Jambi, BATAKPOS
Pasca bentrokan berdarah antara warga Desa Pedukun
dan Desa Lubuk Niur di Kecamatan Tanah Tumbuh, Kabupaten Bungo, situasi di
kedua desa saat ini sudah mulai kondusif. Petugas diturunkan lebih kurang 315
orang, yang terdiri dari 115 orang brimob, 62 orang TNI, 91 orang personel
gabungan polres dan polsek, 30 orang Satpol PP, 15 orang petugas pemadam
kebakaran, dan 2 orang petugas kesehatan.
Seorang warga meregang nyawa dalam bentrok yang
terjadi di Kecamatan Tanah Tumbuh, Kabupaten Bungo, Senin (17/9). Pihak
kepolisian meminta pelaku penembakan yang menyebabkan jatuh korban dalam
bentrokan berdarah antara warga Desa Pedukun dan Lubuk Niur Kecamatan Tambah
Tumbuh, Kabupaten Bungo, untuk segera menyerahkan diri.
Kabid Humas Polda Jambi, AKBP Almansyah kepada
wartawan, Selasa (18/9) mengatakan, upaya paksa berupa penangkapan akan dilakukan
terhadap beberapa orang yang terindikasi melakukan penembakan dengan kecepek
(senjata api rakitan) jika tidak
menyerahkan diri.
Disebutkan, tidak hanya itu, polisi bersama pihak
terkait lainnya juga akan melakukan sweeping terhadap rumah-rumah warga di
kedua desa untuk mencari dan menyita semua senjata api rakitan yang
diperkirakan masih dimiliki oleh beberapa orang warga di kedua desa.
“Polisi bersama pihak terkait lainnya juga akan
melakukan sosialisasi akan warga tidak mudah terpancing isu yang tidak
bertanggung jawab,”katanya.
Menurut Almansyah, bentrok bermula ketika Senin pekan
lalu, sekitar pukul 13.00 WIB rombongan 60 pelajar SMPN 1 Tanah Tumbuh pulang
sekolah ke rumahnya di Desa Pedukun.
Rombongan pelajar dikawal 4 anggota Sabhara Polres
Bungo menggunakan kendaraan patroli pariwisata. Sesampainya di jembatan
perbatasan kedua desa, tiba-tiba rombongan pelajar SMPN 1 Tanah Tumbuh
dilempari oleh pelajar lainnya yang diduga berasal dari Desa Lubuk Niur.
Saat itu masalah bisa diatasi oleh polisi yang
mengawal. Namun, entah kenapa kemudian berkembang isu ada korban luka-luka dari
pelajar Desa Pedukun dalam pelemparan ini.
Mendengar isu tersebut, warga Desa Pedukun mendatangi
Desa Lubuk Niur untuk menuntut balas. Rupanya, mereka dihadang warga Lubuk Niur
dan terjadilah bentrokan. Dalam bentrokan ini, ada yang melepaskan tembakan
menggunakan kecepek. Akibatnya satu warga tewas dan sejumlah warga lainnya mengalami
luka-luka. RUK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar