Bandara Sultan Thaha Jambi, Dorma Manalu, Rabu (26/9) mengatakan, jadwal penerbangan di Bandara Jambi berubah total akibat jarak pandang dibawah 2000 meter akibat kabut asap. Pesawat gagal mendarat sehingga ada yang kembali ke Bandara Soekarno Hatta dan dialihkan ke Pelembang. RUK